Hidden Gem Series Part 1 - Analisa Menyeluruh (Studi Kasus $PBID)
==========================================================
Banyak yang bertanya baik DM di stockbit ataupun instagram perihal bagaimana menemukan hidden gem didalam investasi saham.
Jadi kali ini saya akan memberikan tulisan bersambung beberapa contoh hidden gem yang bisa ditemukan dengan melakukan analisa menyeluruh pada laporan keuangan perusahaan.
Memang bukan hal mudah untuk menemukan hal tersebut. Satu-satunya cara adalah membaca laporan keuangan secara detail. Kali ini saya akan membahas studi kasus salah satu emiten yaitu PBID (Panca Budi Idaman) sebagai studi kasus.
Link tulisan asli : https://bit.ly/3qE2V1S
Permasalahan Yang Ditemukan pada Laporan Keuangan PBID
======================================================
Salah satu indikator perusahaan memiliki kinerja yang baik adalah memiliki cashflow yang positif, khususnya cashflow operation yang positif.
Kenapa cashflow operation positif penting sekali untuk dilihat, karena banyak sekali contoh kasus perusahaan memiliki laba yang bombastis tetapi cashflow operation super tipis bahkan meringis. Anda bilang perusahaan anda untung tapi anda ga punya saldo kas bukanlah sebuah contoh bisnis yang sehat bukan.
Hal inilah yang menjadi problem yang dilihat oleh beberapa tukang bedah laporan keuangan terhadap laporan keuangan PBID. Sejujurnya termasuk saya, hal ini saya juga dijelaskan oleh salah seorang value investor senior kepada saya. Jadi apa yang saya berikan pada tulisan ini, lebih kepada menyalurkan pengajaran yang diberikan kepada saya. Karena ilmu yang baik tentu butuh untuk disebarkan, agar orang tidak banyak makan ilmu yang kacau terus menerus.
Kasus 1 - Cashflow Operations Negatif PBID 2018
===========================================
Pada tahun 2017, CFO PBID memiliki saldo +147 Miliar rupiah. Tetapi pada tahun 2018, CFO PBID berubah menjadi -259 Miliar rupiah. Maka tentu wajar jika orang panik melihat perubahan drastis dari saldo CFO PBID. Permasalahan yang dilakukan dalam analisa laporan keuangan adalah hanya melihat angka plus dan minus tanpa melakukan pengecekan lebih dalam. Apakah yang menyebabkan saldo CFO itu minus?
Salah satu faktor yang menyebabkan CFO negatif kalau kita lihat adalah:
Pembayaran kepada pemasok 2018 sebesar 95% dari penerimaan uang kas kepada pelanggan. Sedangkan pembayaran kepada pemasok 2017 sekitar 85% dari penerimaan uang kas kepada pelanggan. CFO negatif disebabkan karena besarnya pembayaran kepada pemasok. Maka mindset yang selalu kepikiran adalah, berarti perusahaan ini ditekan dengan kenaikan harga bahan baku dan tidak bisa meningkatkan harga jual. Industri plastik adalah sunset industry. Itulah sesuatu yang akan dipikirkan oleh kebanyakan investor. Sebenarnya wajar saja jika para investor ini mengalami ketakutan.
Tetapi jika kita lebih teliti dalam melihat apakah asumsi diatas adalah benar atau tidak? Kita melihat gross profit 2018 sekitar 14.2%, memang terjadi penurunan dibanding gross profit 2017 yang sekitar 14.9%. Tetapi gross profit turun 0.7% bukan turun hingga 10% seperti peningkatan persentase pembayaran kepada pemasok. Jadi kenapa peningkatan persentase pembayaran kepada pemasok ini bisa meningkat begitu besar?
Kalau kita lihat saldo kas, penurunan saldo kas terbesar terjadi pada saldo kas/bank di USD. dari yang sebelumnya bersaldo 570 miliar rupiah menjadi 125 miliar. Sebuah penurunan saldo sekitar 445 miliar rupiah. Inilah saldo penurunan saldo kas yang paling tinggi untuk mata uang yang ada di saldo bank PBID.
Hutang PBID 2018
Penurunan hutang paling tinggi terjadi pada hutang emiten ini ke TPIA (Chadra Asri Petrochemical), sebuah supplier yang menyediakan bahan baku oil dan gas yang menjadi salah satu komponen penting dalam manufaktur plastik. Seperti yang kita tahu pembelian oil dan gas menggunakan mata uang usd. Begitu juga pembayaran hutang kepada Sabia Asia Pasific sebesar kisaran 7M, Petronas sekitar 15M, Lotte Chemical sebesar 4M yang transaksinya menggunakan mata uang asing.
Pada tahun 2018, terjadi peningkatan mata uang USD. Maka menjadi sebuah keputusan perusahaan dengan saldo uang kas yang cukup menjadi keputusan yang bijak untuk membayar hutang dalam mata uang asing ini sebagai pengaman.
Walaupun ternyata mata uang USD tidak terus menguat malah berbalik melemah ditahun-tahun berikutnya. Tapi ini adalah sebuah langkah yang sebenarnya menjadi sebuah keputusan bijaksana dari manajemen perusahaan. Mereka berusaha untuk menghindari kerugian kurs yang lebih besar jika mata uang USD menunjukkan penguatan.
Keputusan ini mungkin tidak berakhir dengan akurat, karena ternyata walaupun USD memang menguat 2018 kemarin, tetapi ketakutan akan terjadi kenaikan USD seperti 1998 tidak terjadi. Sehingga tidak terjadi perubahan hal signifikan pelaksanaan kebijakan ini terhadap kinerja PBID di tahun 2019. Tetapi setidaknya kita bisa melihat bagaimana manajemen perusahaan bukanlah tipikal yang konservatif dan suka dengan keamanan dananya yang artinya juga dana investornya.
Harga PBID pada tahun 2018 dibuka di harga 880 dan ditutup di 1150.
Kasus 2 - Cashflow Operation Negatif Q1 2020 PBID
==============================================
Pada laporan keuangan 2020 kuartal pertama,kembali PBID mengulangi lagi kejadian CFO bersaldo negatif. CFO Q1 2019 bersaldo 165 Miliar berubah menjadi -45 miliar pada Q1 2020. Tentu wajar kembali orang menjadi panik.
Ditambah lagi pada situasi COVID-19 dimana market pesta BBQ, semua saham kebakaran harganya. Membuat PBID yang harga pembukaan maret 2020 di 925 menjadi sempat dihajar turun hingga 705.
Hal ini tentu menjadi menambah kuat asumsi industri plastik yang barangnya semakin "susah dipakai" karena minimarket tidak menggunakan plastik ini merasa perusahaan ini menjadi sunset industry. CFO minus di Q1, kebijakan ga boleh pakai plastik di retail industry ditambah harga saham yang jatuh dalam membuat kombo dashyat bahwa orang percaya tidak ada masa depan gemilang untuk emiten ini.
Beberapa data menarik terkait CFO ini:
Penerimaan CFO dari pelanggan di tahun 2019 Q1 sekitar 1.1T dengan pembayaran kepada pemasok sekitar 900M atau sekitar 81% uang yang diterima dari pelanggan dibayarkan kepada supplier.
Penerimaan CFO dari pelanggan di tahun 2020 Q1 sekitar 986M dengan pembayaran kepada pemasok sekitar 874M atau sekitar 88% uang yang diterima dari pelanggan dibayarkan kepada supplier.
Sebagai investor yang kritis, kita harus bertanya ini uang dikeluarkan untuk apa?
Persediaan Q1 PBID 2020
Ada hal yang menarik disana, yaitu terjadi peningkatan saldo bahan baku untuk produksi dari yang sebelumnya 170 miliar menjadi 237 miliar. Peningkatan luar biasa signifikan. Padahal angka penjualan menurun dari 1.2T menjadi 980M. Sebuah hal yang aneh bukan terjadinya peningkatan saldo persediaan padahal terjadi penurunan penjualan?
Pada CLK nomor 11 terkait uang muka pembelian, terjadi peningkatan uang muka persediaan yang besar dari sebelumnya 2019 sekitar 9.7 miliar menjadi 29 miliar. Jadi mereka ini beli persediaan apa padahal penjualan lagi merosot?
Jika kita lihat dari saldo hutang kepada pihak ketiga terjadi peningkatan saldo hutang dari Chevron sebesar 15% dari tahun sebelumnya. Yang saya tahu, Chevron itu jualan oil and gas sebuah produk yang merupakan salah satu komponen biaya terbesar di industri plastik.
Kenapa PBID meningkatkan kapasitas produksi oil and gas? Karena tentu saja harga oil and gas saat itu MURAH SEKALI. Saking murahnya, oil sempat dihargai negatif di tahun 2020.
Kali ini manajemen kembali menunjukkan inisiatif untuk memanfaatkan peluang dari penurunan harga salah satu komoditas yang penting untuk mereka.
Harga PBID pada tahun 2020 dibuka di harga 1025 dan closing di harga 1435.
Implikasi Strategi PBID tahun 2020 terhadap Kinerja 2020
Penjualan 2019 bernilai 4.6T dan turun di tahun 2020 tinggal bernilai 3.8T.
Hebatnya gross profit meningkat dari 601M di tahun 2019 menjadi 818M.
laba bersih meningkat dari 218M menjadi 372M.
Tampaknya memang strategi timbun oil and gas di tahun 2020 berhasil meningkatkan profitabilitas emiten ini.
Kali ini strategi ini berbuah manis untuk emiten ini dan menunjukkan bagaimana reaksi management terhadap fluktuasi mata uang asing ataupun komoditas. Mereka berhati-hati ketika harga naik dan rakus ketika harga turun. Sebuah sikap yang menunjukkan manajemen perusahaan ini pintar dalam mengambil keputusan.
Kesimpulan
===========
Ini adalah salah satu contoh bagaimana melakukan analisa laporan keuangan secara menyeluruh. Ketika melihat sebuah saldo atau ratio yang dirasa kurang baik / bagus banyak orang suka langsung mengambil kesimpulan dengan cepat.
Padahal ketika melakukan analisa menyeluruh maka kita bisa menemukan ratio yang bagus menjadi begitu menyeramkan seperti halnya perusahaan yang saldo piutang dan inventory super tinggi itu.
Begitu juga ketika kita melakukan analisa menyeluruh pada emiten ini, angka atau ratio keuangan yang tidak terlihat jelek jika kita melakukan analisa menyeluruh kita bisa melihat kepintaran manajemen perusahaan seperti pada studi kasus PBID ini.
Apakah ada cara gampang untuk mengerti laporan keuangan? Karena ini sangat ribet untuk bisa lakukan analisa menyeluruh seperti ini. Jawabannya TIDAK ADA. Karena jika anda mau meraih sebuah keunggulan dibandingkan investor lain di bursa maka anda harus take effort lebih tinggi dibandingkan investor yang lain. Jika anda hanya melakukan effort yang MUDAH yang bisa diikuti oleh semua orang dengan sekedar key stats maka anda tidak akan memiliki keunggulan dari kebanyakan investor lain.
Itulah fungsi dari melakukan analisa secara menyeluruh. Inilah cara seorang value investor menemukan hidden gem. Nanti mungkin saya akan bahas beberapa studi kasus menemukan hidden gem lainnya.
-THOWILZ-