“If you see fraud and do not say fraud, you are a fraud.”
Apa makna nya ?
Jika kamu melihat kecurangan tetapi tidak menyebutnya sebagai kecurangan, maka kamu bagian dari kecurangan itu sendiri.
Makna tersiratnya bukan sekadar soal kejahatan finansial atau penipuan hukum. Ini adalah kritik moral terhadap sikap diam, diam yang disengaja, diam yang nyaman, dan diam yang menguntungkan.
1. Diam Tidak Pernah Netral
Banyak orang beranggapan bahwa selama mereka tidak ikut melakukan kesalahan, maka mereka aman secara moral. Padahal, pesan ini menegaskan hal sebaliknya :
Saat kita tahu ada kesalahan
Saat kita paham ada manipulasi
Namun memilih diam karena takut, malas, atau ingin aman. Maka diam itu bukan lagi netral. Diam berubah menjadi sikap keberpihakan pasif kepada kesalahan. Dalam konteks ini, diam adalah bentuk persetujuan tidak langsung.
2. Normalisasi Kebohongan Terjadi Lewat Pembiaran
Penipuan besar jarang berdiri sendiri. Ia tumbuh karena :
Banyak orang tahu, tapi tidak bicara
Banyak orang curiga, tapi tidak berani
Banyak orang paham, tapi memilih pura-pura tidak tahu
Ketika kebohongan tidak dilawan, ia akan :
Dianggap wajar
Dianggap “begitulah sistemnya”
Akhirnya diwariskan sebagai budaya
Di titik ini, kerusakan bukan lagi pada satu pelaku, tapi pada ekosistem.
3. Integritas Tidak Diukur dari Apa yang Kita Katakan Saat Aman
Integritas justru diuji ketika Bicara membuat kita tidak nyaman. Kebenaran berisiko merugikan posisi. Kejujuran membuat kita berbeda sendiri
Pesan ini menampar satu hal penting:
Integritas bukan soal citra, tapi keberanian mengambil sikap saat konsekuensinya nyata.
Orang yang memilih diam demi kenyamanan pribadi sedang menukar integritas dengan rasa aman jangka pendek.
4. Relevansi di Dunia Nyata (Kerja, Bisnis, Market, Sosial)
Pesan ini relevan di banyak bidang.
Di kantor, melihat manipulasi laporan, tapi memilih tutup mata
Di bisnis, tahu produk menyesatkan, tapi tetap menjual
Di pasar saham, paham ada gorengan atau misleading narrative, tapi ikut mempromosikan
Di kehidupan sosial, tahu ada ketidakadilan, tapi diam agar tidak repot
Dalam semua kasus itu, pertanyaannya sama,
Apakah saya hanya penonton, atau saya sudah menjadi bagian dari masalah?
5. Bukan Tentang Menjadi Paling Benar, Tapi Paling Jujur
Pesan ini bukan ajakan untuk sok suci, bukan juga menyuruh semua orang menjadi pahlawan.
Yang ditekankan adalah kejujuran posisi.
Jika belum berani melawan, setidaknya,
Jangan membenarkan
Jangan ikut menyebarkan
Jangan memutarbalikkan fakta
Karena saat kita ikut merapikan kebohongan orang lain, di situlah kita kehilangan posisi moral.
Gambar ini mengingatkan satu hal penting,
Kejahatan tidak selalu menang karena pelaku kuat, tapi karena orang baik terlalu sering memilih diam. Dalam dunia apa pun.. kerja, bisnis, market atau kehidupan sehari-hari.
diam terhadap kebohongan bukan sikap aman, tapi sikap berbahaya.
Dan pada akhirnya, kejujuran mungkin mahal,
tetapi kehilangan integritas jauh lebih mahal lagi.
$MOLI $PURI $IGAR
