Jenis - Jenis Perusahaan Berdasarkan Penggunaan Modal

Perusahaan yang berkualitas adalah perusahaan yang bisa menciptakan banyak uang dengan menggunakan modal kerja dan modal tetap yang minimal. Jika perusahaan dapat mempertahankan kondisi ini selama bertahun-tahun, maka itulah mesin uang yang sangat bagus untuk investor.

Untuk menilai kemampuan bisnis dalam menciptakan uang berdasarkan modal kerja dan modal tetap kita bisa menggunakan ROCE. Perusahaan yang memiliki ROCE tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dapat menghasilkan margin keuntungan yang lebih besar dari kompetitornya yang juga dapat mengindikasikan adanya moat perusahaan.

Perusahaan yang capital intensive atau menggunakan modal besar biasanya bukanlah kandidat investasi yang bagus. Perusahaan capital intensive harus melakukan belanja modal besar di masa kini untuk bisa mendapatkan potensi keuntungan di masa depan. Sayangnya seringkali potensi tersebut seringkali gagal terpenuhi sehingga modal yang sudah dibuang justru jadi sia-sia dan menjadi ajang buang uang saja. Perusahaan yang capital intensive sangat rentan terhantam krisis. Apalagi jika Omzet perusahaan teganggu maka otomatis mereka akan sulit membayar utang maupun kewajiban lainnya yang bisa berujung pada pailit.

Contoh perusahaan yang capital intensive antara lain perusahaan maskapai, tekstil, infrastruktur, energi, retail, eksplorasi oil dan perhotelan. Perusahaan - perusahaan yang berada di sektor ini terkena kutukan harus buang modal banyak untuk bisa mempertahankan perusahaan agar survive. Apalagi kalau tiba - tiba ekonomi dunia mengalami slow down seperti saat ini ketika pesawat kosong, hotel kosong, yang beli pakaian sedikit, penggunaan listrik menurun karena pabrik banyak tutup maka perusahaan yang capital intensive adalah yang paling menderita.

Namun tidak selamanya perusahaan yang capital intensive itu buruk. Ada juga perusahaan yang capital intensive tapi bisa mendanai semua modal perusahaan lewat kas operasional yang lancar tanpa utang besar. Perusahaan seperti ini bisa menghasilkan ROCE yang tinggi. Namun sayangnya perusahaan seperti ini sangat langka. Dan itulah tugas utama investor untuk menemukan perusahaan langka seperti ini di harga murah. Mungkin Chevron adalah contoh perusahaan yang capital intensive tapi selalu cetak laba gede. Sayangnya Chevron tidak listing di IHSG.

1. Perusahaan Pemenang
Perusahaan yang masuk kategori winner bisa menciptakan value paling tinggi untuk shareholders karena sangat efisien dalam menggunakan modal dan memiliki pertumbuhan yang sangat tinggi sehingga bisa menjadi mesin bunga berbunga untuk investor selama bertahun-tahun. Selain itu perusahaan seperti ini juga bisa memberikan keamanan pada investor selama di masa sulit karena perusahaan jenis winner pada umumnya adalah market leader di industrinya.
Ciri utama ROCE >20% dan pertumbuhan perusahaan di atas 15% secara konsisten.
Contoh $TLKM

2. Perusahaan Ambisius
Perusahaan seperti ini menawarkan value creation yang moderat untuk investor. Perusahaan ini mirip dengan perusahaan pemenang karena sama-sama perusahaan yang efisien dalam menggunakan modal hanya saja pertumbuhan perusahaan belum sebesar perusahaan pemenang sehingga butuh ambisi besar dari manajemen untuk bisa jadi pemenang. Cocok untuk asset preservation.
Ciri utama ROCE >20% dan pertumbuhan perusahaan sekitar 5-15%.
Contoh $CPIN

3. Perusahaan Bangsawan
Perusahaan menjadi bangsawan karena bisa bertahan menjaga modalnya tidak tergerus namun sayangnya tidak manajemen tidak terlalu ambisius mengejar pertumbuhan dan kurang efisien dalam menggunakan modalnya sehingga sulit menjadi pemenang. Kelemahan utama perusahaan bangsawan adalah pertumbuhan sudah mandek karena market share perusahaan sudah jenuh. Perusahaan harus mencari pasar baru untuk menjaga pertumbuhan. Dalam jangka panjang, perusahaan bisa kalah jika tidak mampu mencari celah pasar baru.
Ciri khas ROCE >20%, pertumbuhan perusahaan kurang dari 5%.
Contoh $TOWR

4. Perusahaan Lari Di Tempat
Perusahaan seperti ini berada di bisnis yang penuh kompetisi sehingga value creation berat dilakukan. Pada kondisi ekonomi makro yang bagus, perusahaan bisa menghasilkan banyak keuntungan. Tapi begitu kondisi ekonomi makro memburuk, perusahaan juga mengalami penurunan laba. Untuk perusahaan seperti ini membeli di saat Undervalued adalah yang terbaik karena bisa memberikan value creation yang lebih besar meskipun sifatnya tidak sustainable.
Ciri khas ROCE 10-20%, pertumbuhan masih double digit.
Contoh $KLBF

5. Perusahaan Megap-megap
Perusahaan seperti ini berada dalam kondisi yang sangat tidak pasti. Bukan kandidat yang tepat untuk value creation. Sangat mirip dengan perusahaan di kategori perusahaan yang lari di tempat. Cuma bedanya, pertumbuhan perusahaan tidak sampai double digit. Sehingga jika kondisi ekonomi dunia memburuk, dapat dipastikan perusahaan akan merugi atau terpaksa harus tambah modal lagi agar bisa mencetak laba.
Contoh $JPFA

6. Value Destroyer
Perusahaan seperti ini didirikan hanya untuk menghabiskan modal investor. Sangat tidak cocok untuk investasi jangka panjang.
Ciri khas ROCE kurang dari 10%.
Contoh GIAA KRAS.

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy