Messi Meninggalkan Barcelona

https://bit.ly/2TXdYsD

Kabar cerainya Messi dari Barcelona mirip dengan kisah cerainya Stockbit dari Sinarmas. Benar - benar kabar yang menyedihkan bagi fans Barcelona dan User Stockbit yang sengaja buka akun Sinarmas untuk dapatkan fitur Stockbit Pro.

But all good things must come to an end. Saya memang tidak tahu mengapa Sinarmas bisa cerai dari Stockbit. Tapi saya bisa mengerti mengapa Messi meninggalkan Barcelona. Semua itu terjadi karena balance sheet Barcelona memang parah. Mirip dengan kondisi balance sheet BUMN Karya seperti WSKT dan ADHI. Aturan La Liga melarang klub sepakbola mengeluarkan dana lebih besar dari arus kas mereka. Dan Barcelona sudah melewati limit tersebut. Meskipun Messi sudah bersedia memotong gajinya separuh, tetap saja itu tidak cukup. Barcelona harus menjual pemain yang lain agar Balance Sheet Perusahaan bisa normal lagi. Itu artinya akan ada penjualan >10 pemain inti agar Messi bisa masuk Barcelona. Tapi nampaknya Messi dan Barcelona akhirnya sepakat itu bukan langkah yang feasible dan Messi pun meninggalkan klub yang sudah dibelanya selama lebih dari dua dekade. Semua itu untuk menyelamatkan Barcelona dari jurang kebangkrutan.

Yang jadi pertanyaan mengapa klub sebesar Barcelona tiba - tiba berada di jurang kebangkrutan?

Jawabannya simpel saja karena beban perusahaan lebih besar dari pendapatan. Apalagi di zaman pandemi seperti sekarang ini. Jadi kondisi Barcelona ini mirip dengan kondisi BUMN Karya yang bergelimangan utang. Bedanya adalah regulator La Liga tidak mau memberikan diskresi untuk Barcelona sehingga mereka terpaksa harus melepas aset berharga mereka secara gratis. Sedangkan BUMN Karya dilindungi oleh pemerintah. Sehingga sebesar apapun utang BUMN Karya, mereka selalu selamat. Kalau ada perusahaan yang berani PKPU kan BUMN Karya maka siap - siap saja berurusan dengan pemerintah. PTPP dan WSBP pernah mengalami PKPU dan nampaknya itu berjalan lancar.

Di 2019 Barcelona menjadi klub sepakbola pertama yang berhasil menembus pendapatan 1 milyar dollar dalam setahun atau sekitar 14,3 Triliun. Belum ada klub sepakbola yang mencapai rekor itu. Tapi 2 tahun berselang, di 2021, Barcelona jadi pesakitan. Utang berbunga mereka tembus 1,2 miliar dollar atau sekitar 17,2 Triliun. Benar - benar serupa dengan kondisi WSKT, Revenue 16 Triliun sedangkan utang berbunga 67 Triliun rupiah di mana nyaris separuhnya atau 31 Triliun rupiah jatuh tempo tahun ini. Benar - benar mesin utang. Untungnya ini BUMN. Kalau swasta mungkin sejak tahun lalu sudah bangkrut.

Apakah mungkin Barcelona belajar manajemen keuangan dari BUMN Karya sehingga mereka berada pada kondisi Balance Sheet yang mirip? Entah lah saya juga tidak tahu.

Tapi satu hal yang pasti setelah Barcelona menjual Neymar, mereka akhirnya menjadi klub yang membeli pemain di harga overpriced. Dembele, Coutinho, Griezman, De Jong dan Lord Braithwaite mereka semua pemain yang bagus sayangnya Barcelona membeli mereka di harga yang overpriced dan pada akhirnya itu merusak Balance sheet perusahaan.

Jadi kesimpulannya adalah don't spend more than you can afford. Kalau tidak nanti bisa berakhir seperti Barcelona. Kecuali kamu adalah BUMN Karya. BUMN Karya mah bebas utang. Pemerintah dan pajak rakyat yang akan bayar utangnya. Tinggal PMN, utang beres. Easy.

Hidup BUMN. Jayalah BUMN Karya. Abadi selamanya.

Bismillah, jadi Komisaris BUMN.

Disclaimer: http://bit.ly/3bLj4Oc

$WIKA $WSKT $PTPP $ADHI $WTON