Memasuki tahun 2026, sektor properti di Indonesia diproyeksikan mengalami pemulihan moderat hingga positif. Sentimen utama didorong oleh perpanjangan insentif PPN DTP 100% hingga 2027, program pembangunan 3 juta rumah dari pemerintah, serta tren penurunan suku bunga acuan (BI Rate).
Berikut adalah saham-saham properti yang menarik untuk tahun 2026 berdasarkan valuasi, konsistensi pertumbuhan, dan rencana ekspansi:
PT Ciputra Development Tbk ($CTRA)
Keunggulan: Memiliki diversifikasi proyek yang sangat luas di berbagai kota di Indonesia, sehingga risiko geografis terminimalisir.
Prospek 2026: Menjadi salah satu penerima manfaat utama dari kebijakan perpanjangan PPN DTP dan program perumahan nasional.
Valuasi: Diperdagangkan pada estimasi P/E yang menarik sekitar 5.8x untuk proyeksi tahun 2026.
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
Keunggulan: Memiliki cadangan lahan (landbank) yang luas dan fokus pada segmen menengah-atas dengan daya beli yang kuat.
Prospek 2026: Terus mencatatkan angka marketing sales yang tinggi dan stabil dengan target pengembangan kawasan mandiri yang ekspansif.
Valuasi: Memiliki valuasi atraktif dengan estimasi P/E 2026F sekitar 7.6x.
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)
Keunggulan: Raja properti komersial dengan pendapatan berulang (recurring income) yang sangat kuat dari mal dan perkantoran.
Prospek 2026: Ekspansi terus berlanjut di luar Jakarta dan Surabaya, termasuk proyek di IKN dan pengembangan superblok baru.
Status: Menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari stabilitas arus kas dan pertumbuhan konsisten.
PT Summarecon Agung Tbk ($SMRA)
Keunggulan: Fokus pada pengembangan kota mandiri yang terintegrasi dan memiliki loyalitas konsumen yang tinggi.
Prospek 2026: Mendapat dorongan dari pengembangan infrastruktur konektivitas yang meningkatkan nilai properti di kawasan mereka.
Valuasi: Diperdagangkan dengan estimasi P/E 2026F di kisaran 6.3x.
PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk ($PANI)
Keunggulan: Sangat ekspansif dengan aksi korporasi penambahan cadangan lahan secara masif di kawasan strategis PIK 2.
Catatan: Meski memiliki pertumbuhan tercepat, valuasinya cenderung lebih premium dibandingkan emiten properti tradisional lainnya.
Ringkasan Indikator Sektor Properti 2026:
Pertumbuhan Penjualan: Diproyeksi tumbuh sekitar 4-5% (YoY) secara agregat.
Katalis Positif: Suku bunga rendah, dukungan fiskal pemerintah (PPN DTP), dan kenaikan daya beli kelas menengah.
Rekomendasi Strategis: Fokus pada emiten dengan landbank strategis dan rasio utang yang terjaga sehat.