$AMOR saham PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) mengalami penurunan yang cukup signifikan sepanjang tahun 2025 (YTD). Hingga Desember 2025, saham ini tercatat merosot tajam seiring dengan beberapa tekanan fundamental dan kondisi pasar modal secara umum.
Berikut adalah faktor-faktor utama yang menyebabkan penurunan saham AMOR:
1. Penurunan Laba Bersih yang Tajam
Faktor fundamental paling dominan adalah kinerja keuangan yang melemah. Berdasarkan laporan keuangan semester I-2025, laba bersih AMOR anjlok sebesar 31,26% (menjadi Rp72,39 miliar dari sebelumnya Rp105,32 miliar pada periode yang sama tahun lalu). Penurunan laba ini secara otomatis menekan kepercayaan investor terhadap valuasi harga sahamnya.
2. Penyusutan Dana Kelolaan (AUM)
Sebagai perusahaan manajer investasi, pendapatan utama AMOR sangat bergantung pada total Dana Kelolaan atau Asset Under Management (AUM).
Arus Kas Keluar: Pada tahun 2025, AMOR mencatatkan arus keluar dana investasi bersih (net outflows) yang cukup besar, mencapai sekitar Rp2,2 triliun pada pertengahan tahun.
Koreksi Pasar: Penurunan nilai aset di pasar saham dan obligasi sepanjang tahun 2025 membuat nilai portofolio yang dikelola AMOR ikut menyusut, yang pada akhirnya mengurangi pendapatan imbal jasa (management fee) mereka.
3. Efisiensi dan Penutupan Produk
Untuk menekan biaya operasional di tengah kondisi sulit, AMOR melakukan langkah drastis dengan menutup 5 produk reksa dana pada semester I-2025. Meskipun ini bertujuan untuk efisiensi jangka panjang, pasar sering kali melihat penutupan produk sebagai sinyal melambatnya pertumbuhan bisnis atau kurangnya minat investor pada strategi investasi yang ditawarkan.
4. Sentimen Makro dan Penurunan IHSG
Tahun 2025 merupakan tahun yang menantang bagi pasar modal Indonesia. Terjadi beberapa kali trading halt karena IHSG merosot tajam (terutama pada Maret dan April 2025) akibat ketidakpastian global dan kekhawatiran perang dagang. Sebagai emiten yang bisnis utamanya adalah pengelolaan aset di pasar modal, AMOR sangat terdampak oleh volatilitas ini.