ALUMINIUM: Pesta Yang Baru Saja Dimulai?

Selamat sore menjelang malam, teman-teman di $IHSG.

Dalam beberapa hari terakhir, saya mencermati riset dan outlook dari sejumlah institusi global mengenai ALUMINIUM untuk 2026. Menariknya, meskipun metodologi dan asumsi mereka berbeda, kesimpulannya mengarah ke satu titik yang sama: aluminium sedang memasuki fase STRUCTURAL BOOM.

1. Bank of America melihat harga aluminium menuju USD 3.000/ton
2. Morgan Stanley bahkan lebih agresif di USD 3.250/ton
3. Citi memperkirakan potensi kenaikan 30–50% dari level saat ini.

Ketika banyak institusi besar mulai sepakat, biasanya ini bukan akhir dari siklus—melainkan AWALNYA.

Logika dasarnya sederhana: permintaan TUMBUH jauh lebih cepat daripada kemampuan pasokan untuk merespons. Transisi energi, elektrifikasi, kendaraan listrik, dan modernisasi infrastruktur listrik global mendorong konsumsi aluminium secara konsisten, sementara kapasitas baru sangat SULIT ditambahkan. Batas produksi di China, biaya energi yang tinggi di Eropa, serta kendala lingkungan membuat sisi supply menjadi kaku dan tidak elastis.

Dan lebih parahnya lagi... TEKANAN pasokan semakin lebar dengan kabar bahwa Mozal Aluminium, produsen aluminium TERBESAR KEDUA di Afrika, berpotensi menghentikan operasinya pada awal 2026 akibat keterbatasan pasokan listrik. Penutupan ini bukan sekadar isu operasional, melainkan simbol dari

-- Tantangan STRUKTURAL industri ALUMINIUM global.

$ADMR $ADRO CITA