Fundamental Update & Medium-Term Outlook emiten $DEWA
Pertama, DEWA memiliki rencana ekspansi operasional pada 2026. Salah satunya adalah pengambilalihan penuh operasi tambang Bengalon dari KPC secara in-house mulai Q1 2026.
Selain itu, terdapat kontrak baru seperti proyek Arutmin serta dua kontrak lain yang saat ini masih berjalan. Dampaknya, visibilitas pendapatan DEWA ke depan menjadi lebih jelas dan berkelanjutan.
Kedua, DEWA akan melakukan perbaikan struktur neraca. Selisih kurs sebesar Rp2,2 triliun yang sebelumnya dicatat sebagai rugi ditahan, kini direklasifikasi ke pos ekuitas lain yang lebih tepat secara akuntansi.
Dengan neraca yang lebih rapi dan sehat, peluang DEWA untuk mulai membagikan dividen ke depan menjadi terbuka.
Ketiga, DEWA memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp1 triliun dari BCA untuk modal kerja dan investasi, dengan tingkat bunga sekitar 7%.
Pemberian fasilitas kredit dari bank sekelas BCA umumnya mencerminkan penilaian positif terhadap likuiditas serta kelayakan bisnis perusahaan.
$BUMI $BRMS