imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Menjelang Tahun 2026, Sektor Ini Berpotensi Diuntungkan Tahun Depan?

Pada tahun 2025 ini The Fed telah melakukan pemangkasan suku bunga sebanyak tiga kali dari sebelumnya sebesar 4,5% menjadi 3,75%.

Kemudian tahun 2026 nanti diproyeksi oleh pasar ada dua kali pemangkasan suku bunga, ini terjadi setelah inflasi AS yang melambat menjadi 2,7% dan data tenaga kerja yang melemah seperti NFP serta tingkat pengangguran.

Kondisi ini akan menjadi kabar positif bagi ekonomi global salah satunya Indonesia, karena memiliki ruang untuk ikut memangkas suku bunganya, faktornya karena tekanan pada rupiah menjadi berkurang, untuk tahun 2025 ini Bank Indonesia telah memangkas suku bunganya sebanyak lima kali dari 6% menjadi 4,75%.

Dimana setelah Bank Indonesia memangkas suku bunga, ini bisa mendorong kinerja perusahaan yang ada di Indonesia, karena suku bunga yang dipangkas akan membuat bunga pinjaman turun, yang membuat beban keuangan perusahaan ikut turun, sehingga margin laba akan naik.

Turunnya suku bunga juga berpotensi mendorong konsumsi masyarakat karena cicilan KPR, kendaraan, ataupun kredit lain menjadi lebih ringan. Hal ini berpotensi meningkatkan daya beli masyarakat yang akan membuat permintaan barang dan jasa naik, yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan perusahaan.

Prospek kinerja perusahaan yang menjadi lebih baik akan meyakinkan investor terhadap sahamnya, yang kondisi ini akan mendorong kenaikan harga sahamnya.

Apalagi kalau kita lihat akhir tahun ini juga ada beberapa kebijakan yang positif dilakukan Pemerintah Indonesia, seperti peminjaman hingga Rp276 triliun ke bank himbara, bantuan langsung tunai (BLT) sekitar Rp30 triliun, hingga tahun 2026 yang potensinya untuk tarif PPN diturunkan. Beberapa hal ini bisa mendorong daya beli masyarakat tahun 2026 nanti.

Sektor-sektor yang biasanya merespon cepat ketika ekonomi mulai membaik karena tren suku bunga turun dan kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi, seperti:

- Perbankan: Bunga simpanan dana pihak ketiga menjadi lebih rendah, margin laba perbankan akan naik. Dilain sisi pinjaman kredit juga berpotensi naik karena turunnya bunga pinjaman.
- Properti: Biaya KPR menjadi terjangkau ketika suku bunga turun, hal ini berpotensi akan membuat permintaan rumah naik.
- Consumer Goods & Ritel: Suku bunga turun membuat ekonomi membaik dan daya beli masyarakat menguat, penjualan perusahaan sektor ini diuntungkan karena konsumsi masyarakat yang naik.

Gimana menurutmu, apakah tahun 2026 nanti ekonomi dan daya beli masyarakat Indonesia secara bertahap akan membaik?

馃憠聽Join ke channel Telegram buat dapetin insight lainnya! Klik link di bio.

Disclaimer: Konten ini dibuat dengan tujuan informasi dan edukasi, bukan merupakan rekomendasi untuk jual, beli, atau hold suatu saham. Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing investor.

$BBRI $BBCA $BMRI

Read more...

1/3

testestes
2013-2025 Stockbit 路AboutContactHelpHouse RulesTermsPrivacy