Samuel Daily Report 01 Oktober 2019
Highlights
· Perbankan : Pertumbuhan kredit per Agustus 2019 hanya 8,6% yoy
· $ARTO : Akan menggelar rights issue dan akan naik kelas menjadi bank BUKU 2
· $ANTM : Laba Bersih 2Q19 +96,5% yoy/+13,1% qoq
· Sektor Coal : Harga Batu Bara Jatuh, Penerimaan Tambang Tak Capai Target
· $SSIA : Realisasi Akuisisi Lahan dan Revisi Target Pendapatan
Menanti Rilis Data Inflasi September
Pada perdagangan semalam 30/9/2019 bursa AS ditutup menguat: Dow Jones +0.36%; S&P +0.5% dan Nasdaq +0,75%. Sementara itu bursa Asia ditutup mix, indeks Hang Seng +0.5%, Nikkei -0.6%, Kospi +0.6% dan Shanghai -0.9%. Rilis data Caixin Manufacturing PMI China yang menguat menjadi 51.4 vs 50.2 bulan sebelumnya tidak mampu menahan penurunan indeks Shang Hai. Hal ini disebabkan kabar tersiar bahwa Presiden AS Donald Trump berencana mengusir emiten asal China dari Wall Street. Namun kabar tersebut segera dibantah oleh Juru Bicara Kementerian Keuangan AS. Data PM
Dari benua Eropa, pertumbuhan ekonomi 2Q19 Inggris secara kuartalan turun -0.2% dibanding 1Q19 yang masih tumbuh +0.5%, sementara itu secara tahunan juga melemah menjadi +1.3% dibanding sebelumnya tumbuh +2.1%. Harga minyak Brent turun -1,83% menjadi 60.78 US$/barel dan WTI anjlok -3,29% ke level 54.07 US$/barel, dimana pasokan minyak Arab Saudi telah pulih usai serangan di Saudi Aramco.
Dari dalam negeri, IHSG kemarin masih ditutup tertekan -0.45%. Sepanjang bulan September, Asing telah melakukan net sell sebanyak Rp7,48 triliun. Kondisi politik-sosial domestik kembali memanas akibat aksi demonstrasi yang telah terjadi kurang lebih seminggu berturut-turut. Pagi ini indeks Nikkei dibuka menguat +0.35% sementara Kospi sempat dibuka flat. Dengan aksi demonstrasi dalam negeri dikabarkan masih akan berlanjut, serta pasar yang menunggu data Inflasi September 2019 yang diumumkan oleh BPS, kami perkirakan IHSG akan bergerak flat cenderung melemah.