"Apa skill yang paling dibutuhkan bagi mereka yang berminat jadi investor?"
Membaca? So pasti. Tapi ada satu skill lain yang sama atau bahkan lebih dibutuhkan : kemampuan Bahasa Enggres (eh) Bahasa Inggris maksudnya.
Pemahaman akan Bahasa Inggris diperlukan bukan cuma sekadar ambil jargon jargon keren buat campur aduk di dalam pembicaraan seperti nak Jaksel :rofl::rofl:, tapi biar kita memahami konteksnya. Minimal kemampuan pasif-lah, sekadar mampu menerjemahkan dan memahami bacaan. Kalo dobel dengan kemampuan aktif, lebih mantap. Ini karena kita bisa aktif berhubungan dan berbicara dengan manajemen (tentu yang bule) atau bahkan dengan sesama investor atau analis.
Harus diakui, banyak bacaan soal investasi dan keuangan, bahkan soal soal terkait seperti self improvement (pengembangan diri) dan marketing (pemasaran) itu sumbernya dari luar. Begitupun juga untuk yang belajar sertifikasi tertentu, seperti CFA (Chartered for Financial Analyst, sertifikat buat analis keuangan), bahan materinya aja dalam Bahasa Inggris.
Sejumlah buku buku dan tulisan terkenal dari para investor kawakan seperti Benjamin Graham, Warren Buffet, Peter Lynch, Monish Pabrai, Jack Bogle dan lain sebagainya pun juga dalam Bahasa Inggris. Belum lagi kalau kita belajar studi kasus dengan perusahaan di luar negeri (seperti yang saya lakukan ketika beberapa waktu lalu membahas Unilever atau CDN), kita juga perlu paham Bahasa Inggris. Riset riset perusahaan yang disediakan perusahaan sekuritas yang kita pakai pun juga menggunakan Bahasa Inggris.
Mungkin ada yang mikir, mending gunakan translate atau beli buku terjemahannya. Betul sih, itu cara tercepat untuk belajar, terutama bagi yang belum pede 100% dengan kemampuan Bahasa Inggrisnya. Silahkan. Ngga diharamkan kok.
Namun, seringkali menggunakan cara ini akan menyulitkan kita memahami konteksnya. Boro boro paham konteks, kadang kadang kalo kita baca teliti, ada terjemahan atau padu padanan kata yang agak "ganjal" jika dibaca berulang atau dari awal kalimat. Simpelnya, ini kayak bukan Bahasa Indonesia yang biasa dibaca.
Selain masalah kebahasaan, bagi yang mau memperlancar kemampuan Bahasa Inggrisnya juga seharusnya lebih banyak membaca tulisan dalam Bahasa Inggris. Mulai dari bacaan sederhana sampai dengan esai yang bikin berkerut kening, intinya dalam Bahasa Inggris. Dengan demikian kita jadi terbiasa dengan idiom idiom yang lazim digunakan dan lama kelamaan kita ngga perlu terjemahan lagi karena sudah ngerti konteksnya gimana.
Jadilah gabungan rajin membaca + Bahasa Inggris diperlukan disini. Apalagi kalo bro and sis baca tampilan tulisannya, kebanyakan buku dan tulisan tulisannya itu tidak "nyeni" atau diberi motif styling macem macem seperti buku dan tulisan disini. Isinya teks 80-90%. Kebanyakan pakai font Arial dan Times New Roman, yang kalau disini lebih dikenal dipakai untuk tugas kuliah, tugas sekolah atau melamar pekerjaan. Bosen? Harusnya sih ngga ya.
Hal inilah yang saya masih harus belajar banyak, apalagi sejak mulai bahas soal saham di luar negeri, pernah ngomongin gaya nyentrik Cathie Wood dengan ARK Investnya hingga ngomongin Unilever yang lagi dibully di forum forum saham dan "tetangga sebelah". Tentu saja perlu waktu buat lebih paham dan ngga bosen bosen dengan yang beginian. Begitu :pray:
Follow Instagram @plbkrinaliando untuk lebih banyak bacaan menarik soal investasi dan keuangan.
$IHSG $ULTJ $SMSM $GGRM $BBNI