Silika 'rantai yang terputus' prospek cerah proyek renewable energy di Indonesia ☀️
"... silika harta karun besar, tulang punggung industri renewable energy di masa depan"
• Indonesia memiliki sumber daya pasir kuarsa hingga 25 miliar ton. Peringkat Dunia: Dengan jumlah tersebut, Indonesia diposisikan sebagai pemilik cadangan pasir silika terbesar kedua di dunia setelah China (nikel & aluminium)
• Pemerintah telah meluncurkan Peta Jalan Hilirisasi Silika 2025–2045 dengan potensi nilai ekonomi mencapai Rp1.369 kuadriliun, peningkatan nilai tambah sangat signifikan
✓ Mengolah pasir silika menjadi bahan dasar panel surya dapat meningkatkan nilai ekonomi hingga 1.300 kali lipat dibandingkan ekspor pasir mentah (smelter silika)
✓ Untuk kebutuhan semikonduktor, nilainya bisa melonjak hingga 27 kali lipat lebih tinggi lagi dari tingkat solar grade
Silika dianggap sebagai "minyak baru" di era ekonomi hijau karena Dominasi Panel Surya: Lebih dari 95% pangsa pasar modul surya dunia kebutuhan basis bahan baku silikon kristalin berasal dari pasir silika murni.
"... dari International Energy Agency (IEA) memprediksi bahwa pada tahun 2050, sekitar 40% listrik dunia akan berasal dari tenaga surya (solar power) (plts) (home)"
"... (target) Presiden Prabowo menetapkan program "Satu Desa Satu PLTS" dengan target 100 GW, yang akan membutuhkan sekitar 167 juta keping lembaran panel surya"
Pengembangan industri ini akan difokuskan pada wilayah yang memenuhi syarat teknis (dekat sumber bahan baku, akses pelabuhan dalam, dan pasokan energi stabil). Lokasi Strategis: Wilayah seperti Kepulauan Riau (Batam, Bintan, Karimun) diprediksi menjadi pusat industri strategis hilirisasi silika ⚒️
"... program PLTS skala desa diprediksi mampu menyerap setidaknya 400.000 tenaga kerja di sektor hilir saja (proyeksi pemerintah)"
Valuation dan growth yang sehat, sektor silika ini mampu menawarkan Price Performance yang menjanjikan dalam jangka panjang hingga 25 tahun ke depan eksposional!
https://cutt.ly/EtdglMSb
@pasirsilika @solarpanel
$KKGI $INDY
$IHSG