Anda bisa mencari tulisan saya tentang teknik 1-2-3-5 ataupun teknik logis untuk average up / down saham.

Tapi kurang lebih gambarannya seperti ini jika anda sebagai investor:
- Jangan all in ketika entry saham pertama kali
- Ketika harga saham turun anda bisa cicil dengan jumlah uang lebih besar. Semakin turun semakin anda beli lebih banyak.
- Ketika harga naik anda bisa beli dengan alokasi 1 kali entry saham. Tetapi pastikan average up hanya dilakukan jika anda masih memiliki jarak yang jauh dibandingkan target taking profit anda.

Jika anda seorang trader maka pastikan :
- Tentukan target cut loss dalam rupiah. Kehilangan uang 10% dari 1 juta adalah 100 ribu rupiah. Kehilangan uang 10% dari 1 miliar adalah 100 juta rupiah. Kehilangan uang 100 ribu dengan kehilangan uang 100 juta akan memiliki dampak psikologis yang berbeda untuk anda sebagai trader. Psikologis yang rusak akan membuat anda menjadi seorang trader yang cacat.
- Ketika memilih emiten untuk trading, pastikan anda menentukan target cut loss terlebih dahulu
- Setelah anda menentukan target cut loss, maka cari target taking profit anda.
- Saya pribadi ketika masih menjadi trader hanya membeli saham dengan target risk reward ratio 2x, artinya target profit saya harus 2x dari target cut loss saya.
- Persentase target cut loss boleh berbeda secara persentase untuk setiap kali anda trading. Tetapi target cut loss secara rupiah anda harus sama.
- Dengan menggunakan teknik diatas maka walaupun anda Cuma memiliki win rate 50% pun anda akan tetap profit pada akhirnya. Silahkan baca tulisan saya tentang teknik 2R untuk lebih melihat simulasinya.