Bayangkan kamu dan adikmu punya usaha toko roti yang hampir bangkrut
Kalian cuma punya 1 karung tepung dan 1 karung cokelat buat bikin 1 buah martabak, tiba-tiba ada orang tidak dikenal datang ke kalian. Dia bilang, "Saya mau kasih kalian 2 karung tepung dan 2 karung cokelat supaya kalian bisa bikin total 3 buah martabak, tapi syaratnya saya minta jatah keuntungan lebih".
Setelah orang itu gabung, penjualan martabak yang tadinya cuma bisa jual 1 sekarang jadi 3. Tapi karena orang ini berjasa besar, dia minta keuntungan paling banyak sebesar 60%. Sekarang, jatah keuntunganmu yang tadinya berpotensi dapat 50% (dibagi 2 dengan adikmu), mengecil secara persentase jadi cuma 20%.
Pertanyaannya, apakah potensi keuntungan 50% akan lebih baik dari yang 20%? Tidak selalu
Analoginya bila kita kaitkan dengan dilusi saham perusahaan, tentu lebih baik punya 20% bagian dari sebuah perusahaan yang terus berkembang (valuasi bagus) daripada punya 50% bagian dari perusahaan yang hampir bangkrut atau sulit berkembang
- Dilusi itu buruk jika jumlah saham bertambah, tapi aset perusahaan tetap segitu-gitu saja
- Dilusi itu baik dalam kondisi walaupun porsi kepemilikan mengecil (misal dari 15% jadi 5%), tapi modal baru tersebut digunakan untuk menggandakan ukuran dan nilai perusahaan
Dilusi bukan tentang kehilangan porsi, tapi tentang bertukar porsi untuk pertumbuhan yang lebih besar
Remember always DYOR $MDKA $MSIN $CSIS