imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

CONTRARIAN INVESTING SERIES - PART 1
Pengenalan Contrarian Investing

Sejujurnya sebelum saya aktif menulis di stockbit saya tidak pernah sama sekali mendengar tentang contrarian investing.

Setelah melihat beberapa kali komen tentang metode contrarian investing ini, saya menjadi penasaran.

Sayangnya tidak mudah mencari materi pembelajaran yang bagus tentang apa itu contrarian investing.

Basic dari contrarian investing adalah : Beli disaat orang lain menjual dan Jual disaat orang lain membeli.

Karena waktu itu saya tidak tahu mulai dari mana, maka akhirnya terpaksa saya membuka Youtube.

Di salah satu video youtube tentang siapa saja investor terkenal yang di aliran contrarian ini, betapa kagetnya saya menemukan nama Warren Buffet dan Peter Lynch.

Kedua orang ini terkenal sebagai value investor atau growth investor. Saya tidak pernah dengar istilah contrarian investing, dan tau2 dua sosok terkenal ini diakui sebagai tokoh contrarian investor.

Bertambah penasaran saya mencari tau tentang contrarian investing. Dan akhirnya menemukan 2 buku luar yang membahas detail tentang contrarian investing.

Dan betapa terkejut saya ketika di buku ditulis Benjamin Graham jugalah seorang CONTRARIAN INVESTOR!

3 orang Value investor terkenal disebut sebagai contrarian investor!

Apakah value investor = contrarian investor? Jawabannya tentu TIDAK

Apakah value investor memiliki irisan ilmu yang cukup dalam dengan contrarian investor? Jawabannya menurut saya YA.

Secara konsep terlihat mudah, beli pas orang lain menjual dan jual pas orang lain beli

Tapi bagaimana kita membedakan bahwa kita membeli saham di perusahaan yang orang lain terpaksa jual karena dah suram dengan perusahaan bagus yang lagi di underestimate market. (ex MYRX, siapa yang saat ini berani beli dengan begitu banyaknya yang menjual.
Nb: perhari ini ada 8.7jt lot order sell dan cm terjadi transaksi deal 242 lot saja, sungguh ironis)

Ternyata ada berbagai teknik yang digunakan untuk mencari saham dengan aliran contrarian investing ini yang nanti akan saya jelaskan satu per satu di tulisan2 saya berikutnya.

Akan tetapi sebaiknya tunggu sampai baca series contrarian investing ini hingga selesai terlebih dahulu, agar tau bagaimana tidak memilih saham yang salah untuk dipilih sebagai contrarian investor.

Honestly saat ini pun saya masih tahap awal pembelajaran di contrarian investing, jadi nanti mohon dibantu masukannya untuk beberapa poin yang saya masih kurang ya.

Honestly ketika selesai membaca buku kedua tentang teknik ini, saya semakin jatuh cinta dengan metode contrarian investing ini yang menurut saya lebih logis lagi dalam memilih saham.

Btw untuk data2 research yang akan digunakan nanti saya ambil dari buku saja tanpa membuat research sendiri (karena REPOT BANGET untuk dapatin data research seperti yang ada di buku)

Jadi datanya nanti masih menggunakan data saham US.

Jadi mari kita mulai belajar teknik contrarian investing yang bagi saya adalah teknik lanjutan dari value investing, karena ini menjawab satu kelemahan dari value investing yang saya rasakan saat ini yaitu sebaiknya beli di harga maksimal berapa.

Loh bukannya sebagai value investing kita beli dibawah harga wajar? Betul sekali. Tapi sebagai contoh saya membeli ITMG di harga awal 16rb dan terus average down hingga 10.050. Kenapa saya membeli di 16rb? Karena nilai wajarnya menurut saya 32rb, jadi 16rb adalah harga yang bagus ketika itu.

Tapi nanti jika menggunakan teori contrarian, maka akan dapat suggestion untuk masuk di 10rban dan tidak boleh beli ketika saham di 16rb walaupun Nilai wajar yang didapatkan adalah 32rb.

Jadi buat saya ilmu contrarian investing ini merupakan kelanjutan atau teknik advance dari value investing yang sudah saya jelaskan di tulisan2 saya sebelumnya.

Maka tidak heran tokoh2 investing seperti Warren Buffet, Peter Lynch dan Benjamin Graham disebut juga sebagai contrarian investor.

-THOWILZ-

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy