$BAPA Berikut adalah poin-poin penting mengenai apa yang terjadi dengan BAPA hingga Desember 2025:
1. Lonjakan Harga Signifikan (Desember 2025)
Setelah bergerak stagnan di kisaran Rp50 pada awal hingga pertengahan tahun, saham BAPA mengalami kenaikan tajam di akhir tahun.
Posisi Terakhir: Per 19 Desember 2025, BAPA diperdagangkan di kisaran Rp94 – Rp97.
Top Gainer: Pada pertengahan Oktober 2025, BAPA sempat memimpin jajaran Top Gainers di IHSG setelah bursa mencabut status suspensinya.
Status UMA: Karena pergerakan harga yang sangat liar, BEI sempat memasukkan BAPA ke dalam kategori Unusual Market Activity (UMA) pada September 2025 untuk memantau potensi manipulasi atau spekulasi berlebih.
2. Tantangan Kinerja Keuangan
Meskipun harga sahamnya naik, fundamental perusahaan masih menghadapi tantangan berat:
Masih Rugi: Hingga Kuartal III (Q3) 2025, BAPA mencatatkan rugi bersih sebesar Rp4,5 miliar, sedikit meningkat dibandingkan kerugian periode yang sama tahun 2024 (Rp4,3 miliar).
Pendapatan Menurun: Pada awal tahun (Q1 2025), pendapatan perusahaan anjlok sekitar 53% secara tahunan (year-on-year).
Strategi Pemulihan: Manajemen menyatakan sedang fokus melakukan perbaikan rumah ready stock dan mencari peluang kerja sama operasi (KSO) dengan pihak ketiga untuk mengolah sisa lahan (landbank) yang ada.
3. Kendala Operasional
Dalam paparan publik (Public Expose), perusahaan mengungkapkan beberapa hambatan utama:
Keterbatasan Dana: Pasokan modal kerja untuk ekspansi proyek properti baru masih sangat terbatas.
Faktor Eksternal: Suku bunga KPR yang tinggi dan inflasi global masih membayangi daya beli masyarakat terhadap produk properti kelas menengah-bawah yang menjadi segmen utama BAPA.
4. Perubahan Pengurus
Pada April 2025, perusahaan mengumumkan pengunduran diri salah satu Direktur Tidak Terafiliasi, namun manajemen menegaskan hal ini tidak mengganggu operasional harian perusahaan.