Indonesia: covid-19, should we start worry now?
Terlepas dari tingkat kematiannya yg relatif rendah, penyebaran covid di Indonesia menurut hitung2an mulai mengkhawatirkan.
Case doubling time (CDT), yakni durasi yg diperlukan utk menambah jumlah kasus menjadi 2 kali lipatnya, di Indonesia adl. 1 hari (12 Maret 34 kasus, 13 Maret 69 kasus). Semakin rendah CDT berarti mencerminkan semakin cepat infeksi menyebar dan scr tdk langsung mencerminkan upaya pemerintah dan masyarakat yg blm efektif dlm mencegah penularan. Berikut tersaji CDT covid-19 di berbagai negara:
China: 31 hari
Italy: 4 hari
Iran: 6 hari
Korsel: 11 hari
Mungkin jumlah penderita di negara tsb sdh banyak (>1.000), jd CDT mencapai fase plateau, sehingga perbandingannya tidak apple-to-apple.
Kalau kt bandingkan dgn CDT negara2 di bawah 1000 kasus:
Jerman: 5 hari
Jepang: 8 hari
AS: 2 hari
India: 4 hari
Irak: 8 hari
Di kategori inipun ternyata Indonesia masih lebih buruk drpd India yg scr karakteristik demografi bnyk kemiripan (jumlah penduduk bnyk, usia mayoritas produktif, tingkat kerapatan penduduk tinggi).
Terakhir, bila disandingkan dgn negara2 ASEAN:
Vietnam: 5 hari
Malaysia: 6 hari
Singapura: 17 hari
Thailand: 17 hari
Dari data tsb, ada 2 negara di ASEAN yg bs mencapai CDT 2 digit. Hal ini mencerminkan efektifnya sistem kesehatan Singapura dan Thailand dlm mencegah penyebaran covid-19 di komunitasnya. Pantas saja Singapura sedikit "menyombong" dgn mengatakan mereka tidak perlu lockdown utk mengerem transmisi covid.
CDT Indonesia dengan angka 1 sudah seharusnya jd wake-up call buat rakyat Indonesia dan pemerintah bila penyakit ini bukan main2 dan bila tidak ditangani serius, tdk menutup kemungkinan kt menyusul outbreak yg sdh terjadi China, Korsel, atau Iran.
Referensi:
http://bit.ly/39NotBv
$IHSG $BBCA $BBRI $BBNI