AGILITY IS YOUR MOST VALUABLE ASSET

Foto di atas mengisahkan perjalanan dua perusahaan di industri yg sama...

Mereka terhempas oleh TRIPLE DISRUPTION (digital + millennial + pandemic disruption) yang sama...

tapi keduanya memiliki "rute" yang berbeda.

Pertama adalah Garuda Indonesia yang kini mengalami kesulitan keuangan bahkan di ambang kebangkrutan karena beban utang yang menghimpit dan beban operasi berat karena anjlognya permintaan. 

Kedua adalah AirAsia yg begitu cepat mengubah model operasi, melakukan transformasi digital dan meredefinisi bisnisnya untuk bisa lolos dari terjangan badai disrupsi.

Yang pertama adalah "si gajah" yang kini tak bisa lagi menari karena terbeban utang, overhead dan benalu birokrasi.

Yang kedua adalah "si kancil" yang cerdik dan lincah memanfaatkan chaos sebagai momentum untuk melakukan lompatan kuantum.

Dua kisah ini menyadarkan kita bahwa:

In the era of chaos, AGILITY is your most valuable asset.

AGILITY adalah kecepatan, kelincahan, dan kecermatan perusahaan dalam merespons setiap perubahan yang terjadi di pasar.

Di masa normal memang aset fisik (gedung, pabrik, alat produksi, etc), aset finansial (ekuitas, utang, etc), aset brand (nama besar, reputasi, etc) memang menjadi penentu kemenangan.

Namun di masa chaos, hanya AGILITY yg menjadi penentu SURVIVAL.

Mengacu teori Darwin, TRIPLE DISRUPTION adalah layaknya "seleksi alam" yang kini masif terjadi dimana hanya mereka yang tangguh bakal bertahan ("survival of the fittest").

Dan dari dua kisah di atas kita sadar bahwa : bukan mereka yang KUAT, BESAR, KAYA, dan BERLIMPAH SUMBERDAYA yg bakal survive.

Tapi mereka yg CEPAT, LINCAH, dan CERMAT.

Sekali lagi: AGILITY is your most valuable asset.