imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

KESEPAKATAN DAGANG INDONESIA DENGAN EURASIA DAN AS, PELUANG UNTUK PASAR SAHAM
Dalam beberapa waktu terakhir, Indonesia mendapat kabar cukup positif dari sisi hubungan dagang internasional. Ada dua perkembangan penting yang patut dicermati investor, yaitu kerja sama dagang dengan blok Eurasia dan kemajuan kesepakatan tarif dengan Amerika Serikat. Meski terlihat jauh dari pergerakan harga saham harian, kabar seperti ini sering menjadi fondasi sentimen pasar dalam jangka menengah.

A. KERJA SAMA DAGANG INDONESIA DENGAN BLOK EURASIA
Indonesia resmi menjalin perjanjian perdagangan bebas dengan Eurasian Economic Union atau EAEU, sebuah blok ekonomi yang dipimpin Rusia dan beranggotakan beberapa negara seperti Kazakhstan, Belarus, Armenia, dan Kyrgyzstan. Melalui perjanjian ini, sebagian besar produk Indonesia akan mendapatkan tarif impor yang lebih rendah atau bahkan nol persen saat masuk ke negara-negara tersebut.

Artinya sederhana, produk Indonesia menjadi lebih murah dan lebih kompetitif di pasar Eurasia. Pasar ini memiliki ratusan juta penduduk dan masih membutuhkan banyak produk impor, terutama dari sektor pangan, komoditas, dan barang konsumsi.

Bagi Indonesia, peluang ini cukup besar untuk meningkatkan ekspor produk seperti minyak sawit, kopi, kakao, produk makanan olahan, furnitur, hingga barang manufaktur tertentu. Dampaknya ke pasar saham memang tidak instan, namun jika ekspor meningkat secara konsisten, maka kinerja keuangan emiten terkait bisa ikut terdongkrak.

B. HUBUNGAN DAGANG INDONESIA DAN AMERIKA SERIKAT MAKIN JELAS
Selain Eurasia, hubungan dagang Indonesia dengan Amerika Serikat juga menunjukkan perkembangan positif. Pemerintah kedua negara telah menyepakati sebagian besar substansi perjanjian tarif perdagangan. Salah satu poin penting yang disampaikan pemerintah Indonesia adalah kesepakatan bahwa kelapa sawit Indonesia akan dibebaskan dari tarif impor di Amerika Serikat.

Alasannya cukup logis, Amerika Serikat tidak memproduksi sawit secara domestik sehingga tidak ada kepentingan proteksi industri lokal. Dengan tarif nol persen, produk sawit Indonesia menjadi lebih kompetitif dibandingkan negara lain.

Namun tidak semua sektor mendapat perlakuan yang sama. Produk tekstil Indonesia masih dikenakan tarif sekitar 19 persen karena masuk kategori produk manufaktur yang sensitif bagi industri dalam negeri Amerika Serikat. Meski demikian, adanya kepastian arah kebijakan ini tetap dipandang positif oleh pasar karena mengurangi ketidakpastian.

Bagi investor, kepastian hubungan dagang jauh lebih penting daripada sekadar tarif rendah, karena stabilitas ekspor akan berpengaruh langsung pada keberlanjutan pendapatan perusahaan.

C. DAMPAK KE PASAR SAHAM INDONESIA
Perlu dipahami oleh investor pemula bahwa berita ekonomi dan perdagangan internasional jarang memberikan efek instan ke harga saham. Pasar biasanya merespons secara bertahap, mengikuti data ekspor, laporan keuangan emiten, dan proyeksi laba ke depan.

Namun secara garis besar, dua kabar ini menunjukkan bahwa Indonesia sedang aktif memperluas pasar ekspor dan menjaga hubungan dagang dengan negara-negara besar. Ini bisa menjadi sentimen positif jangka menengah bagi pasar saham Indonesia, terutama saat kondisi global sedang tidak pasti.

D. SEKTOR SAHAM YANG PERLU DIPERHATIKAN INVESTOR
Berdasarkan perkembangan ini, ada beberapa sektor saham yang layak masuk radar investor, terutama investor jangka menengah dan panjang.

Pertama, sektor perkebunan dan agribisnis, khususnya emiten sawit. Bebas tarif ke Amerika Serikat dan peluang ekspor ke Eurasia bisa mendukung volume penjualan dan margin dalam jangka menengah.

Kedua, sektor komoditas pendukung ekspor seperti pertanian, makanan olahan, dan bahan baku ekspor lainnya. Jika permintaan luar negeri meningkat, sektor ini biasanya ikut terdorong.

Ketiga, sektor manufaktur berorientasi ekspor, terutama yang produknya tidak terkena tarif tinggi. Meski sektor tekstil masih menghadapi tantangan tarif, kepastian aturan tetap memberi ruang perencanaan bisnis yang lebih jelas.

Keempat, sektor logistik dan pelabuhan. Jika aktivitas ekspor meningkat, kebutuhan distribusi, pengiriman, dan pergudangan juga akan ikut naik, meskipun dampaknya biasanya baru terasa dalam jangka lebih panjang.

Sembarang Tag : $IPCM , $AALI , $BBCA

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy