BEDAH LK $TELE

Peringatan : Penjelasan sangat panjang, kalau cuma mau tau kesimpulan disarankan scroll langsung ke paling bawah tuk liat kesimpulan

Karena 2 hari ini kayanya jagat SB ada debat panas tentang $TELE maka saya coba bantu untuk bahas.

Saya pribadi belum ada invest saham ini dan masih dalam kondisi memantau saja. Jadi saya coba bahas se objektfi mungkin ya tanpa punya agenda apapun terhadap saham in. (jika mau lihat hitungan detail, silahkan download excel terlampir)

Harga per kemarin : 187
Market cap : 1.3T
Enterprise Value : 4.7T

catatan :
* Saya penyuka saham yang memiliki Enterprise Value kecil. Jika kita lihat Enterprise Value TELE jauh diatas market cap perusahaan ini sendiri. Jadi ada 2 kemungkinan:
- Enterprise Value memang terlalu besar
- Market cap sudah turun hingga terlalu kecil
Jadi mari kita analisa lebih lanjut

*Kalau kita lihat laba sebelum pajak TELE bernilai 610M, dan jika kita bandingkan dengan EV, maka EV tersebut sebesar 7x dari laba sebelum pajak. Sesuatu yang cukup BAIK. Jadi jika melihat 2 kemungkinan diatas, bisa jadi memang market cap perusahaan ini sudah dihargai terlalu kecil oleh market

=======================================================================
Mari kita melihat analisa EPS Growth (data sudah saya konversi ke jumlah saham terbaru)
EPS 2010 : 84.64
EPS 2011 : 67.06 (-20.8%)
EPS 2012 : 51.64 (-23%)
EPS 2013 : 72.01 (+39.44%)
EPS 2014 : 44.95 (-37.58%)
EPS 2015 : 53.39 (+18.79%)
EPS 2016 : 66.37 (+24.49%)
EPS 2017 : 57.12 (-13.49%)
EPS 2018 : 60.69% (+6.25%)

EPS Growth : -0.82%
Kalau kita melihat EPS Growth yang begitu tidak stabil maka saya akan bilang bahwa saham ini bukan saham yang cocok buat diharapkan untuk disimpan LIFETIME ya.

LIFETIME ini artinya saham yang cocok disimpan jangka Panjang seperti halnya BBCA dan saham2 big caps lainnya. Tapi karena kemarin saya melihat diskusi menggelitik yang menurut saya si penulisnya sendiri belum ngerti apa bedanya trader dan investor, jadi sekalian aja saya jelaskan perbedaan antara Trader dan Investor secara singkat sekalian ya.

Trader melakukan analisa untuk masuk ke market berdasarkan belajar dari data historical yang dicerminkan menjadi sebuah garis chart dan menunggu konfirmasi volume yang biasanya ditujukan sebagai indicator di dalam charting

Investor melakukan analisa untuk masuk ke market berdasarkan historical kinerja keuangan dan menunggu konfirmasi harga murah untuk dia mengambil keputusan membeli sebuah saham

baik TRADER maupun INVESTOR akan berharap untuk MENJUAL dan DAPAT UNTUNG dari CAPITAL GAIN juga. Kalau misalkan menjual saham yang sudah dapat capital gain tinggi lalu dia dikatakan sebagai TRADER maka marilah kita menyebut LKH, Warren Buffet, dan semua investor terkenal lainnya sebagai TRADER. Dan sesuatu yang sangat KONYOL kalau kita menyebut tokoh2 itu sebagai trader.

Mari kita kembali lagi ke bedah laporan keuangan kita, tadi Cuma intermezzo saja karena saya suka meluruskan yang bengkok.
Setelah kita analisa EPS growth yang rata2 cendrung negative kecil (-0.81%), maka saya sedang bingung angka EPS growth berapakah yang saya pakai, karena umumnya perusahaan yang saya beli memiliki EPS growth diatas 15% dan saya selalu bulatkan kebawah menjadi 15% ketika menghitung nilai wajar.

Jadi biar fair, saya pakai 2 EPS growth sebagai perbandingan.
EPS Growth pertama sebesar -0.81%
EPS Growth kedua sebesar 5% yang saya dapatkan dari perhitungan dibawah ini
EPS 2017 : 57.12
EPS 2018 : 60.69 (+6.25%)
EPS 2019 : 70 (15.34%)
Average : 10.7%  Agar lebih fair maka saya diskon EPS Growth yang sudah saya naikkan ini menjadi hanya setengahnya dan saya bulatkan kebawah menjadi 5%.

Jika menggunakan EPS Growth 5% maka valuasi saham ini adalah 628 dengan nilai wajar 314
Jika menggunakan EPS Growth -0.81% maka valuasi saham ini adalah 233 dengan nilai wajar 116

Kalau saya pribadi disuruh memilih sebenarnya saya bingung, tapi karena tahun ini naik nya cukup tinggi 15% maka saya lebih prefer menggunakan EPS growth 5% sebagai angka yang lebih objektif.

ROA yang sangat kecil : 5.32%
ROE yang tidak jelek : 11.4%
Gross Margin : 5.36%
Operating Margin : 3.41%
Net Margin : 1.51%
Menunjukan perusahaan ini tidak terlalu special kinerja bisnisnya, saya pribadi tidak suka perusahaan yang margin terlalu tipis seperti ini. Tapi apa yang bisa kita expect dari perusahaan jualan Voucher dan Handphone yang memang harus margin kecil yang penting volume besar.

Posisi kas 2018 mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan dari tahun 2017 dari yang sebelumnya 873M menjadi 418M (-52.12%)

Untungnya pas lirik ke 2019 mengalami peningkatan yang sangat baik karena di Q3 posisi saldo kas sudah diatas 1T.

Gugatan Blackberry Merah Putih yang dikabulkan gugatannya dan harus dibayarkan oleh perusahaan ini dengan nominal 3.5jt USD atau setara kurang dari 40M dan tuntutan dari seorang bekas pegawai yang nominalnya sebesar dibawah 300jt rupiah harusnya tidaklah memberatkan posisi kas perusahaan yang lagi cukup tinggi ini.

DER : 1.14  Sedikit tidak baik, tapi tidak sampai jelek. Masih bisa dikategorikan NORMAL
Current Ratio : 5.19  WOW
Quick Ratio : 2.79  Terbilang Bagus juga

Kalau kita lihat ada sesuatu yang mencengangkan dimana kalau kita lihat dalam current asset  Saldo PERSEDIAAN dan PIUTANG perusahaan sangat TINGGI. Yang bagi saya menunjukkan sebuah permasalahan efisiensi didalam pengelolaan 2 hal ini oleh perusahaan tersebut.

Tapi secara likuiditas saya rasa perusahaan ini baik – baik saja dan AMAN
Untuk analisa cashflow perusahaan ini perlu di highlight untuk net change yang selalu negative yang dan variable yang selalu memberatkan adalah arus kas dari aktifitas pendanaan (gampangnya pinjaman uang)

Sungguh ironis perusahaan yang memiliki piutang besar tapi juga memiliki utang bank besar. Dimana biasanya piutang tidak dibebankan bunga kepada customernya dan utang kepada bank harus membayar bunga.

Perusahaan ini memiliki masalah SERIUS dalam hal pengelolaan PIUTANG. Andai kata perusahaan ini bisa improve dengan baik hal tersebut maka akan menjadi sebuah stimulus sangat baik untuk kinerja perusahaan ini kedepannya.

Tapi beruntunglah arus kas dari kegiatan operational yang sebelum – sebelumnya selalu negative hingga 2017 mendadak bisa berubah menjadi positif 633M di tahun 2018 dan kalau kita lihat di 2019 hingga Q3 tetap bisa dipertahankan hingga positif diatas 400M.

Sesuatu point yang menurut saya merupakan kabar gembira untuk investor TELE kalau kita melihat saldo arus kas perusahaan

Working capital yang jelas positif tinggi jika kita melihat current asset yang begitu besar dengan cashflow operation yang positif maka perusahaan ini masih bisa kita kategorikan AMAN dari ancaman bangkrut.

Dividen tidak jelek juga dimana dividen yield terakhir 3.08%, average 10 tahun 1.26% dan selalu membagi dividen dalam 5 tahun terakhir

Kalau kita lanjut menggunakan template Buffet yang pernah saya bahas juga sebelumnya
Initial rate of return perusahaan ini sangat tinggi sebesar 37.26% dikarenakan EPS 2019 yang diproyeksi 70 dibandingkan dengan current price yang sangat rendah saat ini tentu menjadi awal yang sangat baik.
Average ROE 5 tahun : 13%
Average Dividen Payout Ratio 5 tahun : 18%
Equity per share : 586
Sehingga menghasilkan Future Equity per share untuk 5 tahun kedepan sebesar 958 menghasilkan future EPS sebesar 121

Dengan average PER 16.48X maka future stock price menjadi 1345 dengan total proyeksi dividen selama 5 tahun kedepan menjadi 90 (semua detail silahkan lihat di excel) membuat perusahaan ini memiliki target bisa mencapai harga 1435.

Sesuatu yang sangat menjanjikan sekali
Kalau melihat teori contrarian:
PER saat ini : 2.68
PBV saat ini : 0.32
Harga sudah turun bukan lagi setengah tapi sudah turun 76%
Jelas perusahaan ini memang menggoda untuk dibeli sebenarnya.
Mari kita bahas dari segi lain yang dibahas, dari segi bandarmologi kalau saya lihat dari tanggal 5/12/2019

Asuransi Sinar Mas (DH) sudah melakukan penjualan 87.4 M di selling average 249
Dan penadahnya adalah GR yang sudah melakukan pembelian 95.5M di buying average 270

Di hal ini memang paling menarik sebenarnya untuk jadi topik perdebatan, di satu sisi benar sekali DH adalah salah satu PSP saham ini yang memiliki 7.63% saham perusahaan ini. Sehingga menurut saya kita perlu open minded juga untuk explore lebih jauh kenapa DH menjual begitu besar saham perusahaan ini

Dan siapakah GR yang menadah membeli saham ini dalam jumlah besar? Saya setuju sekali jika GR tentu bukanlah investor receh or retail dengan berani invest uang sejumlah itu untuk 1 buah perusahaan.

Jadi silahkan ini dijadikan highlight untuk cari informasi lebih lanjut, karena saya kemarin malam sudah coba cari tapi tidak berhasil menemukan informasi apapun.

Apakah karena reksadana asuransi bermasalah, sehingga sinarmas butuh lepas saham untuk bayar dana nasabah dan perusahaan ini jadi korbannya? Saya Cuma bisa bilang itu semua masih spekulasi selama belum ada data actual yang bisa diberikan informasinya kepada kita.

So sebagai kesimpulan :
1. Saya sih kalau lihat kinerja perusahaan, ini bukan perusahaan yang saya mau jadikan pilihan untuk investasi saya dengan margin begitu kecil, pengelolaan piutang dan persediaan yang mohon maaf harus saya bilang tidak bagus. Masih banyak perusahaan lain yang lebih baik tuk menjadi opsi pilihan.

2. Tapi satu sisi perusahaan ini juga tidak lah jelek2 amat, peringatan apakah perusahaan ini akan menjadi $AISA berikutnya ada baiknya juga untuk tidak kita tolak mentah2, karena penurunan besar dan dijual hamper semua kepemilikannya oleh salah satu PSP selalu menjadi pertanyaan WHY??? Apa yang mereka tahu dan kita tidak tahu? Kenapa kalau bayar hutang, harus saham ini yang dikorbankan kenapa tidak saham lain saja yang dikorbankan?

3. Dari segi harga perusahaan ini sangatlah menarik. SANGAT SANGAT SANGAT MENARIK bahkan.

Mungkin sedikit tidak bisa diterima oleh para investor, kalau saya bilang ada baiknya boleh memikirkan untuk aplikasi Trailing Stop boleh tuk dipertimbangkan.

Berbeda dengan halnya $ITMG,$PTBA atau perusahaan tambang lainnya jatuh, dengan mudah kita bisa jelaskan alasan kenapa ITMG,PTBA,dll harga jatuh dalam karena harga komoditas nya jatuh. Tapi dari segi apapun, perusahaan tambang tersebut jelas SEHAT dan ketika COAL rebound, maka saham tambang pun akan melompat.

Untuk sebuah saham perusahaan TRADING yang justru disupport oleh regulasi pemerintah yang mendukung bisnisnya, kejatuhan terlalu dalam memang menjadi sebuah PERTANYAAN.

Saya juga tidak punya JAWABAN, WHY saham ini jatuh DALAM. Belum ada penjelasan logis apapun yang bisa menjawab nya baik di internet ataupun diskusi2 tentang saham ini di postingan lain sejauh yang saya lihat.

Cuman emang berat sih untuk menerima pendekatan Trailing Stop untuk para investor value, seperti halnya banyak orang yang tidak setuju ketika saya membahas pendekatan Trailing stop untuk value investor.

Jadi ini cuma masukan saja dari saya, boleh diikuti boleh tidak.

4. Untuk yang baru masuk, menurut saya sih wait and see sampai bisa lihat penurunan ini terhenti di angka berapa, dimana melihatnya menurut saya gampang, jika di harga tersebut naik, lalu diturunkan kembali dan mantul terus di harga tersebut berarti itu lah batas bawahnya. Saat itulah sebaiknya baru masuk. Lebih baik telat masuk sedikit daripada masuk di posisi yang salah.

Apakah saya akan masuk ke saham ini? Sejujurnya kalau lihat dari pendekatan CONTRARIAN, saham ini SANGAT SANGAT MENARIK. Saya sejujurnya akan consider saham ini untuk kedepannya dan melihat situasinya kedepannya.

Tapi selama saya belum mengetahui BATAS HARGA BAWAH ataupun ALASAN dibalik penurunan tajam saham ini, maka saya BELUM akan masuk.

Sekian analisa Panjang dari saya, mohon maaf jika yang tidak setuju. Dan saya berharap 187 ini sudah didekat batas harga bawah dan kita segera bisa mengetahui alasan dibalik penurunan saham ini.

Karena tidak ada gunanya mendoakan orang lain lebih menderita karena kerugian di pasar saham, lebih baik kita mendoakan badai mereka cepat berlalu dan kita bisa numpang dapat profit bagus. :D

Jadi yang sudah masuk segera bisa menutup floating loss dan kembali profit dan saya bisa mendapatkan transaksi bagus.

-THOWILZ-

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy