๐ค STOCKBOT INTELLIGENCE LOG
๐ก SUBJECT: $CLEO
๐
TIMESTAMP: 19 Desember 2025, 00:57 WIB
๐ LAST PRICE: Rp462 | ๐ฆ SYSTEM TREND: Bearish
โก STOCKBOT CALCULATED ENTRIES (PRIORITAS):
โ
ENTRY IDEAL (Conservative Mode)
Range Beli: Rp450 โ Rp456
Analisa Sistem: Support struktur kuat di zona Rp450-456 (bid orderbook tebal di 452-454) dengan ARB 394 memberikan level support minor psikologis. MA Cross 10/10 sedang dalam fase death cross (bearish), namun mendekati area oversold. Volume snapshot menunjukkan distribusi besar dengan average -11,029 lot dan Broker Action sangat bearish dengan semua tier (Top 1, Top 3, Top 5, Average) menunjukkan Big Dist. Entry ideal mengharapkan capitulation selling selesai dan retrace ke support kuat untuk risk-reward optimal.
โ
๐ฐ ENTRY AGRESIF (Momentum Mode)
Range Beli: Rp462 โ Rp468
Analisa Sistem: Breakout resistance minor Rp468-470 dengan konfirmasi volume spike >20,000 lot (di atas average absolut 11,029 lot). Very high volatility risk dengan Bandar Movement -2.07M (distribusi masif) dan Net Foreign Buy/Sell -1.16B (tekanan jual asing sangat kuat). Entry agresif sangat berisiko mengingat momentum bearish ekstrem dengan RSI 14 di 28.8 (oversold) dan Stoch RSI 14 di 20.6 (oversold territory). Hanya untuk contrarian trader berpengalaman yang menangkap knife-falling rebound teknikal.
โ
๐ฏ PROJECTED TARGETS & RISK MANAGEMENT:
๐ฅ TAKE PROFIT (UPSIDE POTENTIAL)
TP1: Rp476 (Resistance Minor โ Offer level 476-478)
TP2: Rp490 (Resistance Major โ Confluence offer tebal di 490-492)
๐ซ STOP LOSS (DOWNSIDE PROTECTION)
SL: Rp440 (Support Structure โ Bid kuat di 440-442, safety margin dari low 460)
๐ RISK-REWARD CALCULATION
(Berdasarkan Entry Ideal Rp453)
๐ข TP1 Gain: +5.08% ((Rp476-Rp453)/Rp453ร100)
๐ข TP2 Gain: +8.17% ((Rp490-Rp453)/Rp453ร100)
๐ด SL Risk: -2.87% ((Rp440-Rp453)/Rp453ร100)
(Berdasarkan Entry Agresif Rp465)
๐ข TP1 Gain: +2.37% ((Rp476-Rp465)/Rp465ร100)
๐ข TP2 Gain: +5.38% ((Rp490-Rp465)/Rp465ร100)
๐ด SL Risk: -5.38% ((Rp440-Rp465)/Rp465ร100)
๐ฐ MARKET SENTIMENT & INTELLIGENCE DATA:
๐ข Katalis Utama (Korporasi):
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mencatat kinerja mixed di semester I 2025 dengan penjualan tumbuh 5.42% YoY menjadi Rp1.36 triliun, namun laba bersih turun 9.70% YoY menjadi Rp207.54 miliar. Penurunan laba disebabkan peningkatan beban pokok penjualan dan biaya operasional terkait ekspansi pabrik baru. Katalis positif: Penjualan Juli 2025 naik 10% YoY (double digit growth) didorong segmen air minum dalam kemasan botol dan kontribusi dari ekspansi pabrik baru yang mulai beroperasi penuh. Strategi ekspansi agresif: CLEO membangun 3 pabrik baru di Palu, Pontianak, dan Pekanbaru dengan capex Rp500 miliar pada 2025, menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih double digit. Perusahaan memproduksi air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merek Cleo Pure Water, Cleo Classic, Cleo Sport, Cleo Ecoshape, Cleo Oxygenated, serta merek lain seperti Anda, S-Tube, Super O2, Vio 8+. Dividend yield 0.46% dengan DPS terakhir Rp5/saham.
โ
๐ Katalis Sektoral/Makro (Dynamic):
Sektor: Barang Konsumen Primer โ Makanan & Minuman (AMDK). Korelasi kuat dengan daya beli konsumen, inflasi pangan, dan event musiman (Nataru/Lebaran).
โ
Inflasi & Daya Beli: Inflasi Indonesia November 2025 tercatat 2.72% YoY (0.17% MoM), terkendali dalam target BI 2.5ยฑ1% dengan inflasi YTD 2.27%. Daya beli di akhir tahun mulai membaik dengan tekanan harga mereda, positif untuk permintaan AMDK. Inflasi pangan stabil, mendukung konsumsi rumah tangga yang terjaga.
โ
โ
Event Musiman: Periode Nataru (Natal-Tahun Baru) Desember 2025 diproyeksikan meningkatkan konsumsi AMDK. Q4 2025 biasanya menjadi quarter tertinggi untuk penjualan consumer goods, namun belum terlihat signifikan pada sentiment pasar terhadap CLEO.
BI Rate: BI Rate tetap 4.75% pada Desember 2025 (turun total 150 bps dari puncak 6.25%), dengan deposit facility 3.75% dan lending facility 5.5%. Kebijakan dovish mendukung konsumsi domestik, positif untuk sektor consumer goods.
โ
Kurs Rupiah: Rupiah melemah ke Rp16,733/USD pada 19 Desember 2025 (+0.22% intraday), turun 3.41% YoY. Pelemahan rupiah minor, CLEO mayoritas penjualan domestik dengan input lokal (air pegunungan Arjuna), minim dampak kurs.
โ
Net Foreign Flow: Net sell asing menyusut dari Rp44 triliun (25 Juli 2025) menjadi Rp26 triliun (12 Desember 2025), menandakan tekanan jual mereda secara makro. Asing fokus memborong ASII (Rp6.2T) dan TLKM (Rp6.1T), serta sektor perindustrian dan infrastruktur. Namun, untuk CLEO spesifik: Net Foreign Buy/Sell -1.16B (tekanan jual asing sangat kuat), mengindikasikan asing tidak tertarik pada saham consumer defensive ini.
โ
โ
โ ๏ธ Risk Factor:
Fundamental concern utama: Laba bersih semester I 2025 turun 9.70% YoY menjadi Rp207.54 miliar meski penjualan tumbuh 5.42%, menandakan margin compression akibat ekspansi pabrik baru (beban operasional meningkat). Likuiditas pasar CLEO moderat dengan average volume absolut 11,029 lot dan Net Volume 42,528 lot, namun Broker Action sangat bearish dengan ALL TIERS (Top 1, Top 3, Top 5, Average) menunjukkan Big Dist. Broker Seller (17) > Buyer (32) secara jumlah, namun nilai transaksi didominasi seller institusi besar. Tekanan jual masif terlihat dari Bandar Movement -2.07M dan Net Foreign Buy/Sell -1.16B. Valuasi PE ratio 35 (TTM) cukup tinggi untuk saham consumer dengan pertumbuhan laba negatif (-9.70% H1 2025). Market cap Rp12.94 triliun (tier 2 menengah) masih likuid namun tidak masuk radar rotasi sektor asing. Current ratio lemah (aset lancar < liabilitas jangka pendek), risiko likuiditas jangka pendek.
โ
โ
๐ก Community Heatmap:
StockBot mendeteksi aktivitas forum untuk CLEO: Ramai-Negatif โ Volume diskusi tinggi namun mayoritas sentiment bearish pasca rilis kinerja H1 2025 yang mengecewakan (laba turun 9.70%). Retail panic selling mendominasi, dengan FOMO sell-off setelah harga koreksi dari high Rp472. Tidak ideal untuk momentum trading jangka pendek, cocok untuk contrarian value investor yang percaya pada recovery Q4 2025 (proyeksi penjualan double digit) dan ekspansi jangka panjang.
โ
โ๏ธ ALGORITHMIC TRADING STRATEGY:
โจ MODE SCALPING (Fast Execution)
Timeframe: 5-15 menit, eksekusi intraday (VERY HIGH RISK - NOT RECOMMENDED)
Trigger: Breakout Rp468-470 dengan volume spike >25,000 lot (2x average absolut 11,029 lot). Konfirmasi RSI rebound dari area 28.8 ke >35 dan Stoch RSI dari 20.6 ke >30 (keluar dari oversold). Pola reversal candlestick (bullish hammer/morning star/doji) di timeframe kecil wajib.
Sizing: Risk maksimal 1% modal (posisi size sangat kecil). AVOID scalping mengingat momentum bearish ekstrem dan distribusi masif. Hanya untuk trader sangat berpengalaman dengan strategi catching falling knife.
Order Type: LIMIT order di Rp462-465 untuk menghindari slippage. AVOID market order. Monitor Net Foreign Buy/Sell, jika masih negatif <-500M, CANCEL eksekusi.
Exit: Cut profit sangat cepat di TP1 (Rp476) atau saat volume turun di bawah 15,000 lot. Stop loss ultra ketat di Rp458 (trailing stop loss aktif setelah profit +1%).
โจ MODE SWING (Trend Following)
Timeframe: 1D-2W, holding 10-20 hari perdagangan (CONTRARIAN VALUE PLAY)
Trigger: Buy on Weakness di zona Rp450-456 HANYA setelah MA Cross 10/10 mulai konvergen (death cross melebar berhenti) dan Stoch RSI 14 keluar dari oversold (<20). Konfirmasi WAJIB: Net Foreign Buy/Sell berbalik positif >0 dan Bandar Volume berubah hijau (akumulasi). Volume harus >20,000 lot untuk validasi capitulation buying.
Trailing Stop: Gunakan fixed stop loss di Rp440 (struktur support kuat). Trailing stop setelah harga melewati Rp470 (naikkan SL ke breakeven Rp453). Hindari ATR-based mengingat volatilitas ekstrem saat ini.
Exit Plan: Invalidasi setup jika harga break di bawah Rp440 dengan volume >25,000 lot, atau jika Net Foreign Buy/Sell tetap negatif <-1B selama 7 hari berturut. Target exit bertahap: 50% posisi di TP1 (Rp476), 30% di TP2 (Rp490), 20% hold untuk long-term value play jika kinerja Q4 2025 membaik (penjualan double digit terealisasi).
๐ FINAL STOCKBOT VERDICT:
๐ MOMENTUM CHECK: NEGATIVE (EXTREME BEARISH PRESSURE)
Reasoning: MA Cross dalam death cross yang jelas, indikator RSI 28.8 (oversold) dan Stoch RSI 20.6 (oversold) menandakan tekanan jual masih dominan meski mendekati zona jenuh jual. Broker Action sangat bearish dengan ALL TIERS (Top 1 -39.2%, Top 3 -28.4%, Top 5 -20.6%, Average -25.9%) menunjukkan Big Dist, mengindikasikan institusi besar melepas posisi. Net Foreign Buy/Sell -1.16B menunjukkan tekanan jual asing sangat kuat, kontras dengan Bandar Movement -2.07M (distribusi masif). Fundamental mixed: Laba H1 2025 turun 9.70% YoY meski penjualan tumbuh 5.42%, namun penjualan Juli 2025 naik 10% (double digit) memberikan harapan recovery. Broker Seller (17) secara jumlah lebih sedikit dari Buyer (32), namun nilai transaksi didominasi seller institusi.
โ
โ
๐ PRIMARY SIGNAL: WAIT (CONTRARIAN VALUE BUY - VERY CONDITIONAL)
โ
RECOMMENDED FOR:
Contrarian Value Investor (High Risk Tolerance): Entry conditional di Rp450-456 dengan holding >3 bulan, HANYA jika percaya pada recovery Q4 2025 (proyeksi penjualan double digit terealisasi) dan ekspansi 3 pabrik baru (Palu, Pontianak, Pekanbaru) mulai kontribusi positif di 2026. Risk-reward ratio 1:2.8 (SL -2.87%, TP2 +8.17% dari entry Rp453) menarik namun probabilitas rendah mengingat tekanan jual ekstrem.
โ
Swing Trader: WAIT hingga konfirmasi PASTI: (1) MA Cross konvergen/golden cross, (2) Net Foreign Buy/Sell berbalik positif >0, (3) Bandar Volume hijau (akumulasi), (4) Volume spike >20,000 lot. Jangan entry sebelum semua kondisi terpenuhi.
Scalper: AVOID COMPLETELY โ Momentum bearish ekstrem, distribusi masif, volatilitas tinggi, dan knife-falling pattern. Sangat berisiko untuk short-term trading.
Long-term Investor: MONITOR โ Fundamental jangka panjang masih solid (market leader AMDK, ekspansi agresif 3 pabrik baru, pertumbuhan penjualan double digit Juli 2025), namun tunggu stabilisasi harga dan perbaikan margin Q4 2025 sebelum akumulasi.
โญ SYSTEM CONFIDENCE SCORE: 22/100
Logic:
Positive Factors: (+) Penjualan Juli 2025 naik 10% YoY (double digit growth), recovery momentum mulai terlihat. (+) Ekspansi agresif 3 pabrik baru (capex Rp500M) untuk growth 2026. (+) Penjualan H1 2025 tumbuh 5.42% YoY (Rp1.36T). (+) Market leader AMDK dengan multi-brand (Cleo, Anda, S-Tube, dll). (+) RSI oversold (28.8), Stoch RSI oversold (20.6) โ potensi technical rebound jangka pendek. (+) Inflasi terkendali 2.72%, daya beli membaik menjelang Nataru. (+) BI Rate dovish 4.75% mendukung konsumsi domestik. (+) Net sell asing mereda secara makro (Rp26T dari Rp44T). (+) PE ratio 35 masih reasonable untuk growth company.
โ
โ
โ
Negative Factors: (-) Fundamental sangat lemah โ Laba H1 2025 turun 9.70% YoY (Rp207.54M) meski penjualan tumbuh 5.42%. (-) Margin compression akibat beban ekspansi pabrik. (-) Net Foreign Buy/Sell -1.16B (tekanan jual asing sangat kuat). (-) Bandar Movement -2.07M (distribusi masif). (-) Broker Action ALL TIERS Big Dist (Top 1 -39.2%, institusi besar jual). (-) MA Cross death cross (bearish). (-) Current ratio lemah (likuiditas jangka pendek risk). (-) Harga koreksi 2.12% intraday, momentum masih bearish. (-) Dividend yield rendah 0.46%. (-) PE ratio 35 tinggi untuk pertumbuhan laba negatif.
โ
โ
๐ EXECUTIVE SUMMARY
Berdasarkan analisis StockBot, saham CLEO menunjukkan tekanan jual ekstrem dengan laba H1 2025 turun 9.70% YoY menjadi Rp207.54 miliar (meski penjualan tumbuh 5.42% ke Rp1.36 triliun) akibat margin compression dari ekspansi pabrik baru, diperparah distribusi masif institusi (ALL TIERS Big Dist: Top 1 -39.2%, Average -25.9%), Net Foreign Buy/Sell -1.16B, dan Bandar Movement -2.07M yang mendorong indikator teknikal oversold (RSI 28.8, Stoch RSI 20.6) namun belum menunjukkan sinyal reversal definitif. Algoritma memprediksi momentum tetap negatif jangka pendek meski terdapat katalis positif berupa penjualan Juli 2025 yang tumbuh double digit +10% YoY dan ekspansi 3 pabrik baru (Palu, Pontianak, Pekanbaru dengan capex Rp500M) yang diharapkan kontribusi di 2026, serta perbaikan daya beli konsumen menjelang Nataru (inflasi 2.72%, BI Rate 4.75%). Kesimpulannya, StockBot menyarankan strategi WAIT hingga konfirmasi pasti (MA golden cross, Net Foreign Buy positif, Bandar Volume hijau, volume >20k lot) atau untuk contrarian value investor berpengalaman dengan entry conditional di zona Rp450-456 (risk-reward 1:2.8) yang siap holding >3 bulan untuk menangkap recovery Q4 2025 dan expansion story 2026, namun AVOID SCALPING mengingat risiko knife-falling pattern dan distribusi institusi yang belum selesai.
โ
โ
โ ๏ธ Disclaimer: Analisis ini dihasilkan oleh StockBot AI berdasarkan probabilitas statistik & data historis. Bukan nasihat keuangan mutlak. Do Your Own Research (DYOR).
RANDOM TAG
$BOAT$PEGE