Analisa IHSG Rabu, 24 Desember 2025.

1. Apa yang sebenarnya terjadi dengan IHSG?
Pada Rabu, 24 Desember 2025, IHSG turun 0,55% ke level 8.537.
Kalau dilihat sekilas, kondisi ini terlihat merah dan terkesan kurang bagus. Namun jika dibedah lebih pelan, penurunan ini ngak termasuk penurunan yg berbahaya.
Alasannya, IHSG tidak jatuh tajam. Pergerakan turunnya pelan & masih terkontrol. Tidak terlihat lonjakan volume jual yg ekstrem.

2. Apakah investor panik?
Jawabannya tidak.
Kalau pasar benar-benar panik, biasanya terlihat dari penurunan yg dalam, volume transaksi yg meledak, dan banyak saham anjlok bersamaan.
Faktanya, transaksi masih ramai. Nilai transaksi sekitar 21,9 triliun dan frekuensi perdagangan masih tinggi.
Artinya, pelaku pasar msh aktif jual beli, tidak kabur dari pasar.

3. Peran investor asing
Investor asing mencatatkan net buy sekitar 2,4 triliun.
Maknanya sederhana. Walaupun IHSG turun, asing masih membeli.
Jika asing panik, biasanya mereka melakukan net sell besar dan IHSG turun lebih dalam. Namun yg terjadi justru sebaliknya. Asing beli, IHSG hanya turun tipis.
Ini biasanya menandakan market sedang istirahat, bkn menuju ke arah runtuh.
Namun perlu dicatat jg bahwa secara setahun penuh, investor asing msh mencatatkan net sell besar. Artinya, mereka belum sepenuhnya percaya diri dan masih menunggu kepastian arah market.

4. Kenapa IHSG turun padahal asing beli?
Jawabannya karena profit taking.
Banyak saham sebelumnya sudah naik cukup tinggi dan sudah memberikan keuntungan. Wajar jika sebagian investor memilih mengamankan profit.
Akhirnya yang terjadi adalah sebagian investor menjual, sebagian lainnya membeli. Hasil akhirnya, IHSG turun secara pelan.
Ini adalah kondisi yang normal dan sehat dalam market.

5. Kondisi mayoritas saham
Jumlah saham yg merah memang lebih banyak dibanding yang hijau, tetapi tidak timpang secara ekstrem.
Artinya tekanan jual memang ada, tetapi tidak menyapu bersih seluruh pasar.
Jika market benar-benar rusak, biasanya hampir semua sektor merah dan saham kecil hingga besar rontok bersamaan. Pada kondisi ini, penurunan masih selektif dan masih banyak saham yang bertahan.

6. Bagaimana dengan saham besar dan bank?
Saham-saham big caps, termasuk perbankan besar, tidak dijual secara brutal. Mayoritas masih menahan posisi.
Inilah alasan utama mengapa IHSG turun secara pelan dan tidak longsor.
Jika saham bank besar dilepas, IHSG sangat mudah turun 1 sampai 2 % dalam sehari. Itu tidak terjadi kali ini.

7. Sektor mana yang kuat dan mana yang lemah?
Sektor yang relatif masih bertahan adalah sektor industri, consumer, dan beberapa subsektor infrastruktur.
Sektor yang mulai terlihat lelah adalah energi, basic material, dan transport.
Ini masuk akal karena sektor-sektor tersebut sebelumnya sudah mengalami rally cukup panjang dan membutuhkan fase pendinginan.

8. Jadi kondisi market sekarang seperti apa?
Jika dirangkum, kondisi market saat ini bukan bullish kencang dan bukan juga bearish hancur. Market sedang berada di fase konsolidasi atau istirahat.

9. Risiko terbesar bagi investor saat ini
Risiko terbesar bkn berasal dari market, tetapi dari cara bermain.
Risiko yang sering muncul adalah mengejar harga, FOMO, masuk tanpa rencana, dan berharap harga langsung naik cepat.
Market dalam kondisi seperti ini tidak ramah untuk tebak-tebakan.

10. Strategi yang paling masuk akal
Strategi yg lebih aman adalah memilih saham yang benar-benar kuat, bukan membeli terlalu banyak saham. Masuk dilakukan bertahap, bukan langsung all-in. Target dibuat realistis dan disiplin cut loss jika salah.

Outlook ke depan dalam jangka dekat.
Selama investor asing tidak kembali melakukan net sell besar, IHSG bertahan di area support, dan tidak ada kejutan global yang negatif, peluang kenaikan masih ada.
Namun kenaikannya cenderung pelan dan tidak semua saham akan ikut naik.

$BREN $ASII $UNVR

#TRS-13
#RenTech
#Citadel
#TwoSigma

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy