imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Menarik untuk di bahas @SpectrumTrading ,
Karena sudah terlalu banyak yang Reply saya open page baru saja,.


ada yang perlu di pahami .
kalau kamu aktif Trading seperti saya, sebelum tahun 2015..
kamu akan paham ,

kalau MG itu bukan cara baru..
sebelumnya pada tahun-tahun 2015 - 2019 , sebelum Krisis Jiwasraya , Asabri Benny Tjokro, Heru Hidayat.

pada saat itu heboh cara yang sama tapi di lakukan Broker YJ .. AD .. QA .. XA .. YB ..dll


semenjak 2019 setelah krisis JS .. broker YJ sudah kurang Aktif.

sebenarnya rata-rata broker juga seperti itu bukan cuma MG saja,,


hanya saja , semakin banyak ritel yang paham Analisa Broker Summary ,
maka..para Big Player di Fokus kan pada broker MG .
ini pernah saya bahas di Kasus saham Bakrie..dan beberapa saham REPO.


Tujuannya yaitu menjebak Ritel yang suka Ikut Pergerakan MG.

Perlu di pahami, MG bukan Murni Bandar di semua Saham..

Cuma dia punya Dana yang sangat besar..
Saya tidak bisa bahas siapa dibalik MG ..

Harusnya sudah banyak yang tahu.


Bandar di tiap-tiap saham itu berbeda-beda..
Tujuannya Beda, Kepemilikan Mayoritasnya berbeda-beda..
Mana mungkin MG bisa kendalikan semua saham di $ IHSG


Dia Cuma numpang di suatu Emiten untuk cari Profit..
Yes , dia Big Player.. tapi bukan Bandar dari Emiten tersebut !

Jadi, jangan sampai salah paham .

Contoh : saham $ APLN.. bandar nya PD
- Saham $BBKP yang mengendalikan YU
- Saham-saham Grup Lippo.. itu pakai broker2 non ritel.. kalau dulu Grup Mereka Cuma Fokus pakai Broker KI
- Atau Grup Kresna , yang sekuritasnya sudah di suspensi
- Dan Grup Sinarmas , walau tidak fokus pakai Broker DH ,
- dll
itulah yang di sebut Bandar / Market Maker di Emiten tersebut


Makanya di saham2 tersebut MG tidak mendominasi.. karena memang sahamnya sudah ada bandar nya yang maintence harga.

MG di saham-saham tersebut Cuma Jadi Copet, bukan yang Maintence harganya..
Saham $BKSL itu Bandar nya BQ , ada juga teman nya FS
Dulu ada GA .
Makanya tiap mereka beli harga langsung Naik tinggi.
Karena supply saham ada pada mereka,
Coba kalau ritel-ritel Tajir ( yang punya modal besar ) yang beli..
Ga bakal gerak dari harga 50 .. karena terus di Guyur Bandarnya



Karena ,
saya lihat di forum-forum itu sangat mudah sekali terjebak oleh Pembelian oleh Broker MG.

Setiap ada saham yang MG beli – pada ikut beli..
Padahal dia Cuma Fast Trade dengan menjebak yang mau ikut dia beli !


Coba saja lihat $BRIS Broker MG sudah tidak aktif di saham tersebut


Untuk saham
$BANK yes,, Bandar nya MG..
Tapi , tidak mungkin Bandar nya Cuma pakai 1 sekuritas saja


untuk kasus $BNBA itu , Broker MG terus ingin beli di harga Bawah..
karena memang lebih menarik kalau bisa di banting turun lebih dalam lagi,

misal di harga Rp.200 ,, kalau naik ke Rp.400 kan sudah Cuan 100% .
sedangkan Ritel2 yang nyangkut ga mau Jualan.
Jadi, saat Goreng Harganya, Ga Perlu takut Liquiditasnya terlalu besar ..
yaitu : Tujuannya dengan modal beberapa Milliar sudah bisa buat Auto Reject Atas,, untuk memangcing Pembeli
tanpa takut di Guyur , karena Average Pembelian Ritel-Ritel masih di atas Rp.1000

kan MG ga punya Grup Premium seperti VVIP untuk ajak Member nya beli saham

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy