$INDY adalah salah satu emiten dgn cash cost dan strip ratio terendah di sektornya, hanya kalah dgn PTBA & ADRO tapi kenapa ROE emiten ini bisa beda cukup jauh dengan PTBA & ADRO ? Apalagi emiten ini punya anak2 usaha pendukung yang integrated? Tambang punya sendiri, strip ratio relatif kecil, cuma kalah sama PTBA & ADRO , yang gali juga anak usaha sendiri PTRO , yang transport juga sendiri MBSS.

Menurut saya ada akun yang menarik buat dicermati yakni akun aset tidak berwujud di akun aset & pos amortisasi aset tidak berwujud. Pada dasarnya akun aset tidak berwujud ini adalah selisih nilai antara nilai buku aset tambang yg diakuisisi dgn nilai perolehan / yang dibayar & nilai ini dicatat sebagai aset. Pada pos amortisasi aset tidak berwujud pada dasarnya selisih nilai perolehan tersebut disusutkan secara bertahap dalam bbrp tahun dimulai sejak aset tambang diakuisisi dan akan habis dalam bbrp tahun ke depan. Pada dasarnya tidak ada lagi pengeluaran kas yang dilakukan.


Setelah coba menghitung kasar nilai laba inti jika pos amortisasi ini dikeluarkan, sebenarnya nilai laba INDY cukup bagus dan harusnya merupakan salah satu emiten dgn ROE tinggi & PER yang cukup murah. Hanya saja memang bbrp tahun ke depan mungkin kemampuan untuk membayar dividen lebih terbatas karena tergantung dari nilai laba yang dicatatkan tiap tahunnya setelah dipotong amortisasi, ini juga mengakibatkan terpotongnya EPS sehingga ROE juga turun.

Saya membayangkan dalam jangka panjang misal harga batu bara minimal bisa bertahan saja & amortisasi selesai dilakukan, seharusnya laba akan membaik, kemampuan membayar dividen juga akan naik, otomatis ROE juga harusnya naik. Hanya saja memang masih bbrp tahun lagi.

Hal positif lainnya adalah aksi INDY untuk mulai Diversikasi ke bidang tambang emas.

Akhir kata menurut saya INDY merupakan salah satu saham fundamental yang menarik untuk dicermati di masa depan. Tolong dikoreksi jika ada yang keliru.

Please CMIIW = correct me if I’m wrong