imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADHI Kenaikan saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) sekitar 20-22% secara Year-to-Date (YTD) hingga akhir Desember 2025 dipicu oleh kombinasi optimisme terhadap restrukturisasi BUMN, perolehan kontrak baru, dan valuasi yang dianggap murah oleh pasar.
Berikut adalah faktor-faktor utama yang mendorong kenaikan tersebut:
1. Sentimen Positif Rencana Merger BUMN Karya
Pemerintah melalui Kementerian BUMN menggulirkan rencana besar untuk melakukan merger atau konsolidasi emiten konstruksi pelat merah. ADHI dikabarkan akan menjadi bagian dari holding yang mengonsolidasikan perusahaan seperti Brantas Abipraya dan Nindya Karya.
Dampaknya: Investor merespons positif karena merger ini diharapkan memperkuat struktur permodalan, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperbesar kapasitas perusahaan untuk mengambil proyek skala raksasa.
2. Perolehan Kontrak Baru yang Masif
Hingga November 2025, ADHI berhasil mengantongi kontrak baru senilai kurang lebih Rp14,1 triliun.
Fokus Proyek: Kontrak-kontrak ini didominasi oleh proyek infrastruktur pemerintah, termasuk pembangunan gedung dan sumber daya air. Target kontrak baru untuk tahun 2025 yang dipatok di kisaran Rp25 triliun hingga Rp28 triliun memberikan harapan akan pertumbuhan pendapatan jangka panjang.
3. Valuasi yang Menarik (Undervalued)
Meskipun secara kinerja keuangan (laba bersih) sempat mengalami tekanan di pertengahan tahun 2025, harga saham ADHI dianggap sudah sangat murah oleh banyak analis teknikal.
Indikator: Dengan PBV (Price to Book Value) yang sempat berada di kisaran 0,43x, pasar melihat adanya peluang akumulasi karena harga saham belum mencerminkan nilai aset perusahaan yang sebenarnya.
4. Harapan Pemulihan di Era Pemerintahan Baru
Transisi kepemimpinan nasional ke era Presiden Prabowo Subianto membawa optimisme bahwa proyek-proyek infrastruktur strategis nasional (PSN) dan pembangunan IKN akan terus berlanjut. Sebagai salah satu kontraktor utama pemerintah, ADHI dipandang sebagai penerima manfaat langsung dari kebijakan ini.

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy