imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Serba Serbi Right Issue (Part 2)

APAKAH RIGHT ISSUE MENGUNTUNGKAN BAGI TRADER/INVESTOR RITEL ?

Pada pembahasan sebelumnya kita sudah coba mencari tahu, apa penyebab harga saham naik/turun setelah aksi Right Issue. Dalam contoh kasus saham emiten ABCD yg tadinya memiliki harga Rp1000 saat Cumdate, turun menjadi kisaran Rp690-an saat pembukaan di Ex date.

Lalu bagaimana nasib investor/trader menjelang emiten melakukan aksi Right Issue?

Mari kita kupas..


:white_check_mark: FAKTA-FAKTA YANG PERLU DIKETAHUI SEPUTAR RIGHT ISSUE


1. Perusahaan Membutuhkan Dana Tambahan

Aksi koorporasi Right Issue merupakan jalan yang digemari banyak perusahaan publik untuk memperoleh tambahan dana dibandingkan dengan Berhutang. Dana tersebut bisa digunakan untuk ekspansi bisnis, penambahan modal kerja/operasional, maupun untuk melunasi kewajiban utang perusahaan. Hal terbaik bagi investor jika Dana Right Issue digunakan untuk pengembangan usaha, akusisi, dan penerapan model ekspansi bisnis lainnya. Cari tahu, mengapa perusahaan tersebut membutuhkan dana tambahan.


2. Pembayaran Utang Melalui Dana Right Issue, Tidak Selalu Berdampak Buruk

Banyak beredar informasi bahwa Dana Right Issue yang digunakan untuk membayarkan utang, akan berdampak buruk terhadap suatu perusahaan. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Beberapa emiten yang melakukan restrukturisasi keuangan perusahaannya (termasuk utang) dengan melakukan Right Issue, bisa memungkinkan memberi dampak baik bagi masa depan perusahaan tersebut. Tentu saja karena beban utangnya mengecil, sehingga dapat memperoleh laba yg meningkat dikemudian hari. Namun, hal ini sangat bergantung pada perusahaan dalam mengelola Dana Right Issue tersebut. Saya pribadi, hobi mencari emiten-emiten yang melakukan "refine", dengan nilai utang yang terus menurun dan valuasi yg masih murah.


3. Harga Saham Menjelang Right Issue Akan Bergerak Dinamis

Setelah terbitnya informasi mengenai Right Issue, biasanya pelaku pasar akan bereaksi. Reaksi ini bisa sangat beragam dan tak terduga, terutama bagi para trader/investor ritel. Ada yang melakukan panic selling karena ketakutan berlebihan, ada juga yang menambah porsi sahamnya berusaha memanfaatkan peluang. Reaksi ini tentu akan mempengaruhi pergerakan harga saham. Di beberapa kasus harga akan bergerak hebat naik-naik kepuncak gunung hingga Cumdate, di kasus lain justru ditenggelamkan kedasar laut. Tidak bisa dipungkiri, para Market Maker atau bahasa inggrisnya; Bandar, juga sering melakukan manuver-manuver tipu daya nya memanfaatkan situasi tsb.


4. Harga Saham Turun Setelah Cum Date Berakhir

Hal ini sudah kita bahas sebelumnya di Part 1, yaitu mengenai Harga Teoritis dari sebuah saham yang menerbitkan Right Issue. Jika harga penerbitan Saham Baru nilainya dibawah harga lama, bisa dipastikan harga setelah Cum date akan turun disekitar Harga Teoritisnya. TAPI, jika harga penerbitan Saham Baru lebih tinggi dari harga lama, maka harganya akan naik mengikuti Harga Teoritisnya pula, walaupun ini jarang sekali terjadi.

---

Dari keempat fakta tersebut, kata kunci utamanya adalah "Kualitas Manajemen Perusahaan".

Sebaiknya gali informasi sebanyak-banyaknya mengenai Karakter Manajemen perusahaan tersebut. Cari tau informasi mengenai Jajaran Direksi dan Pemegang Saham Terbesarnya. Apakah aksi Right Issue hanya digunakan untuk memperkaya segelintir orang didalam Manajemen Perusahaan tersebut? Atau memang secara historis manajemen perusahaan tersebut bisa dibilang "sehat".

Cari tahu juga, Apakah perusahaan tersebut memiliki Good Governance? Atau acak-acakan dan sudah sering langganan order ke Bandar untuk gorang-goreng saham di perusahaannya sendiri.

Setelah melakukan background research diatas, barulah kita sebagai investor/trader dapat menentukan, menghitung, dan menyusun Strategy Plan yang sesuai untuk menggapai cuan.

Tentu saja, kita akan lanjut besok lagi di Part 3.
Cheerss...! :beer:

$AGRO $BANK $BBSI $WSKT $BINA

Read more...
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy