Gold Akan Gantikan USD sbg Reserve Currency
Begitu yg dikataan oleh Peter Schiff (PS), Chief Economist Euro Pacific Asset Management. Berita lengkap di sini https://cutt.ly/YtfqCtcb
Reserve currency pada intinya adalah mata uang yg menjadi pilihan utama utk perdagangan internasional dan simpanan bank central. Knp perlu ada reserve currency? Knp tidak pakai mata uang macam2 sesuai kebutuhan saja? Bayangkan ada perusahaan Indonesia, expor ke China dibayar Yuan, sementara dia impor bahan baku dari Prancis bayar pakai Euro. Kan ribet. Ada risiko juga kurs Yuan-Euro berubah sehingga hitung2an untung/rugi juga berubah. Lebih gampang semua pakai USD. Sbg simpanan juga gitu. Dipilih satu mata uang yg paling banyak digunakan secara internasional, agar niainya stabil. Jadi disimpan nggak takut2 tiba2 nilainya berubah.
Knp dipilih USD? Pertama karena AS negara superpower. Kedua sisa2 efek Bretton Wood agreement di mana nilai USD dipatok ke emas, sedangkan currency2 lain dipatok ke USD. Dengan demikian USD menjadi mata uang paling penting. Bretton Wood sudah dihentikan dari tahun 70an, tapi USD sudah terlanjur jadi reserve currency.
PS bilang “King dollar’s reign is coming to an end. Gold will take the throne as the primary central bank reserve asset. That means the USD will crash against other fiat currencies, and America’s free ride on the global gravy train will end. Prepare for a historic economic collapse”
Di artikelnya tidak disebut knp PS berpendapat begitu. Tapi kalau sy sarikan dari berbagai sumber2 lain, kira2 sbb
- Negara2 agak takut pegang USD sejak asset Russia dalam bentuk USD dibekukan sama AS. In seperti kita tengkar sama bos Jarum, terus deposito kita di BCA dibekukan sama dia. Siapa yg nggak takut?
- Hutang AS sudah terlalu banyak. Kalo dulu semua negara tetap percaya sm AS walaupun utangnya banyak. Kalo negara lain, sudah jauh2 hari nggak ada yg berani ngutangin lagi. Tapi skrg dengan pengalaman Russia, ekonomi AS turun, power mulai tersaingi China, org mulai nggak percaya sm USD. Kelihatan dari Des barusan Fed turunkan suku bunga, yield obligasi AS malah naik. Teorinya yield obligasi = suku bunga + risk premium. Kalo suku bunga turun yield obligasi naik, artinya risk premium naik lebih banyak. Risk premium maksudnya tingkat risiko, makin suatu asset dipandang berisiko, risk premium naik (bayangkan beda bunga deposito dengan bunga kalau kita kasih hutang ke teman. Bunga ke teman lebih tinggi karena risikonya lebih tinggi). Risk premium obligasi AS naik, artinya pasar melihat pegang USD berisiko.
- Hutang AS makin lama makin besar, disertai bunga yg lebih tinggi. Ini ibarat kejebak pinjol, gali lubang tutup lubang, tapi lubangnya makin lama makin besar. Mau kuat sampai kapan? Ini juga lingkaran setan: utang makin gede bunga makin tinggi (makin berisiko). Makin bunga tinggi, hutang makin tinggi lagi. gitu terus.
- Sama seperti manusia, kalau mau nyicil hutang ya antara pengeluaran dihemat atau pemasukan ditambah. Selisihnya utk cicil hutang. Tapi di AS susah. Rakyat AS sudah terbiasa hidup enak. Partai yg sarankan pemotongan pengeluaran pasti kalah pemilu. Jadi baik democrat maupun republic nggak ada yg berani usulkan penghematan. Tambah penghasilan juga susah. Penghasilan negara itu dari pajak. Entah naikin tingkat pajak, atau tingkatkan ekonomi. Trump barusan malah potong tingkat pajak besar2an. Mana berani democrat naikin pajak. Tingkatkan ekonomi juga susah. Data terakhir2 pengangguran naik terus. Barusan data pertumbuhan ekonomi AS bagus, di atas prediksi, semua kaget. Tapi ada yg bilang itu tidak mencerminkan ekonomi sesungguhnya. Naik banyak ditopang konsumsi masyarakat. Konsumsinya yg naik ternyata konsumsi layanan kesehatan. Lha masalah kesehatan ya nggak bisa ditolak. Sakit ya mesti berobat. Jadi itu bukan cerminan ekonomi jalan, tapi cerminan inflasi pada biaya kesehatan.
- kalau manusia nggak bisa bayar hutang, ya ngemplang (kabur). Kalau negara nggak usah ngemplang. Negara akan cetak uang utk bayar hutang. Ini yg kelihatannya akan dilakukan AS. Cetak uang banyak utk tutupi defisit (jadi nggak perlu ngutang lagi), sekaligus amunisi utk QE (QE sudah mulai kecil2an Des ini).
- Kalau betul AS akan cetak uang banyak, akibatnya jelas. Inflasi naik, USD melemah. Dalam keadaan ini siapa berani simpan USD? Simpanan USD terutama dalam bentuk obligasi AS. Kalau ekonomi AS kacau (inflasi naik, pengangguran tinggi, dll) risiko naik. Berarti yield juga naik. Yield naik itu berarti harga obligasi turun (yield dan obligasi itu geraknya berlawanan. Penjelasannya rada panjang, ada di artikel sy kira2 Oct 2023). Berarti yg pegang obligasi AS menghadapi USD melemah Dan nilai obligasi yg turun. Siapa mau?
- Orang, dan terutama bank central, pasti perlu simpan kekayaan. Selama ini simpannya di USD. Kalau nggak mau simpan USD lagi pindah ke mana? Pilihan lainnya cuma emas atau kripto. Atau kalau perusahaan investasi bisa juga di komoditas.
- Di artikel sy sebelumnya dibahas bahwa bank central nggak mungkin simpan kripto, karena nggak bisa dirahasiakan. Banyak pihak juga bearish bgt sm kripto utk 2026. Nggak banyak yg akan berani gunakan kripto sbg penyimpan kekayaan dalam situasi ini.
- Berarti sisa GOLD utk alternatif penyimpan kekayaan kalau USD sungguhan ditinggalkan sbg alat penyimpan kekayaan.
- kalau scenario ini sungguhan terjadi maka: bank central akan alihkan sebagian simpanan dari USD ke GOLD. Orang juga. Saat ini proporsi simpanan dalam bentuk GOLD Masih rendah, Masih didominasi USD. Berarti masih besar peluang aliran Dana dari USD ke GOLD. Obligasi AS nilainya makin turun, makin kehilangan status ‘aman’ nya, makin mendorong bank central dan institusi utk pindah ke GOLD.
- Hasil akhir: GOLD akan menjadi reserve asset, menggantikan USD. Kalau ini kejadian, jgn ditanya lagi harga GOLD akan ke mana. 😁
- Keadaan mungkin ada miripnya dengan masa gold standard jaman dulu. Gold standard ini banyak juga masalahnya, karena itu diakhiri, diganti sistem yg berlaku sekarang. Nanti akan muncul masalah2 baru. Gpp, kemajuan Kan seperti itu. Masalah => pemecahan => masalah baru => pemecahan baru.
Semoga bermanfaat 🙂
$PSAB $EMAS $AMMN