imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Hai.. How's your long holiday? Semoga liburan panjang kemarin mampu menjadi moment untuk re-charge our energy yah sehingga siap menghadapi market besok ..

Anw, $IHSG pada Kamis, 11 Feb kemarin berhasil membuat pergerakan yang luar biasa yah.. Kalau kita lihat di view daily memang tidak terlalu tampak jelas. Tapi kalau diperkecil TF nya ke M5 , maka sangat terlihat bahwa IHSG mengalami gap up menjelang closing market..

So, dari chart yang aku lampirkan di bawah ini, kita bisa lihat bahwa sepanjang pertengahan Feb , ini adalah kali ketiga indek loncat dan gap up.
Sehingga menurutku besok IHSG ada potensi mengulang pola yang sama

-->Menguat dulu ke 6235 - 6240 an
-->Lalu tertahan FR 61,8
-->Terkoreksi dan tutup gap dulu di area 6205 - 6210 yang bertepatan juga dengan FR 38,2 dan MA 50 sebagai salah satu dynamic support

Well, boleh dikata 6200 - 6240 ini kembali menjadi titik nadir dan krusial yang sangat berat buat dilampaui. Sejauh ini , probabilitas IHSG untuk bisa tembus masih 50%.
Why? Simply karena dorongan beli belum terlalu dominan , namun di sisi lain tekanan dari seller juga tidak besar. Semuanya berada pada mode wait and see

Memang fast trade masih bisa untuk dimanfaatkan. Tapi kalau teman-teman mengharapkan ruang upside yang besar, maka rasanya kurang tepat di kondisi market saat ini.

So, February will be a flat moment for index to create solid base. Sehingga di bulan Maret (if 6240 dilampaui), maka skenario HnS tidak terjadi dan tantangan IHSG berikutnya ada di 6500.

Tapi in case pertahanan IHSG di 6150 dijebol, maka kita harus sangat waspada :)

So far, kalau kita 'meneropong' secara luas dan dalam skala makro, maka ada beberapa hal yang kuamati mampu menjadi hal baik pendorong IHSG yaitu :

1. Kasus aktif Covid-19 yang mulai melandai secara nasional (walaupun di Jkt masih terus meningkat)
2. Diskusi Stimulus AS lebih jelas dan BLT dari dalam negeri pun terus dialirkan
3. Insentif pajak diperpanjang (PPh dan yang terbaru adalah PPnBM)
4. Suku bunga ada kemungkinan dipangkas menjadi 3,5% dengan pertimbangan :

a. Ekonomi masih lesu.
b. Walaupun dipangkas, hal ini masih cukup aman buat Indo krn trend suku bunga secara global masih sangat rendah di 0 - 0,25% . Inflasi Indo juga masih rendah
c. Posisi IDR masih kuat terhadap USD

5. Inflow dari asing masih terus mengalir


Sedangkan kalau dari skala mikro , khususnya di perusahaan , maka memang perlu diakui earning season akan menjadi sentimen utama.
Setidaknya kinerja beberap emiten mulai membaik di Q4 2020 dan akan berlanjut di Q1 2021.

The last but not least, inilah tugas kita untuk terus mengerjakan PR alias analisis untuk bisa memilih mana sektor potensial dan leading stock.
Jangan lupa juga untuk ttp jaga cash ya!

Stay healthy semuanya :)

Syanne

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy