@batuhitam nah, supaya bisa sukses tek tokan spt itu, pakai apa kalau bukan pakai TA? Bagaimana kalau setelah di-TP harga tidak pernah turun lagi ke harga semula sehingga kehilangan barang &/ nanti terpaksa masuk lagi di avg lebih tinggi?
Percaya nggak percaya, sepanjang filosofi-nya masih berbasis value, akan lebih takut kehilangan barang daripada FL (karena "value investor" menganggap FL itu kesempatan utk nambah muatan dg harga diskon). Misal, ketika kita anggap saham A selayaknya minimal dihargai 1000 2-3 tahun lagi shg layak diakumulasi di harga 300 saat ini, lalu baru di-hold beberapa bulan harga naik dari 300 ke 600 (sdh dpt 1 bagger), pasti tdk/ blm mau TP kalau aliran value murni ... :grin:
eh ... malah kemudian dari 600 turun ke 200 beberapa bulan berikutnya ...
meski targetnya blm berubah (akan menjadi 1000 2-3 tahun lagi), tapi kehilangan kesempatan menggandakan lot ini kan rasanya gimana, gitu ...
Apalagi jika kemudian setelah hold 2 tahun lebih eh tiba2 ada perubahan situasi kondisi sehingga asumsi akan dihargai 1000 tsb berubah shg mau di-hold sampai tahun ke-3 pun mungkin target minimum 1000 tsb tidak akan pernah tercapai ... dan harga ternyata masih belum beranjak dari 200an ... :sweat_smile: