imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Mirae Asset Sekuritas Indonesia
Investment Information Team

Market Review 14 Oktober 2019

Tercatat 193 saham menguat dan 207 saham melemah. $IHSG +21 poin (+0.34%) ke level 6,126.8, dan LQ-45 +6.4 poin (+0.67%) ke level 954.4.

Sectoral Return :
- Agri -0.17%
- Mining -0.46%
- Basic-Ind +1.81%
- Misc-Ind -0.59%
- Consumer +0.66%
- Property -0.28%
- Infrastructure -0.74%
- Finance +0.58%
- Trade +0.27%
- Manufacture +0.81%

Investor asing net sell senilai Rp 383 Miliar.

USD/IDR +2 poin (+0.01%) terhadap Rupiah di angka 14,139.50.

Saham yang ditutup menguat

- HOKI ditutup menguat Rp 25 (+2.76%) ke level Rp 930. PT Buyung Poetra Sembada Tbk tengah membangun pabrik baru si Sumatera Selatan (Sumsel) guna menambah kapasitas produksi. Pabrik yang pembangunannya diproyeksikan memakan dana Rp 100 miliar ini diharapakan akan bisa beroperasi penuh dengan kapasitas produksi sebesar 40 ton per jam pada akhir tahun 2021. Menurut keterangan Investor Relations PT Buyung Poetra Sembada Tbk, Ferdinand Dion Surijata, produsen beras yang memiliki kode saham “HOKI” ini telah merampungkan pematangan dan perataan tanah serta bangun rangka pabrik.

- $ISAT menguat Rp 360 (+13.43%) ke level Rp 3,040. PEFINDO telah menegaskan peringkat "idAAA" terhadap Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014 Seri B PT Indosat Tbk (ISAT) sebesar Rp750 miliar dan peringkat "idAAA(sy)" untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014 Seri B sebesar Rp16 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 12 Desember 2019. ISAT akan melunasi obligasi tersebut menggunakan fasilitas kredit yang tersedia dan belum ditarik dari beberapa bank dan dana internal. Pada 30 Juni 2019, Perusahaan memiliki saldo kas sebesar Rp1,78 triliun, sementara fasilitas kredit yang belum digunakan pada 30 Juni 2019 adalah sebesar Rp2,1 triliun dari beberapa bank.

- $SMRA menguat Rp 20 (+1.74%) ke level Rp 1,165. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA, anggota indeks Kompas100 ini) optimistis target pendapatan pra penjualan atawa marketing sales tahun ini bakal tercapai. Adapun hal tersebut lantaran hingga tutup tahun pihaknya tinggal mengejar penjualan sebesar Rp 600 miliar menuju target. Michael Yong, Investor Relation Summarecon Agung menyebutkan saat ini progres menuju target pra penjualan telah mencapai 84%. Adapun kontributor terbesar datang dari proyeknya yang berada di Serpong, Bekasi dan Bandung yang mencapai Rp 2,73 triliun atau setara 82%. Sayang, ia tak mengelaborasikan lebih lanjut.

Saham yang ditutup melemah

- $MIKA melemah Rp 60 (-2.15%) ke level Rp 2,720. Emiten rumah sakit, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) akan mengembalikan atau meretur produk obat yang terindikasi mengandung zat aktif ranitidin di rumahsakitnya. Penarikan produk obat yang mengandung zat ranitidin, sudah digencarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sejak Jumat (4/10) lalu. Langkah tersebut, menyusul seruan US Food and Drug Administration (US FDA) dan European Medicine Agency (EMA), yang menemukan cemaran N-Nitrosodimethylamine (NDMA) dalam jumlah relatif kecil pada sampel produk obat yang mengandung bahan aktif ranitidin.

- $MEDC melemah Rp 10 (-1.48%) ke level Rp 665. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat A+ untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Tahun 2016 Seri A yang diterbitkan oleh PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) sebesar Rp 246 miliar yang akan jatuh tempo pada 21 Desember 2019, dan Medium Term Notes (MTN) V Tahap I Tahun 2016 Seri A sebesar US$ 55 Juta yang akan jatuh tempo pada 15 November 2019. Pefindo menjelaskan, efek utang dengan peringkat A+ mencerminkan kemampuan obligor yang kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibanding obligor lainnya.

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy