imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ABMM Saham PT ABM Investama Tbk (ABMM) mencatatkan penurunan signifikan sekitar 21% secara Year-to-Date (YTD) hingga Desember 2025. Penurunan ini kontras dengan pergerakan beberapa emiten batu bara lain yang lebih stabil, dan terutama disebabkan oleh tekanan berat pada kinerja keuangan dan tantangan operasional.
Berikut adalah faktor-faktor utama yang menyebabkan kemerosotan harga saham ABMM:
1. Penurunan Laba Bersih yang Drastis
Faktor fundamental paling dominan adalah anjloknya profitabilitas perusahaan:
Laba Bersih 9M25: Hingga September 2025, laba bersih ABMM dilaporkan anjlok sebesar 62,14% secara tahunan (year-on-year) menjadi hanya US$ 42,38 juta.
Pendapatan: Omzet perusahaan juga melorot sekitar 12,5% (menjadi US$ 781,65 juta). Penurunan ini disebabkan oleh normalisasi harga batu bara global yang lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
2. Tantangan Operasional dan Cuaca Ekstrem
Berbeda dengan emiten yang murni tambang, ABMM sangat bergantung pada jasa kontraktor tambang (melalui anak usahanya, Cipta Kridatama).
Curah Hujan Tinggi: Pada paruh pertama hingga pertengahan 2025, lokasi operasional ABMM menghadapi cuaca ekstrem dengan curah hujan yang sangat tinggi.
Penurunan Volume: Hal ini menyebabkan volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) turun sebesar 12% dan volume pengambilan batu bara turun 14,2%. Gangguan operasional ini meningkatkan biaya per unit dan menekan margin keuntungan.
3. Kontribusi Entitas Asosiasi (GEMS) yang Menyusut
ABMM memiliki kepemilikan saham signifikan (30%) di PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS).
Kinerja GEMS yang juga mengalami normalisasi laba akibat penurunan harga komoditas berdampak langsung pada pos "Laba dari Entitas Asosiasi" dalam laporan keuangan ABMM, yang selama ini menjadi salah satu penopang utama keuntungan perseroan.
4. Beban Keuangan yang Tetap Tinggi
Meskipun pendapatan turun, ABMM masih harus menanggung beban keuangan yang cukup besar terkait utang jangka panjang untuk ekspansi dan akuisisi di masa lalu. Biaya bunga yang tinggi di tengah pendapatan yang menyusut menciptakan tekanan ganda pada laba bersih (bottom line).

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy