Fundamental Belum Mati.
Masih ingat tulisan saya di foto terlampir tentang Ilmu Dasar Bursa Saham.
Fundamental itu termasuk salah satu yang mendorong Permintaan di Bursa Saham yang otomatis Menaikkan Harga Saham.
Tapi
Ada Waktunya dan Prosesnya yang beda dengan Faktor lain yang memicuh Permintaan di Bursa.
Kalau Fundamental itu didasari sama Kinerja Keuangan yang rilis.
Saya sudah pernah menulis tentang Cara Baca Laporan Keuangan Bagi Big Fund.
Kalian baca sendiri tulisan saya yang lampau.
Intinya Laporan Keuangan yang rilis itu bukan masa lalu yang dilihat atau bukan hanya sekedar data yang menunjukan bagus atau jeleknya tapi
Yang Terpenting Adalah Proyeksi Masa Depan.
Itu kenapa saya ajarkan membaca Laporan Keuangan itu dilihat Progresnya dari Kwartal Sebelumnya biar kita bisa tahu Kedepan apakah Perusahaan ada Harapan Masa Depan lebih cerah atau Malah Suram.
Contoh foto terlampir.
Disana saya menulis tentang laporan keuangan GGRM dan $WIFI yang saat itu rilis.
Kalian baca sendiri detailnya di stream saya.
Waktu saya menulis $GGRM, tidak langsung turun bahkan naik ke 17800 dari 16.000.
Kalau yang hanya melihat Laporan Keuangan sebagai Data saja maka akan panik beli melihat Laba dan Market.
Tapi yang menganalisa Laporan Keuangan Rilis untuk Proyeksi Kedepan akan tahu itu saatnya jualan karena Laba yang dihasilkan bukan dari Operasional Perusahaan artinya bisa saja Quarter berikutnya akan anjlok progresnya.
Dan seiring waktu akhirnya hari ini di 13.000
Sebaliknya WIFI.
Saat ini turun harganya setelah rilis Q3 laba progresnya turun.
Tapi buat yang menganalisa Laporan Keuangan untuk Proyeksi Kedepan malah kesempatan beli saat ini karena mereka tahu Pendapatan naik lipat di Q3 lebih penting dari Laba turun progresnya hanya karena beban diluar operasional perusahaan.
Turun ini hanya sementara dan ada potensi kedepan Kinerja Kwartal berikutnya akan membaik progresnya dan otomatis Harga Sahamnya saat itu akan naik lagi.
Akibatnya
Jika Permintaan Naik Karena Fundamental itu jalannya bertahap dan setiap kwartal harus dipantau terus apakah sesuai ekspektasi, apakah diatas ekspektasi atau malah dibawah ekspektasi.
Kalau PER dan PBV itu dasar untuk menunjukan Harga Sahamnya Murah atau Mahal secara FA.
Tapi Percuma saja PER dan PBV murah tapi Kinerja Keuangan Perusahaan Progresnya turun setiap Kwartal atau stagnan.
Kelebihannya Saham yang PER dan PBV murah kalau suatu hari didukung dengan Kinerja Keuangan Perusahaan Progresnya Naik atau diatas ekspektasi, larinya akan kencang sekali dibanding Perusahaan yang PER dan PBV termasuk mahal secara FA.
Fundamental Tidak Mati,
Hanya kebanyakan orang yang tidak tepat memakainya saja.
$IHSG
1/3


