Cadangan Emas
Diskusi di External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Cadangan emas itu sering dipakai buat memoles cerita, padahal angka cadangan tidak otomatis jadi uang tunai. Investor yang cuma terpukau Moz (Jutaan Oz) emas tapi lupa lihat arus kas, biasanya baru sadar saat cicilan utang datang tiap bulan. Di laporan interim 30 September 2025, kita bisa lihat bedanya perusahaan emas yang benar-benar sudah jadi mesin uang, versus yang masih mesin proyek. Ada yang revenue raksasa tapi sebenarnya pedagang dan pemurni, ada yang produksi stabil tapi skala kecil, ada yang cadangan besar tapi sementara dikunci kebijakan. Ada juga yang revenue jatuh bukan karena kadar emas jelek, tapi karena model bisnisnya lagi diputar balik dan butuh waktu. Kalau mau jujur, perang emas itu bukan cuma siapa punya cadangan paling besar, tapi siapa paling cepat mengubah batu jadi kas. Dan di 2025, bukti paling telak selalu muncul di revenue, margin, konsentrasi pelanggan, dan kualitas kas masuk. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
$ANTM itu kasus unik. Dari sisi penjualan, emas adalah mesin utama, 9M 2025 penjualan emas Rp58,672 triliun dari total penjualan Rp72,028 triliun, jadi sekitar 81,4% revenue perusahaan datang dari emas. Ini skala yang membuat semua emiten emas lain kelihatan kecil, karena model bisnis ANTAM bukan sekadar menambang, tapi juga memproses dan berdagang. Buktinya, beban pokoknya memuat pembelian emas pihak ketiga Rp52,809 triliun, jadi ANTAM itu hub emas nasional yang bisa membukukan omzet besar karena mampu serap supply dan jual lagi. Cadangan tambang internal ANTAM yang disebutkan lebih banyak konteks Pongkor dan Arinem, plus Cibaliung yang sudah pasca-tambang, jadi jelas ANTAM tidak bergantung pada satu dua lubang tambang untuk mencetak penjualan. Kesimpulan tegasnya, ANTAM menang telak soal skala omzet emas, tapi ini bukan pembanding yang adil kalau investor ingin membedah murni cerita cadangan dan produksi tambang, karena porsi dagang dan refining memang dominan.
Sekarang masuk ke liga penambang yang lebih murni, lalu kita taruh PSAB sebagai jangkar pembanding karena datanya lengkap cadangan, produksi, dan revenue. PSAB 9M 2025 revenue AS$221,593,821 atau sekitar Rp3,70 triliun, produksi 70.036 Oz, dan total cadangan emas sekitar 2,409 Moz dari Bakan 425.000 Oz, Penjom 414.000 Oz, dan Kotabunan 1.570.000 Oz. Dari sisi kualitas penjualan, penerimaan kas dari konsumen AS$221,567,696 hampir sama dengan revenue, jadi cash conversion PSAB rapi. Ditambah profil margin dan kas yang sudah investor pegang sebelumnya, PSAB ini tipikal tambang emas yang sedang menikmati harga emas, margin tebal, dan kas masuk nyata, walau ada risiko konsentrasi pelanggan karena 95% penjualan ke Metalor. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
ARCI berada di kelas revenue di atas PSAB, dan lebih dekat ke penambang skala menengah yang sudah mapan. Revenue 9M 2025 ARCI AS$328,700,461 atau sekitar Rp5,49 triliun, lebih besar sekitar 1,48 kali PSAB. Produksi ARCI sekitar 90 kilo ons, lebih tinggi dari PSAB 70.036 Oz, jadi dari sisi output tambang ARCI unggul. ARCI juga menunjukkan struktur pendapatan yang terbagi antara penambangan emas AS$283,5 juta dan perdagangan serta pengolahan AS$45,2 juta, jadi ada lapisan bisnis tambahan, tapi masih dalam ekosistem emas. Risiko yang wajib dicatat, pelanggan terbesar PT Swarnim Murni Mulia menyumbang 28,91% atau sekitar AS$95 juta, konsentrasinya tidak segila PSAB, tapi tetap besar. Kesimpulan tegasnya, ARCI lebih besar dari PSAB dari sisi revenue dan produksi 9M 2025, dan kelihatan lebih seimbang antara tambang dan aktivitas hilir emas.
$BRMS lebih kecil dari PSAB dari sisi revenue, tapi pertumbuhannya kencang dan sedang memperbesar kapasitas. Revenue 9M 2025 BRMS AS$183,579,054 atau sekitar Rp3,07 triliun, jadi PSAB masih lebih besar sekitar 1,21 kali. Namun kontribusi emas BRMS sangat dominan AS$178,503,173 dari total penjualan, jadi ini emas banget. Risiko yang langsung kelihatan adalah konsentrasi pelanggan yang sangat berat, penjualan banyak terserap PT Hartadinata Abadi, kira-kira 86,7% dari total penjualan. Dari sisi arah bisnis, BRMS sudah produksi dari CPM dan sedang menguji Pabrik 3 4.000 TPD, serta menyiapkan pengembangan bawah tanah sampai target 2027, jadi ini cerita scale-up yang agresif. Kesimpulan tegasnya, BRMS itu bukan soal siapa paling besar hari ini, tapi siapa yang sedang memperbesar mesin produksi untuk mengejar volume dan efisiensi. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
$AMMN beda kelas, bukan cuma emas tapi emas dan tembaga, dan skala cadangannya jauh melampaui PSAB. Total cadangan emas AMMN sekitar 6,3 Moz, kira-kira 2,62 kali total cadangan PSAB 2,409 Moz. Dari sisi resources, AMMN 6,7 Moz, sekitar 1,50 kali resources PSAB 4,456 Moz yang tercatat dari tiga area utama plus Seruyung. Jadi kalau bicara umur tambang dan amunisi jangka panjang, AMMN jelas lebih tebal. Tapi 9M 2025 AMMN adalah laporan yang sedang cacat konteks karena jalur jualan konsentrat dipersempit kebijakan, sementara fase komisioning smelter belum stabil. Dampaknya, total penjualan bersih 9M 2025 AMMN AS$545,332 ribu atau sekitar Rp9,11 triliun, memang lebih besar dari PSAB sekitar 2,46 kali, tapi kualitas kinerjanya jeblok karena CFO negatif besar dan beban keuangan tinggi. Porsi pendapatan emas AMMN sekitar AS$156,469 ribu, jadi sekitar 28,7% dari total pendapatan, dan ini menegaskan AMMN belum jadi perusahaan emas murni, emasnya ikut tembaga sebagai satu paket batu hijau. Kesimpulan tegasnya, AMMN menang telak soal skala cadangan, tapi 2025 membuktikan investor tidak bisa menilai AMMN seperti penambang emas normal karena ada policy risk dan capex risk yang bisa membuat laporan jangka pendek terlihat jelek walau cadangannya raksasa.
Merdeka Gold Resources (EMAS) dalam data yang investor pegang terlihat sedang fase transisi pembangunan, bukan fase panen. Revenue 9M 2025 AS$118,285 ribu atau sekitar Rp1,98 triliun, turun jauh dari 9M 2024, dan perusahaan mencatat rugi periode berjalan AS$11,146 ribu. Status aset tambangnya banyak dikategorikan mines under construction, jadi ini cerita menunda panen demi membangun kapasitas lebih besar. Properti pertambangan neto AS$172,061 ribu dan IUP operasi produksi Pani sampai 2040 menggambarkan runway izin panjang, tapi runway izin bukan uang tunai, uang tunai baru datang saat produksi stabil dan penjualan normal kembali. Kesimpulan tegasnya, Merdeka saat itu lebih dekat ke opsi pembangunan jangka panjang, bukan mesin cashflow yang sudah matang. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kalau investor pakai PSAB sebagai pembanding paling bersih untuk tambang emas yang sedang menghasilkan, maka urutan skala revenue 9M 2025 di kelompok penambang ini adalah AMMN sekitar Rp9,11 triliun, ARCI sekitar Rp5,49 triliun, PSAB sekitar Rp3,70 triliun, BRMS sekitar Rp3,07 triliun, lalu Merdeka sekitar Rp1,98 triliun. Tapi urutan kualitas cerita tidak otomatis sama dengan urutan revenue. PSAB terlihat paling enak dibaca karena cadangan cukup, produksi nyata, dan kas dari pelanggan hampir 100% menempel ke revenue, walau ada risiko pelanggan tunggal. ARCI terlihat lebih besar dan lebih tersebar, dengan produksi lebih tinggi, tapi tetap harus diawasi risiko pelanggan besar. BRMS adalah cerita scale-up yang bisa meledak jika pabrik baru stabil dan bawah tanah berhasil, tapi konsentrasi pelanggan sangat berat sehingga bargaining power dan risiko operasional jadi faktor penting. AMMN adalah cerita raksasa cadangan dan proyek hilirisasi, upside-nya besar jika smelter stabil dan jalur ekspor tidak macet, tapi 2025 sudah memberi pelajaran bahwa risiko kebijakan bisa mengubah laporan satu tahun penuh. ANTAM di atas semuanya soal omzet emas, tapi karena modelnya hub, bukan sekadar tambang, pembandingnya harus beda kacamata.
📌 AMMN dan PSAB sudah kasih cadangan dalam Oz atau Moz, jadi sudah enak dibandingkan
⚠️ BRMS dan ANTAM di LK masih pakai ton bijih, tanpa kadar emas rata-rata g per ton, jadi tidak bisa lang jadi jadi Oz secara faktual
🟡 Data cadangan yang sudah setara Oz Moz
🟠 AMMN
▪️ Cadangan emas 6,3 Moz
▪️ Sumber daya emas 6,7 Moz
🟢 PSAB
▪️ Cadangan emas 2,409 Moz
▪️ Sumber daya emas 4,456 Moz
Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
🔴 BRMS cadangan 159 juta ton bijih
▪️ Kalau kadar emas 0,5 g per ton ≈ 2,56 Moz
▪️ Kalau kadar 1,0 g per ton ≈ 5,11 Moz
▪️ Kalau kadar 1,5 g per ton ≈ 7,67 Moz
🔴 BRMS sumber daya 514 juta ton bijih
▪️ Kalau kadar emas 0,5 g per ton ≈ 8,26 Moz
▪️ Kalau kadar 1,0 g per ton ≈ 16,53 Moz
▪️ Kalau kadar 1,5 g per ton ≈ 24,79 Moz
🧪 ANTAM Pongkor cadangan 805 ribu ton bijih
▪️ Kalau kadar emas 2 g per ton ≈ 0,052 Moz
▪️ Kalau kadar 4 g per ton ≈ 0,104 Moz
▪️ Kalau kadar 6 g per ton ≈ 0,155 Moz
🏆 Peringkat cadangan emas
🥇 AMMN 6,3 Moz
🥈 BRMS kisaran 2,56 sampai 7,67 Moz tergantung kadar
🥉 PSAB 2,409 Moz
📌 ANTAM Pongkor kisaran 0,052 sampai 0,155 Moz tergantung kadar
Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
💡 ANTAM bisa jual emas puluhan triliun bukan berarti cadangan tambangnya paling besar, karena bisnisnya banyak dari beli olah jual, bukan murni dari tambang sendiri
🔍 Kalau investor kirim data kadar g per ton untuk BRMS dan Pongkor, saya bisa kunci angka Moz-nya jadi satu angka final, bukan rentang simulasi
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/2

