imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Hal esensial yang menurut saya penting untuk disampaikan dalam kelas investasi saham manapun

1. Sebuah usaha selalu dibiayai oleh modal. Penyedia modal tidak hanya penyedia ekuitas, namun juga penyedia hutang. Sehingga, menilai sebuah bisnis dari ROE saja adalah sebuah kekeliruan, kecuali untuk financial companies atau perusahaan tersebut 100% dibiayai oleh ekuitas. Secara hierarki klaim hak atas penyertaan modal, penyedia hutang lebih diprioritaskan daripada penyedia ekuitas. Sebagai gantinya, yang mengendalikan operasi perusahaan selalu penyedia ekuitas.

2. Atas modal yang disertakan oleh penyedia hutang dan ekuitas, maka perusahaan akan terkena biaya atas modal tersebut. Biaya untuk ekuitas disebut cost of equity (COE). Biaya untuk hutang disebut cost of debt (COE). Rata-rata tertimbang antara kedua biaya tersebut dinamakan weighted average cost of capital (WACC). Atas biaya rata-rata ini, maka Perusahaan diharapkan mampu mencatat imbal hasil melebihi ini, baru tercipta value bagi penyedia ekuitas. Biaya-biaya ini penting karena akan dijadikan perbandingan terhadap kinerja perusahaan. Untuk penyedia ekuitas, COE akan menjadi hurdle rate nya, yaitu imbal hasil minimal yang diharapkan untuk diperoleh ketika menyediakan ekuitas untuk suatu perusahaan.

3. Karena dibiayai oleh ekuitas dan hutang, maka return sebuah usaha seyogyanya berbasis pada keseluruhan modal bersih, tidak hanya terbatas pada ekuitas saja. Salah satu pendekatannya adalah menggunakan rasio laba operasi setelah pajak dibandingkan dengan total modal bersih (ekuitas dan hutang dipotong kas dan aset non operasi). Ini disebut juga return on invested capital (ROIC). Mengapa konsep ini penting? Agar bisa membandingkan kinerja mesin pencetak arus kas dengan perusahan sejenis lainnya secara adil. In fact, laba operasi bersih setelah pajak adalah cikal bakal dari arus kas operasi dan arus kas operasi adalah arus kas terbesar dari keseluruhan kas yang dihasilkan oleh perusahaan. Memahami ROIC berarti bekerja pada framework DCF.

Dari poin no 2, logikanya sebagai penyedia ekuitas, anda tidak akan mau berinvestasi pada perusahaan yang ROE nya di bawah hurdle rate Anda. Logikanya, investlah di company yang konsisten ROE nya di atas COE. Syukur2 dapatnya di PBV 1 ke bawah. Ini baru bargain yang benar.

Tapi ada jurus ngeyel investor punya COE 12% lalu beli company ROE 6% hanya karena PBV nya diskon cuma 0,3x. Bisa untung ga? Ya bisa aja kalau market adjust ke fair price (PBV 0,5x) dalam waktu singkat. Ini disebut reversion to the mean. Tapi ini berpacu dengan waktu, sebab 1-2 tahun berikutnya kinerja masih ROE 6%, maka PBV nya akan semakin susah jadi 0,5x karena market sudah mem-punish company tersebut payah (destroying value dari tahun ke tahun). Ini tipe bargain yang menurut saya keliru.

$TOTL $JTPE $BMRI

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy