Psychological Trading Mistakes #1
Kali ini saya ingin bahas tentang kesalahan psikologis trading paling umum yang dilakukan oleh Trader dan saya juga memiliki beberapa saran untuk kalian jika salah satu dari kalian berjuang keluar dari salah satu masalah Psikologis Trading ini.
FOMO Trade
FOMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out, adalah kondisi dimana muncul rasa takut merasa “tertinggal” karena tidak mengikuti aktivitas tertentu, dalam hal ini tentunya tentang kenaikan harga saham yang tinggi dalam waktu yang singkat. Trader yang mengalami FOMO memiliki pandangan yang optimis, kenapa bisa demikian? Karena mereka merasa bahwa kesempatan ini merupakan kesempatan satu-satunya yang tidak bisa dilewatkan, mereka yang FOMO juga menganggap bahwa momen ini adalah momen yang tidak akan mereka temukan lagi di waktu yang lain dan jika mereka melewatkan momen itu mungkin tidak akan ada momen yang seperti ini lagi dalam beberapa waktu ke depan. Kita semua bisa setuju betapa konyolnya keadaan tersebut, padahal tentu saja akan ada lebih banyak peluang di waktu-waktu berikutnya, tetapi meskipun kedengarannya konyol, pemikiran tersebut memang terbukti benar adanya dan jelas pemikiran tersebut mempengaruhi pikiran begitu banyak Traders, baik secara sadar maupun secara tidak sadar. FOMO dapat membuat kalian melakukan beberapa hal yang dapat memberikan kerugian, diantaranya ada 2 hal, yaitu:
A. Take every single Trade you see, artinya ketika kalian sedang FOMO kalian akan cenderung untuk mengambil setiap perdagangan yang anda lihat, bahkan meskipun kalian tidak punya trading plan dan money management yang bagus
B. Oversize your positions, artinya adalah ketika anda FOMO anda akan masuk pada suatu perdagangan dengan size yang berlebihan, karena kalian merasa bahwa ini adalah trade yang bagus, dan kalian tidak ingin hanya mendapatkan untung yang sedikit dengan momen yang menurut kalian “sebagus” itu. Dan.. ya, ketika ternyata kalian masuk dengan posisi yang besar, ternyata saham yang kalian masuk seketika turun dan kalian loss dengan jumlah yang sangat besar.
Ada kisah menarik dari sahabat atau rekan kerja Warren Buffet, yaitu Charlie Munger. Pada Konferensi Berkshire Hathaway pada Tahun 2017, Munger bercerita tentang bagaimana mereka melewatkan Google dan Amazon, mereka berkata untuk beberapa alasan kami memiliki “Blind Spot” dan kami tidak melihat (Berinvestasi di Amazon dan Google) sebagai sebuah peluang yang besar. Meskipun demikian, Munger juga berkata “We Will keep missing them! Our Secret is that we don’t miss them all!”. Jadi, coba kalian bayangkan, jika seorang partner Investor tersukses sepanjang masa dengan kekayaan yang kalian bisa bayangkan sendiri tidak khawatir untuk mencoba mendapatkan semua peluang investasi yang mereka lihat, lalu kenapa kalian harus khawatir? Kalian harus tau bahwa kehilangan momen trading adalah bagian dari trading dan itu akan terjadi kepada semua trader. Daripada memaksakan untuk ikut semua saham yang sudah naik tinggi, lebih baik tidak mengambil posisi trading dan coba untuk mencari peluang di saham-saham yang lain.
Jika kalian sekarang strugling dengan FOMO, saya ada beberapa saran untuk kalian. Saran ini merupakan pengalaman pribadi saya dan juga beberapa video yang pernah saya tonton seputar Psikologi Trading.
A. Jangan buka semua Chat Room yang berhubungan dengan saham, seperti Grup WA, Grup Telegram, dan forum-forum seputar saham lainnya yang membuat kalian tertrigger untuk FOMO. Termasuk juga jika kalian mengikuti Influencer di Instagram. Bukan berarti forum saham itu jelek, grup telegram dan wa itu negatif, cuman karena kita butuh waktu untuk diri kita sendiri, supaya konten-konten dari forum tidak membuat kita menjadi FOMO. Intinya adalah jauhi semua hal yang membuat anda tertrigger untuk membeli saham yang sedang naik tinggi, atau hal-hal yang membuat anda takut untuk ketinggalan momen saham digoreng. Dalam forum biasanya juga sering kita temuin orang-orang yang pamer cuan ratusan persen, puluhan persen, atau bahkan ribuan persen. Secara alami, hal-hal tersebutlah yang pada akhirnya membuat kita menjadi FOMO. Dalam kasus saya, dulu saya bahkan menguninstall RTI Business karena hal yang mentrigger saya adalah melihat Offer yang perlahan-lahan hilang di kolom bid offer. Just info, ternyata bandar biasanya suka mancing ritel dengan hilangin offer tipis sampai ritel yakin and boom… auto dibanting sampe tulang-tulang wkwkwk
B. Jangan tiap detik chek Chart saham, kolom Top Gainer, atau kolom Bid Offer. Pliss, ini hal yang paling penting. Ketika dulu awal trading, saya tidak pernah lepas dari yang namanya buka Chart, pasti saya pantengin RTI hampir tiap menit, satu menit ga buka RTI dah mau mati rasanya. Dan ya, justru hal itu yang ternyata membuat saya tidak pernah tenang dalam trading. Justru, ketika saya buka RTI hanya 1 jam sekali atau hanya 1 sesi sekali psikologi saya jadi lebih tenang dan saya sudah mulai tidak pernah FOMO lagi. Kecuali kalo kalian memang Scalping, kalo scalping udah kewajiban untuk pantau chart bid offer tiap saat.
C. Cobalah untuk trading sendirian, tanpa kalian berinteraksi dalam suatu forum tertentu. Jika kalian trading sendirian dan kalian masih mengalami kerugian dan belum menemukan formula trading yang baik, stop trading dan fokuskan untuk belajar lagi seputar strategi trading yang kalian ingin pelajari, supaya kalian tau proses diri kalian dan kalian sudah benar-benar paham kapan harus masuk, kapan harus keluar dalam trading, dan kalian benar-benar sudah punya strategi trading sendiri, dan tidak mendasarkan trading kalian berdasarkan analisa orang lain. Kalian boleh menjadikan analisa orang lain sebagai alat, tapi jangan pernah jadikan analisa orang lain sebagai penopang strategi kalian.
Silahkan like jika kalian merasa postingan ini membantu anda. Postingan ini hanya berupa opini pribadi saya, dan sangat-sangat layak untuk diperdebatkan jika memang ada yang kurang setuju dengan pendapat saya.
Semangat berproses~
Random Tag $IHSG $BUKA $BBCA $TOYS $MSIN