CAN SLIM TECHNIQUE SERIES
PART 4 - N = New Products / New Management / New Highs
Jika ada yang pernah menonton film Love and Other Drugs yang dibintangi oleh Anne Hathaway & Jake Gyllenhaal selain disuguhi oleh banyak adegan "menarik", film ini juga menceritakan bagaimana kisah sebuah perusahaan farmasi yang melejit setelah menemukan obat baru yang akhirnya menjadi legenda yaitu si pil biru Viagra.
Kita di jaman sekarang bisa menyaksikan bagaimana Microsoft yang sebelumnya bertahan hidup dengan membuat OS untuk perusahaan lain, dan akhirnya berhasil membuat OS sendiri yang bernama Windows yang akhirnya begitu merajalela di market komputer desktop.
Atau bagaimana kisah Apple yang menerbitkan Iphone dan sekarang menjadi raja di industri mobile phone yang sebelumnya begitu dikuasai oleh Nokia. (semoga pembaca tulisan ini masih pernah mendengar Nokia).
Itulah kekuatan sebuah penemuan product baru di dalam sebuah perusahaan. Jika produk baru tersebut berhasil diterima oleh market maka tidak lama kemudian perusahaan tersebut harga sahamnya bisa jadi akan meroket.
Kita para penggemar Warren Buffet juga tentu mengingat bagaimana tangan dinginnya yang memecat semua management lama Berkshire Hathaway dan merubahnya menjadi perusahaan dengan market cap yang sangat besar seperti sekarang ini.
Atau bagaimana kisah Jack Welch yang begitu melegenda membawa General Electrics dari perusahaan yang hampir bangkrut menjadi kembali berjaya.
Atau bagaimana kehebatan comeback steve jobs ke perusahaan Apple yang sebelumnya memecat dia dan berhasil membawa Apple menjadi sebesar sekarang ini.
Itulah kekuatan sebuah manajemen baru di dalam sebuah perusahaan. Jika manajemen baru berhasil membawa perusahaan tersebut tumbuh lebih baik maka bisa jadi perusahaan ini akan secara konsisten tumbuh lebih baik sehingga harga sahamnya pun akan melejit.
Tapi jika Apple berhasil melejit dengan luar biasa karena perusahaan berhasil menghasilkan produk baru berupa smartphone ataupun ada orang terkenal yang diangkat menjadi manajemen baru, maka harga saham perusahaan tersebut akan langsung melejit naik bagaikan roket?
Jawabannya belum tentu, reputasi seorang manajemen tentulah PENTING. Tapi reputasi bukanlah garansi PASTI. Sebagai contoh, siapa yang tidak mengakui seberapa sukses dan hebatnya reputasi seorang Jose Mourinho sebagai pelatih sepakbola dengan segudang prestasi yang berhasil dia peroleh, tapi tetap seorang Mourinho pun tidak berhasil membawa Manchester United kembali berjaya.
Blackberry akhirnya mengalah dan mau membuat smartphone android yang akhirnya juga GAGAL.
Walaupun produk dan manajemen memang memiliki suatu pengaruh terhadap pergerakan harga saham, ada baiknya kita jangan terlalu terpancing euforia karena produk dan manajemen baru nya tersebut. Mari kita beri perusahaan itu WAKTU untuk membuktikan bahwa PRODUK dan MANAJEMEN baru itu memang terbukti AMPUH untuk perusahaan tersebut.
Contoh produk tersebut itu ampuh buat perusahaan, maka kita sebagai end customer dari produk tersebut bisa melihat sendiri bagaimana penerimaan kita terhadap produk tersebut, apakah kita merasakan produk baru ini bagus dan kita yakin produk ini akan laku? Jika kita saja jawab TIDAK, maka bisa jadi kebanyakan orang lain pun akan beranggapan yang sama bukan dengan kita.
Dan kalau untuk manajemen ini bagus tentu kita melihat bagaimana performance laporan keuangan perusahaan tersebut setelah dipegang oleh manajemen yang baru.
Apakah sales dan laba perusahaan meningkat?
Apakah Hutang berkurang?
Apakah cashflow operation positif?
Apakah perusahaan akhirnya membagi dividen?
Dan banyak hal lainnya.
Kejamnya di dunia saham, perusahaan itu diukur selalu dari Laba, Profit, Untung dan Cuan. Ya yang penting adalah seberapa saya bisa dapatkan untung jika saya beli saham perusahaan tersebut.
Maka sebaiknya jika ada produk / manajemen baru untuk perusahaan tersebut, jangan lah terburu nafsu untuk masuk ke saham perusahaan tersebut, beri mereka waktu untuk melihat bagaimana kinerja dari produk dan manajemen baru tersebut.
Teknik CAN SLIM ini juga unik, berbeda dengan teknik value investing pada umumnya yang menunggu untuk membeli saham ketika harga lagi murah (biasanya harga merosot tajam), lalu menunggu harga saham naik yang biasanya butuh holding period cukup lama. Tapi teknik CAN SLIM ini pendekatannya berbeda, dia membeli saham yang tanda - tandanya akan naik besar dalam waktu dekat.
Sehingga kebalikan dengan value investor yang suka menunggu harga saham turun jauh dan beli di harga bawah, Teknik CAN SLIM ini justru tidak suka dengan harga saham yang turun jauh kebawah, tapi justru mereka justru suka saham yang berhasil mencapai NEW HIGHS (Harga Rekor Tertinggi Baru).
Perusahaan yang mencapai NEW HIGHS yang dibarengi dengan kenaikan KINERJA LAPORAN KEUANGAN biasanya adalah tanda - tanda optimisme market. Tapi tetap disarankan untuk hanya boleh membeli jika belum melebihi maksimum 5% dari rekor harga tertinggi ini.
Jujur untuk teknik CAN SLIM ini, bagi saya paling berat justru yang point N karena saya bukan penyuka beli saham di harga tertinggi, tapi tentu saya sebagai penulis yang menerangkan tulisan dari penulis aslinya, harus mengungkapkan apapun yang ditulis dari bukunya tersebut. Bisa jadi saat ini saya tidak setuju dengan pemikiran tersebut dan kemudian hari saya kecanduan dengan pemikiran ini.
-THOWILZ-