Saya setuju dengan Peter Lynch bahwa porsi 1 emiten dalam portofolio maksimum 5%. Bahkan karena saya bukan trader tapi penabung saham yang mengejar passive income dari dividend, saya merasa nyaman bila porsi 1 emiten sekitar 3% atau lebih kecil dari itu. Ini artinya saya harus menemukan sekitar 30 emiten pilihan untuk ditabung. Akhirnya saya menemukan 30-an Emiten pilihan yang dividend yield nya memadai minimal 5%. Salah satunya adalah $CEKA.
Berikut ini saya sekedar sharing tentang CEKA. Salah satu kriteria saham pilihan saya adalah tidak pernah rugi dalam 5 tahun terakhir. Lihat grafik di link berikut.
https://stockbit.com/post/3171950
Tulisan ini berdasarkan harga penutupan CEKA tanggal 8 November 2019 yaitu Rp 1625,- ( LK Terakhir Q3 ). Data dan grafik bersumber dari RTI.
Bagi nubie beberapa keterangan tentang singkatan ini mungkin berguna.
Singkatan Umum
ROE = Return on Equity
DER = Debt to Equity
PBV = Price per Book Value
PER = Price to Earning Ratio
DPR = Dividend Pay Out Ratio
DPS = Dividend per Share
EPS = Earning per Share
Q3 = Quartal 3
Singkatan khusus yang saya pakai
DY = Dividend Yield
AEPD = Angka Efisiensi Perolehan Dividen
Rumus AEPD = DPS dibagi DPR neto X 10
NIA = Net Income secara Annualized
NIT-Q3 = Net Income secara TTM sd Q3
EPSY-Q3 = Earning per share secara year on year sd Q3.
RASIO STANDAR
☑ROE 16,67% ☑DER 0,19X
☑PBV 0,92X ☑PER 5,53X
Porsi Kepemilikan publik 12,98%
YIELD BAGI INVESTOR
Cum date terakhir 3 Juli 2019
Harga acuan Rp 1625,- DPR 64,10%
DPS Rp 100,- ➡ Rp 90,- net
☑ DY 5,54% net ✔
☑ AEPD 0,86
RATING STABILITAS DPR (2014 sd 2018)
:star:
Antara 2014 sd 2016 tidak tercatat membagikan dividen. Dari 2016 sd 2018 DPR CEKA naik turun sehingga maksimum saya hanya bisa memberi satu bintang.
STABILITAS DPR (2016-2018)
35,71% (2016)
24,86% (2017)
64,10% (2018)
PROSPEK DIVIDEND YIELD 2020
Proyeksi 2019 vs Realisasi 2018
NIA 173M vs 93M ⬆ 86,02%
NITQ3 183M vs 93M ⬆ 96,77%
YoY EPS Q3 221 vs 68 ⬆ 225%
PERTUMBUHAN EPS VS KENAIKAN HARGA
Dalam 5 tahun terakhir
EPS growth 186,5% vs price growth 33,62%
Sementara dalam 1 tahun terakhir perbandingan antara pertumbuhan net income CEKA vs kenaikan harganya bisa dibaca di gambar berikut, klik link ini
https://stockbit.com/post/3171958
Perbandingan ini sebagai pedoman agar investasi kita atau tabungan saham kita tidak mengalami floating loss di masa yang akan datang. Kita harus melihat dan memastikan
bahwa pertumbuhan EPS maupun net income lebih kencang dari kenaikan harga. Agar tidak mengalami floating loss, juga perlu melihat teknikal saat membelinya, selain fundamental ini. Selain itu juga perlu melihat PBV dan PER saat ini. Lihat data di atas di bagian Rasio Standar. Dalam hal ini baik PBV maupun PER masih ok.
PERTUMBUHAN ROE
Dari 2014 sd 2018 ROE CEKA cenderung
naik turun tidak stabil, dari 7% di 2014 naik ke 28% di 2016 (paling tinggi) kemudian turun ke sekitar 9% di 2018. ROE dari tahun 2018 ke 2019 (annualized) cenderung naik tajam menjadi 16,67%. Lihat grafik di link ini.
https://stockbit.com/post/3171961
ANALISA DAN KOMENTAR
Dari proyeksi net income secara annualized maupun TTM sd Q3 di atas maupun proyeksi EPS di atas diperkirakan laba bersih CEKA 2019 akan naik antara 86% sd 225% dibandingkan laba 2018. Katakan ambil proyeksi yang moderat yaitu naik 100%, maka bila EPS naik 100% atau menjadi 2x lipat,
diperkirakan EPS tahun buku 2019 akan menjadi Rp 312,- per saham. Proyeksi ini hanya berdasarkan data-data masa lalu tanpa melakukan pendalaman pada aktivitas perseroan maupun lingkungannya seperti promosi yang dilakukan perseroan atau perubahan kebiasaan belanja konsumen, optimisme atau pesimisme konsumen, perubahan harga CPO, kebijakan pemerintah seperti mewajibkan minyak goreng berkemasan dan berlabel dll. Untuk porsi emiten tidak lebih dari 4% dalam portofolio atau ada sekitar 30 emiten dalam portofolio saya maka kadang informasi yang lebih dalam tidak saya perlukan.
Selanjutnya tinggal kita perkirakan DPR-nya. Ini termasuk sulit karena secara rating, stabilitas DPR CEKA hanya 1 bintang dari maksimal 5 bintang. Paling rendah, sangat tidak stabil. Memperkirakan DPR yang akan datang (yad) adalah 64% atau di atas itu jelas terlalu berani dan kemungkinan besar meleset. Memperkirakan DPR yad adalah 50% masih agak tidak pasti juga. Tetapi mengingat DPR terakhir 64,1% maka angka DPR 50% sebenarnya bukan mustahil apalagi tingkat hutang perseroan sangat rendah, DER-nya hanya 0,19X atau 19%. Meski demikian tetap mengandung ketidakpastian.
Bila DPR 50% maka DPS akan mencapai
Rp 156,- per saham (gross). Karena angka DPR 50% masih mengandung ketidakpastian maka untuk lebih aman DPS-nya kita bulatkan saja menjadi Rp 150,- per saham.
Bila DPS yad adalah Rp 150,- gross atau
Rp 135,- net maka
DY net di harga Rp 1.625,- adalah 8,31%
DY net di harga Rp 1.650,- adalah 8,18%
DY net di harga Rp 1.675,- adalah 8,06%
DY net di harga Rp 1.687,5 adalah 8,00%
DY net di harga Rp 1.550,- adalah 8,71%
DY net di harga Rp 1.560,- adalah 8,65%
DY net di harga Rp 1.570,- adalah 8,60%
Apabila hal itu terjadi maka Angka Efisiensi Perolehan Dividen (AEPD) lebih dari 1. Hal ini lebih baik dari tahun lalu di mana AEPD tahun lalu di level harga saham yang sama (Rp 1625,-) kurang dari 1 (lihat data di atas). Peningkatan laba bersih yang tajam bisa meningkatkan AEPD. Angka ini bisa mencerminkan seberapa efisien kita memperoleh dividend yield (DY). AEPD kurang dari 1 menunjukkan kondisi yang boros DPR mungkin juga mengindikasikan kita masuk pada harga yang terlalu tinggi. Tidak efisien bagi kita sebagai investor.
Demikian sekedar gambaran. Berapa tepatnya DPR yang akan datang tidak bisa dipastikan sekarang, karena DPR adalah hasil RUPS. Tahu pastinya baru nanti setelah RUPS 2020.
Disclaimer on.
DYOR. Do your own research. It's your money, your risk.
Dalam hal ini saya sekedar sharing pengalaman pribadi untuk kebutuhan saya sendiri sebagai penabung saham (menggunakan uang dingin) yang mengejar passive income dari dividen dengan porsi tiap emiten tidak lebih dari 4% dalam portofolio saya. Tidak untuk trading, tidak untuk investasi yang mengejar capital gain, tidak menggunakan uang panas. Tidak mencurahkan dana hanya pada 1 sd 5 emiten.
CEKA hanya 1 emiten dari sekitar 25 emiten yang telah saya akuisisi.