Investing Conviction

Keyakinan dalam berinvestasi adalah bahan bakar utama bagi seorang investor dalam jangka panjang.

Saat kita berinvestasi di suatu saham, kemudian dalam perjalanannya misalnya pergerakan harga sahamnya anjlok karena hal yang non fundamental bisa jadi kita akan panic selling karena keyakinan kita akan saham tersebut tidak cukup kuat utk tetap hold.

Memang pasar modal memiliki tingkat ketidakpastian yang tidak terduga, terkhusus dalam jangka pendek (hitungan hari atau minggu). Saya sempat mencoba memperhatikan analisa bbrp analyst yang sering memprediksi pergerakan harga saham dalam jangka pendek, akurasinya rendah.

Di lain sisi, saya juga coba perhatikan analisa fundamental bbrp investor, dari beberapa sample hipotesa yang kebetulan saya juga sepakat, lebih dari 80% harga sahamnya diapresiasi market dalam range waktu 6-12 bulan, walaupun secara jangka pendek harga sahamnya volatile. 15%nya karena memang kinerjanya belum terbukti dan mungkin perlu time horizon yang lebih panjang. 5%nya salah asumsi atau kurang informasi saat menganalisa.

Poin pentingnya adalah sebagai seorang investor kita harus memiliki keyakinan yang kuat sebelum berinvestasi di suatu saham dalam jangka panjang. Framework dalam membangun keyakinan berinvestasi, sebagai berikut:

1. Deep work - the research : membangun kompetensi dan pengetahuan atas industri atau saham tempat kita akan berinvestasi. Pada step ini kita melakukan collect data, research dan analisa sendiri. Tujuan dari step ini adalah kita mengetahui dengan detail industri, proses bisnis perusahaan, kinerja historikal, management, competitive advantage, prospek, dll. Ketika kita sudah menguasai detail fundamental perusahaannya, maka keyakinan investasi kita akan terbentuk. Lebih lagi, keputusan investasi kita akan tetap rasional entah itu buy, hold atau sell.

2. What could go wrong - the risks : mengetahui dan nyaman dengan risiko investasi yang mungkin terjadi. Setelah melakukan deep work, tentunya kita akan mengetahui risiko terbesar yang dapat terjadi. Berangkat dari sana kita dapat melakukan pengukuran downside saat kita beli di harga tersebut. Tentunya saham dengan risiko rendah akan lebih menarik. Hal tersebut penting untuk dapat mendrive strategi investasi kita secara yakin dan rasional.

3. Most probable outcome - the story : membangun keyakinan tentang prospek masa depan perusahaan. Saat melakukan deep work, selain risiko tentunya kita akan lebih mengenal prospek perusahaan ke depan yang tentunya akan timbul karena peluang bisnis dan strategi perusahaan.

4. What’s in the price - the consensus : memahami pembentukan harga saat ini. Pembentukan harga saat ini terjadi karena kesepakatan market. Setelah kita mengenal perusahaan secara fundamental, tentunya kita memiliki keyakinan tentang valuasi dari perusahaan tersebut dan juga margin of safety yang ditawarkan.

Keyakinan berinvestasi belum terbentuk secara sempurna setelah kita melakukan 4 step di atas. Selanjutnya adalah hal tersulit, yaitu monitor tambahan informasi setelah kita buy and hold. Kita harus dapat memisahkan mana informasi yang fundamental dan mana informasi yang hanya sebatas sentimen. Dalam proses ini, keyakinan atas hipotesa kita akan diuji oleh market.

Kesabaran kita akan diuji dalam perjalanan long term investing. Bila hipotesa tepat dan market setuju, maka harga sahamnya akan terapresiasi dan pasti keyakinan kita untuk tetap hold semakin kuat. Tapi bila ternyata hipotesa kita tidak sesuai dengan kesepakatan market, maka kita harus review kembali step 3, apakah hipotesa kita masih valid perlu direview kembali. Jangan sampai keyakinan kita hanya didrive oleh harga saham akibat sentimen sesaat saja.

Langkah terakhir adalah be humble and confident. Artinya, kita harus memiliki pendirian tetapi juga tetap open mind bila ternyata hipotesa kita salah. Menjual saham yang dulunya sempat kita yakini memang hal yang sulit. Namun tetap hold saham meskipun kita tahu ada kesalahan analisa, akibatnya akan menghambat pertumbuhan investasi kita.

Sekian sedikit note dari saya.
Happy investing. :)
$IHSG

Sumber : https://bit.ly/3j4YxYR