Kenapa saya average up?
Pertanyaan masuk ke saya, kenapa kok saya suka average up saham saya? Gak sayang persentase profit turun?
Point pertama i don't care dengan berapa persentase profit saya, yg saya peduli endingnya duit saya jadi berapa.
Point kedua average up itu gak lah terlalu menakutkan. Mari saya berikan contoh itungan dengan dana yg ga terlalu besar sehingga efek avg up harusnya kan kerasa secara average price.
Misalkan saya punya saham A
Avg price awal :1000
Total lembar saham : 10000
Jumlah modal awal :10jt
Lalu misalkan harva saham naik jadi 1200 dan saya beli 2 juta rupiah (20% dr kepemilikan awal)
Jumlah modal keluar : 12jt (10jt+2jt)
Total lembar saham : 11.600
(saya bulatkan kebawah biar avg price tmbh tinggi)
Avg price akhir : 1.034
Artinya walaupun anda avg up harga saham yg dah naik 20% dari harga beli awal anda dan beli bahkan 20% total kepemilikan saham awal anda maka itu hanya berdampak kenaikan avg price 3.4%. Gak besar2 amat kan impactnya ke avg price?
Point 3 : sungguh aneh jika ada konfirmasi yg membuat memang harga saham kamu layak naik seperti peningkatan kinerja memuaskan tapi kamu sendiri ga mau apresiasi saham kamu.
Point 4 : bukankah lebih baik beli saham lain yg masih murah? Yes kalau memang kalau kamu yakin itu lebih menarik dari saham koleksi kamu saat ini. Kalau saham kamu saat ini ttp lebih menarik dari saham baru itu, kenapa harus paksain beli yg baru klo yg lama tetap cantik aduhay.
The best stock to buy is the one you already own.
-Om Rambut Putih-
-THOWILZ-