imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Cerita Inspiratif "Adolf Merckle" (non fiksi)

Adolf Merckle lahir pada tahun 1934 di Dresden, Jerman. Tidak banyak yang diketahui tentang riwayat pendidikannya, namun menurut beberapa berita, ia dikatakan mengikuti sekolah hukum. Keluarganya

Karier bisnisnya dimulai ketika ia mewarisi grup Merckle GmbH dari keluarganya, yang kala itu memiliki 80 karyawan. Merckle GmbH kemudian berubah menjadi kerajaan bisnis konglomerat yang menguasai lebih dari 120 anak perusahaan dan pendapatan lebih dari 30 miliar euro.

Adolf Merckle memiliki empat orang anak dan merupakan orang kaya raya yang low profile, dia tidak terlalu suka hidup dengan kemewahan, dan lebih menyukai atraksi pemandangan alam berupa hiking dan juga main ski.

Mungkin benak kita pernah bertanya, “apakah orang terkaya bisa bangkrut?”
jawabannya adalah bisa.

“Roda selalu berputar.” Kurang lebih inilah perumpamaan yang cocok untuk menggambarkan bagaimana Adolf Merckle, seorang pengusaha Jerman, yang dahulunya menjadi salah satu orang terkaya di Jerman, kemudian jatuh miskin dan bunuh diri.

Adolf Merckle adalah CEO dari Merckle GmbH, sebuah perusahaan konglomerat yang pada tahun 2007 berhasil memperoleh pendapatan hingga 30 miliar euro.
Namun, kehidupannya berubah drastis ketika terjadi krisis finansial pada tahun 2008.

Krisis tersebut tidak hanya menghancurkan konglomerasi grup perusahaannya,
Tapi Adolf Sampai memutuskan untuk bunuh diri setelah dirinya mengalami kerugian akumulatif lebih dari 500 juta euro dan menumpuknya utang akibat kegagalan dari investasi di saat bank-bank lainnya sedang mengalami kolaps pada tahun 2008.

Semua bisnisnya berjalan dengan baik-baik saja sampai pada tahun 2008 ketika krisis mulai merenggut segalanya.

Menurut majalah TIME, awal mula terjadinya bangkrut adalah ketika terjadi krisis finansial 2008 sementara Adolf Merckle tidak siap dalam menyikapi krisis ekonomi tersebut.

Kerajaan bisnisnya mengalami penurunan saham yang sangat drastis. Tapi, alih-alih menghemat sumber daya dan bersiap untuk “musim dingin keuangan”, ia mengambil langkah yang sangat berisiko tinggi, dia bertaruh pada penurunan harga saham Volkswagen melalui mekanisme short, tapi kemudian harga saham tersebut malah melambung tinggi.

Dia sudah mencoba untuk melakukan restrukturisasi utang, tapi tetap saja langkah tersebut tidak mampu menghentikan atau meminimalisir kerugian. Lengan bisnis investasinya, VEM Vermögensverwaltung memiliki utang lebih dari $5 miliar USD.

Adolf Merckle akhirnya terpaksa menjual banyak sahamnya di beberapa perusahaan miliknya. Hanya sedikit yang tersisa.

Adolf Merckle sangat putus asa atas kejadian ini, seluruh kerja kerasnya dalam membangun kerajaan konglomerasi bisnis yang besar justru hancur dalam seketika.

Utangnya tidak ada, tapi perusahaannya juga sudah bukan lagi di bawah kendalinya. Dalam situasi yang depresi ini, Adolf Merckle mengakhiri dirinya dengan menjatuhkan dirinya di depan kereta yang sedang berjalan cepat.

Ia meninggal pada 5 Januari 2009 di villa kediamannya di Blauberen, Jerman.

Pesan Moral: Ternyata, bahagia atau tidaknya hidup seseorang tidak di tentukan seberapa kaya hidupnya,
karena, Jika kekayaan bisa membuat orang bahagia, Tentunya Adolf Merckle, yang pernah menjadi orang terkaya di Jerman, tidak akan menabrakkan diri ke kereta api,
Tetapi, yang bisa membuat seseorang itu bahagia adalah dirinya sendiri...
Mampukah ia mau mensyukuri semua yang sudah dimilikinya dalam segala hal.....

"Tidak ada penderitaan yang abadi, tidak ada kebahagiaan yang abadi. Kecuali bagi yang pandai bersyukur, selamanya ia akan merasakan kebahagiaan." -Anonymous

Random: $INET $DEWA $BUMI

❄️Merry Christmas❄️, Semoga Damai Natal menyelimuti seluruh alam semesta.
Happy Weekend and stay Healthy 😉

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy