Siapa Pemimpin Bursa Amerika Serikat NYSE Nasdaq?
Jika melihat bursa Amerika Serikat NYSE dan $NASDAQ, saya mendapatkan kesan bahwa bandar $IHSG ingin mencontoh gerakan bursa Amerika Serikat yang mana top 10 Market Cap bursa Amerika dikuasai oleh saham teknologi seperti Apple dan Microsoft. Bandar IHSG nampaknya enggan mengikuti gerakan bursa Australia seperti yang sudah saya bahas sebelumnya, di mana bursa Australia justru dikuasai oleh perusahaan sektor tambang.
Di Bursa Australia ASX, tidak ada satupun perusahaan teknologi elektronik dan jasa teknologi yang masuk top 10 market capital bursa. Yang masuk top 10 market capital hanya perusahaan bioteknologi CSL Limited. Sedangkan di bursa Amerika Serikat 50% penghuni top 10 market capital adalah perusahaan jasa teknologi dan teknologi elektronik.
Mungkin saja bandar Indonesia ingin mengikuti gerakan saham bursa Amerika Serikat yang dikuasai saham teknologi. Tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin mengikuti Bursa Amerika Serikat yakni:
1. Semua saham teknologi yang masuk top 10 Market cap bursa Amerika semuanya mencetak laba mulai dari Apple, Microsoft, Amazon, Google, hingga Facebook. Tidak ada satupun perusahaan merugi yang masuk di top 15 market cap bursa Amerika Serikat. Sedangkan di bursa Indonesia, perusahaan merugi bisa masuk top 10 market capital.
2. Dari top 15 perusahaan dengan market cap terbesar di bursa Amerika Serikat, mayoritas valuasinya berada di kisaran di bawah ratusan. Hanya Tesla yang memiliki valuasi sangat mahal yakni PER 657. Sedangkan saham lainnya yang menghuni top 15 market capital bursa Amerika Serikat rata - rata berada di kisaran valuasi PER < 50. Bahkan Apple valuasi PER hanya 32. Microsoft 37. Amazon 70. Google 33. Facebook 29.
3. Mayoritas perusahaan teknologi di bursa Amerika Serikat adalah market leader di seluruh dunia. Seperti Google dan Microsoft yang menjadi market leader di Amerika hingga Indonesia. Sedangkan perusahaan teknologi di Indonesia hanya menjadi market leader di negara sendiri.
Dari sisi PER dapat kita lihat bahwa valuasi beberapa saham teknologi di bursa Indonesia justru lebih mahal dari valuasi saham teknologi di Amerika Serikat.
Apakah itu artinya valuasi premium perusahaan teknologi di Indonesia terjadi karena perusahaan teknologi Indonesia jauh lebih superior ketimbang perusahaan teknologi Amerika Serikat yang sekelas Google dan Apple? Ataukah itu terjadi karena investor di Indonesia jauh lebih optimis dari pada investor di Amerika Serikat?
Saya tidak tahu mana jawaban yang benar dari semua pertanyaan di atas.
Selengkapnya: https://bit.ly/3i8gMee
$BBCA $TLKM $ASII
https://bit.ly/3dCK4Ao