APA YANG DIHARAPKAN KETIKA INVESTOR RITEL?

Tentu adalah mendapatkan imbal balik dari investasi tersebut

Imbal balik bisa didapatkan dari:
1) Capital Gain (Keuntungan dari penjualan saham)
2) Dividend

Suatu hal yang lumrah ketika kita mencari saham perusahaan yang dapat memberikan imbal balik yang menggiurkan, entah dari poin pertama atau point kedua. Lalu bagaimana apresiasi perusahaan melihat hal ini?

Ohya untuk poin kedua akan saya buat pembahasan khusus di post berikutnya

Bagi pribadi, saya amat menghargai perusahaan yang memberi apresiasi kepada investor dengan mempertahankan kinerja ($ADES), rutin membagikan dividen ($CLPI), dan pemilik jg memiliki atau lbh baik lagi rutin membeli saham tsb ($ULTJ $BYAN $PBID). Sperti yg pernah saya bahas sblmnya, saya membeli ADES biarpun tidak bagi dividen karena laba ditahan masih (-), tapi memiliki GCG oke dan kinerja moncer. Terbukti hal ini turut diapresiasi oleh pasar.

Nah, saya sempat memiliki saham yang juga dimiliki oleh investor senior. Secara kinerja oke, low PER & PBV, FCF juga oke, blm memiliki kasus hukum saat itu, tapi tidak pernah bagi dividen. Tentu saya berharap ini akan diapresiasi seperti ADES ketika LK sudah keluar. Tapi harapan hanya harapan, ternyata perusahaan ini memiliki GCG yang buruk, dimana terdapat issue hanya membagikan renumerasi bagi direksi perusahaan dan muncuk di berita akhirnya emiten ini tersandung kasus. Untung saya berhasil keluar tanpa cutloss. Setelah saya teliti, ternyata emiten "papan" tsb memang hobi pelit dividen tapi tidak ada perkembangan berarti dari penggunaan laba.
Bagi saya, lumrah saja pelit atau tidak bagi dividen asal dana digunakan untuk investasi pengembangan, tapi saya tidak menemukan itu dalam emiten "papan" ini.

Ohya sang Investor Senior tsb setau saya masih pegang saham emiten "papan" dan
"bimantoro"(angkatan senior pasti paham ini saham apa), yang memiliki kinerja oke
tapi tidak bagi dividen sejak 2019 dan memiliki kasus hukum. Tentu beliau punya pertimbangan sendiri dan tentu tugas kita adalah cek & ricek sebelum membeli saham.

======================

Bagaimanapun, investor yang rasional tentu berharap investasi di perusahaan yg memiliki kinerja yang oke, dan dapat memberikan imbal balik tentunya. Karena jika kinerja tidak oke, bisa berakibat fatal, seperti suspensi (GIAA) dan ketika suspensi bisa berujung pada delisting.

"Tapi kan itu old economy, sekarang kan sudah new economy jadi har.."
"plak plok"

Old & new economy hanya klasiifikasi jenis usaha. Mau old atau new economy, tetap saja, jika pada LK terdapat:
Asset<Hutang. Pendapatan<Biaya, dlm 1 tahun CFO<CAPEX
itu bukan pertanda hal baik.
Tentu investor yang rasional akan menghindari hal ini

Jadi, jgn mau dibodohi oleh oknum oknum yang berkata

"Ini new economy, valuasi sudah beda"

Tolong sebelum ngomong belajar dulu, kalau masih percaya itu sbaiknya pensi saja dari IHSG daripada sebarikan kebegoan kalian

*Disclaimer on

Read more...
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy