imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADRO Penurunan tajam saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO)—sebelumnya PT Adaro Energy Indonesia Tbk—sebesar kurang lebih 22% secara Year-to-Date (YTD) hingga Desember 2025 disebabkan oleh perubahan fundamental besar-besaran di tubuh perusahaan.
Berikut adalah faktor-faktor utama di balik penurunan tersebut:
1. Dampak Divestasi Adaro Andalan Indonesia (AADI)
Penyebab utama penurunan harga saham ADRO secara nominal adalah aksi korporasi spin-off atau pemisahan bisnis batu bara termal.
Pelepasan Aset Inti: ADRO telah menjual hampir seluruh kepemilikannya (99,99%) di PT Adaro Andalan Indonesia (AADI), yang merupakan kontributor pendapatan terbesar grup.
Laba Tidak Lagi Terkonsolidasi: Sejak transaksi ini rampung di awal 2025, laba dari bisnis batu bara termal tidak lagi masuk ke laporan keuangan ADRO. Hal ini menyebabkan laba bersih ADRO secara konsolidasi terlihat anjlok sekitar 75-77% dibandingkan periode sebelumnya. Pasar menyesuaikan harga saham ADRO karena "ukuran" perusahaan kini menjadi lebih kecil.
2. Efek "Dividen Trap" Jumbo
Pada akhir 2024 dan sepanjang 2025, ADRO membagikan dividen yang sangat besar (termasuk dividen spesial senilai miliaran dolar untuk memfasilitasi pemegang saham membeli saham AADI).
Penurunan Harga Setelah Ex-Date: Secara historis, harga saham akan turun secara otomatis setelah tanggal cum-dividend (hak dividen berakhir) sebesar nilai dividen yang dibagikan. Karena nilai dividen yang diberikan ADRO sangat "jumbo", koreksi harga sahamnya pun menjadi sangat dalam.
3. Penurunan Harga Batubara Global
Sepanjang tahun 2025, harga batubara dunia mengalami normalisasi atau penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Sebagai perusahaan yang kini lebih fokus pada layanan logistik dan mineral hijau (setelah melepas bisnis tambang termal), margin keuntungan ADRO ikut tertekan oleh penurunan aktivitas dan harga jual rata-rata di sektor energi secara keseluruhan.
4. Perubahan Profil Risiko (Rebranding)
Perubahan nama dari Adaro Energy menjadi Alamtri Resources menandai transisi perusahaan menuju energi terbarukan dan mineral.
Transisi yang Mahal: Meskipun positif untuk jangka panjang (ESG), proses transisi ini membutuhkan belanja modal (Capex) yang besar dan hasilnya tidak bisa instan. Banyak investor jangka pendek yang terbiasa dengan "mesin uang" batubara memilih untuk keluar dari saham ini, sehingga memberikan tekanan jual tambahan.

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy