Skydrugz Radar 2 September 2021: Sit
Saya adalah investor pecinta BUMN. Mengapa saya suka BUMN? Karena BUMN adalah tulang punggung negara. Pemerintah akan selalu berusaha menyelamatkan BUMN whatever it takes. Dengan Pajak Rakyat, BUMN diselamatkan. Utang besar, tinggal restrukturisasi. Ada Himbara yang bisa siap membantu BUMN lain yang kesulitan. Ada PMN yang bisa digunakan untuk menjaga likuiditas BUMN kalau lagi seret. Terimakasih kepada rakyat yang sudah membantu mendukung BUMN. Karena itu menurut saya BUMN adalah easy investing dengan catatan approach pemerintah tetap seperti ini. BUMN memiliki super strong Owner yang siap melakukan apapun agar BUMN selamat. Ketika BUMN Karya sudah berada di jurang kekeringan likuiditas, SWF didirikan. Ketika Garuda sudah kesulitan bayar sewa, restrukturisasi dan renegosiasi leasing dilakukan. Dan semua dilakukan dengan guarantee negara. Kalau GIAA dan WSKT bangkrut, yang malu adalah negara. Apakah pemerintah mau membiarkan GIAA dan WSKT bangkrut? I don't think so. Meskipun saya tidak punya saham GIAA dan WSKT, menurut saya keduanya akan selamat lagi dari segala utang yang menjerat mereka.
Kebetulan ada beberapa orang yang menghubungi saya dan menanyakan prospek WSKT dan GIAA. Mereka waktu itu nyangkut karena ikut-ikutan hype. Mereka beli WSKT dan GIAA di valuasi super pucuk PBV > 1. Mereka minta saran apakah harus Hold atau buy. Saya hanya bisa bilang follow your heart. Ada begitu banyak saham BUMN yang balance sheet nya sehat, mengapa harus investasi di BUMN yang utangnya paling banyak di bursa? Kalau yakin negara akan menyelamatkan lagi GIAA dan WSKT, maka keep hold aja sahamnya. Keep Buy seperti Chairul Tanjung yang terus nambah posisi di GIAA. Tapi kalau tidak yakin dengan GIAA dan WSKT, tinggal sell dan move on. Investasi di saham itu seperti menganut agama. Semua masalah keyakinan saja.
Menurut saya saat ini masih banyak BUMN yang undervalued dan balance sheet sehat. Dan semua BUMN ini memiliki banyak hidden catalysts. Kalau yang rajin riset pasti akan menemukan puluhan catalysts yang bisa menjadi value driver BUMN di masa depan. Mulai dari merger dan akuisisi, spin off, ekspansi ke market baru, deleverage, masuknya investor baru, divestasi hingga IPO.
Ada 3 sektor BUMN yang menarik saat ini yakni sektor Teknologi, Energi dan Infrastruktur.
Di sektor teknologi, TLKM sudah bersiap menjadi perusahaan digital. It will be bigger than before.
Di sektor energi, Pertamina dan anak-anaknya serta Inalum dan anak - anaknya bersiap menyongsong era baru di 1 juta barel minyak dan hilirisasi coal yang akan jalan beriringan dengan EBT. Semuanya demi kemandirian energi.
Di sektor infrastruktur, ini terlalu banyak katalis. Tapi kata kunci utamanya adalah SWF. Sayangnya sampai Q2 2021, SWF belum ada pergerakan. Menunggu dana Jepang, AS, Arab, Kanada, dan Belanda masuk SWF. Semoga saja bukan janji kosong seperti yang sudah - sudah.
Meskipun banyak katalis, selalu ingat untuk beli di valuasi murah. Jangan beli lagi kalau valuasinya sudah tidak masuk akal.
Selengkapnya: https://bit.ly/3zH2ARc
Daftar Stockbit Pro Early Bird: https://bit.ly/3jrQHJk
Webinar 10 September 2021 Digibank: https://bit.ly/pintarahamxdigibank
Disclaimer: http://bit.ly/3bLj4Oc
$DOID $ESSA $AGII $INPC $TPIA