imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

==============
Who is the IDIOT ??
==============

Ada exposure yang menarik dari artikel ini:

https://bit.ly/2VQ9yki

Kutipannya:

"Jadi Indonesia menjual minyak mentah ke Singapura, kemudian diolah di sana. Singapura menjual produk olahan ke Indonesia, dan dapat lebih dari 10 kali lipat. RI ekspor ke Singapura US$ 500 juta, tapi volume impor dari Singapura sampai US$ 5 miliar."

Sungguh mengenaskan nasib kita jika baca kutipan itu :frowning2:

Sebenarnya hal serupa terjadi pada berbagai sektor mining juga. Makanya Jokowi menggalakan konsep hilirisasi bisnis pertambangan dalam Program Strategis Nasional dia.

https://bit.ly/3bnH3Ru
https://bit.ly/3bpf1oL
https://bit.ly/2VIisQx

Tapi program hilirisasi sulit sukses, jika mayoritas orang Indonesia mengukur kesuksesan hanya dari jumlah duit yang bisa dinikmati seseorang. Ga banyak yang peduli pentingnya eksistensi orang-orang dengan technical skill yang memadai. Banyak perusahaan lokal yang masih belum rela bayar gaji tinggi terhadap karyawan dengan keahlian teknis tinggi. Banyak yang masih pegang konsep bahwa gaji bos harus selalu lebih tinggi daripada gaji bawahannya.

Ga heran jika pada akhirnya para karyawan tersebut males mengembangkan ilmunya lebih jauh. Ga heran juga jika pada akhirnya mereka males memberikan pelayanan terbaik pada konsumen/klien. Kadang ada bos yang kaga ngerti apa-apa dan bisanya cuma bisa nyuruh-nyuruh. Udah gitu gajinya 2x stafnya lagi :rofl: Kalau begitu, buat apa capek-capek ikut training dan menguras otak hanya untuk dibayar murah??

Alhasil banyak yang cuma mikirin aspek bisnis dan pada akhirnya mayoritas orang Indonesia cuma bisa jadi "PEDAGANG BIASA". Barang tambang cuma bisa dikeruk lalu dijual ke luar negeri. Hasil dari pengolahan barang tambang tersebut, kemudian dibeli kembali dengan harga 10x lipat lalu ditambah margin dan dijual kembali ke pasar lokal. Masyarakat pun akhirnya mengonsumsi produk turunan tersebut dengan harga selangit. Jika kurs dollar membengkak, maka seisi negeri berteriak harga barang-barang jadi mahal. Kalau berkelanjutan dalam waktu lama, maka rakyat kecil aktif demonstrasi meminta bantuan dari pemerintah :sweat_smile:

Ujung-ujungnya seluruh rakyat Indonesia (termasuk "mereka" si "pedagang biasa") jadi KORBAN KEBODOHAN mereka sendiri :expressionless:

Hal serupa terjadi juga di dunia saham. Berapa banyak yang akhirnya pegang konsep:

"Ga peduli FA karena yang penting CUAN !!! "

Bursa $IHSG akhirnya jadi sarana judi pihak-pihak tertentu. Bahkan banyak yang rela bayar duit berjuta-juta demi mendapatkan REKOMENDASI PREMIUM di telegram tertentu :rofl: Mereka yang berhasil cuan gede, dengan bangga menyatakan dirinya "Trader Hebat". Dan ga sedikit yang posting "Ikuti rekomendasi kami, untungnya sampai luber" :joy: Tetapi saat mereka rugi gede, ilang suaranya entah kemana :sweat_smile: :sweat_smile: :sweat_smile:

Makanya kadang-kadang gue happy dan bahkan super happy, jika harga seluruh saham itu hancur lebur berkeping-keping :rofl: . Biar yang doyan cut loss di angka -5% akan loss berkali-kali :stuck_out_tongue_closed_eyes: Biar yang doyan judi, kehilangan seluruh profit judinya :stuck_out_tongue_closed_eyes: Biar yang cuma peduli lukisan, jadi peduli FA :stuck_out_tongue_closed_eyes: Biar semua orang kapok dan menyadari bahwa IHSG adalah tempat INVESTASI dan bukan judi :wink:

Investors will ALWAYS BE HAPPY during bearish and bullish. Investors will always have LOTS of AMMUNITION. Investor anti cut loss karena investor selalu average down.

Investor senang jika bisa dapat capital gain saat bullish. Investor akan senang DY meningkat saat bearish.

Investor akan selalu beli Ferari di harga motor dari pihak lain :sunglasses: lalu jual kembali barang tersebut di harga 100x motor ke pihak yang sama :sunglasses: :stuck_out_tongue_closed_eyes:

Mirip kan sama cara berpikir investor dengan Singapura ??? :rofl: :rofl: :rofl:

$MEDC $ELSA $BBRI $BMRI

Read more...
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy