Liquidity Provider Atau Market Maker Atau Bandar
Kalimat liquidity provider mungkin belum terlalu akrab di telinga Anda. Sekadar informasi, liquidity provider atau penyedia likuiditas bisa bertindak sebagai penyelenggara pasar atau market maker. Dengan adanya liquidity provider, saham dengan jumlah peredaran atau float yang kecil bisa menjadi lebih hidup.
Sebagai contoh, pasar berjangka dan instrumen derivatif biasanya memiliki aktivitas perdagangan yang kurang hidup. Namun, likuiditasnya masih tetap terjaga karena ada skema liquidity provider.
Pasar saham juga ada (liquidity provider) tapi memang tidak informal.
Liquidity provider adalah pihak yang menjamin adanya posisi beli ketika ada yang ingin jual saham dan begitu pula sebaliknya. Jadi, likuiditas lebih terjamin. Pihak yang menjadi liquidity provider umumnya sekuritas. Morgan Stanley salah satu contoh liquidity provider.
Jadi asing yang terlihat jual beli di saham itu mungkin saja hanyalah liquidity provider. Mereka menciptakan seolah - olah ada transaksi saham padahal sebenarnya mereka sendiri yang saling lempar barang.
Liquidity provider bertindak sebagai penyelenggara pasar, menjamin adanya jual beli saham IPO abal-abal hingga periode tertentu. Sehingga, likuiditasnya lebih terjaga. Kalau likuiditas terjaga, siapa yang enak? Keduanya. Sekuritas mendapat fee transaksi, sementara si UKM menjadi lebih mudah untuk melakukan aksi korporasi lanjutan setelah IPO.
BEI sekarang lagi membahas aturan Liquidity Provider atau Market Maker. Mungkin di Q2 2020, sudah rilis aturannya.
https://bit.ly/2Ay1tK9
Tapi kalau melihat draft aturannya, banyak senior pasar saham yang melihat ini aturan yang melegalkan gorengan saham.
Dengan adanya regulasi market maker, BEI dapat mempublikasikan saham-saham kelas menengah dengan fundamental yang bagus, tetapi kurang likuid dipasar. Nantinya, Anggota Bursa (AB) atau broker dapat menjadi market maker yang membuat saham-saham bagus tersebut lebih likuid. BEI yang menentukan kriterianya. Jumlahnya ada 20—40 saham yang dianggap kurang likuid. Saham-saham itu nanti BEI tawarkan ke broker, untuk menjadi market maker.
Dalam proses penentuan kriteria oleh BEI ini akan rawan conflict of interest.
Jadi jangan terkecoh dengan asing masuk atau asing keluar. Mungkin saja mereka hanyalah market maker.
Cara market maker dapat cuan:
1. Front run order
2. Mereka punya akses ke semua likuiditas sehingga mereka bisa punya harga barang yang lebih murah dari pasar. Investor besar yang lagi butuh duit cepat dan mau jual block sale bisa saja menghubungi market maker untuk jualan di pasar nego di bawah harga pasar. Lalu market maker menjual saham ini di pasar reguler di harga yang lebih tinggi. Dari sini, mereka sudah cuan dari selisih harga jual.
Market maker itu tidak selalu institusi, bisa juga individu yang duitnya sudah terlalu banyak. Investor yang duitnya banyak seperti Heru Hidayat, Bentjok, LKH, Haiyanto, Surono Subekti, Sukarto Bujung, kalau mereka mau, mereka bisa saja menjadi market maker. Tapi tidak semua investor yang banyak duitnya mau menjadi market maker. Semua kembali ke niat dan tujuan hidup. Siapa tahu nanti ada user Stockbit yang jadi market maker saham. Who knows.