$ADRO $AADI $IHSG

Lagi rame soal ADRO yang mau berbenah lewat spin-off AADI. Banyak yang skeptis, tapi menurut saya ini justru momen krusial buat kita nentuin: Apakah manajemen Adaro cuma mau "buang barang" atau memang lagi bangun kerajaan baru yang lebih hijau?

Mari kita bahas proyeksi ke depannya secara realistis:

1. Transformasi Jadi "Green Mineral Play"
Selama ini ADRO dikenal sebagai raja batu bara termal. Tapi ke depannya, ADRO bakal fokus ke lini bisnis non-batu bara lewat Adaro Aluminium dan energi terbarukan di Kalimantan Utara.

Proyeksinya: Kalau smelter aluminium ini sudah beroperasi penuh, profil pendapatan ADRO nggak bakal lagi kaku ngikutin harga Newcastle (batu bara). Mereka bakal punya produk bernilai tambah tinggi yang permintaannya naik terus seiring tren EV (kendaraan listrik).

2. Valuasi Tanpa AADI: Bakal Kemahalan?
Ini yang perlu kita waspadai. Begitu batu bara termal (AADI) lepas dari pembukuan, laba bersih ADRO secara otomatis bakal "kempes" di jangka pendek.

Analisisnya: Kalau kita pakai EPS normal pasca pemisahan, kemungkinan PE Ratio ADRO bakal terlihat melonjak jadi "mahal" karena labanya turun tapi harganya belum tentu turun banyak.

Fair Value: Secara pribadi, saya liat nilai wajar ADRO di masa transisi ini bakal cari titik keseimbangan baru di area Rp2.900 - Rp3.200. Kalau harga pasar sekarang sudah di atas itu, berarti pasar lagi kasih premium karena percaya sama proyek hijaunya.

3. Risiko Transisi yang Sering Dilupakan
Transisi dari tambang ke industri pengolahan (smelter) itu butuh napas panjang (Capex besar).

ADRO nggak bakal lagi punya cash flow segede dulu buat foya-foya. Uangnya bakal banyak masuk ke mesin dan pabrik.

Artinya, pertumbuhan laba yang signifikan baru bakal kerasa 3-5 tahun lagi saat smelter-smelter itu mulai monetize. Ini saham buat yang sabar, bukan buat yang cari cuan kilat.

4. Kesimpulan Proyeksi
ADRO kedepannya nggak bisa lagi kita pandang sebagai "saham tambang" murni. Ini adalah perusahaan infrastruktur energi dan mineral industri.

Kalau kalian optimis sama hilirisasi aluminium dan hydro power, ADRO adalah bet terbaik di sektor ini.

Kalau kalian cari stabilitas laba, mending tunggu sampai operasional smelter mereka terbukti efisien.

Secara fundamental, harga di bawah Rp2.500 (kalau nanti koreksi pasca aksi korporasi) menurut saya adalah area akumulasi yang sangat sehat untuk investasi jangka panjang (3-5 tahun).

Kalau menurut kalian gimana? Lebih menarik simpan ADRO "Hijau" atau mending ambil AADI yang masih "Bara"? Drop pendapat kalian di bawah ya!

Harga Wajar,Rp3.000 saham

Disclaimer: Bukan ajakan beli/jual. Do your own research.

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy