imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Kisah: Dua Orang di Saham yang Sama

Tokoh

Rudi (Ritel Sabar)
Modal kecil, baca laporan keuangan, nggak kejar sensasi.

Bandar (Institusi Besar)
Bukan satu orang—tapi mesin raksasa: indeks, fund, mandate, dan flow.

Saat Harga Naik Tajam

Saham $ARTO di harga 14000
Lalu muncul berita:

“Saham XYZ masuk indeks global, asing beli besar!”

Harga naik cepat ke 19.000

Ritel panik mikir:

“Wah bandar masuk. Kalau saya nggak ikut sekarang, ketinggalan kereta.”

Rudi?
Dia tidak beli.

Dia buka laporan:

Laba stagnan

Utang naik

Arus kas tipis

Rudi bergumam:

“Ini bukan bisnis yang lagi tumbuh. Ini cuma kebanjiran uang.”

Di Balik Layar Bandar

Yang terjadi sebenarnya:

Dana pasif WAJIB beli

Bukan karena suka sahamnya

Tapi karena mandate indeks

Bandar tidak berpikir:

“Ini saham bagus untuk 5 tahun”

Bandar berpikir:

“Saya harus deploy dana minggu ini, selesai rebalancing, risiko netral.”

Mereka:

Beli di pasar

Hedging di derivatif

Fee tetap masuk

Risiko dialihkan

Naik atau turun?
Bukan urusan emosi mereka

Setelah Pesta Usai

Sebulan kemudian:

Tidak ada lagi aliran dana baru

Volume turun

Harga pelan-pelan jatuh

12.000 → 10.000 → 8.500 → 7.000

Grup saham mulai ribut.

Ritel emosional:

“Bandar jahat!”
“Asing nipu!”
“Fundamental berubah!”

Padahal fundamental tidak pernah membaik dan Bandar tidak pernah janji hold
Dua Reaksi Berbeda

Ritel panik

Rugi 40%

Cut loss di bawah

Trauma

Sumpah “kapok saham”

Rudi? Dia baru mulai melirik.

Kenapa?

Harga < nilai buku

Utang mulai turun

Bisnis inti stabil

Tidak ada lagi forced buyer / seller

Dia beli di 6.800 Tanpa euforia. Tanpa grup.

Waktu Memihak yang Sabar

2–3 tahun berlalu.

Tidak viral.
Tidak trending.

Tapi:

Laba naik pelan

Dividen rutin

Harga ke 9.000 → 11.000

Tidak ada headline:

“Asing beli besar!”

Tapi nilai bekerja.

Rudi jual sebagian. Tenang. Tanpa cerita heroik.

Inti Perbedaan Pola Pikir

Ritel kalah bukan karena bodoh.
Tapi karena salah mengira permainan.

Bandar / Institusi:

Main flow

Main mandate

Tidak menikah dengan saham

Tidak peduli narasi ritel

Ritel Sabar:

Main nilai

Main waktu

Tidak perlu likuiditas besar

Bisa menunggu saat sepi

⚠️ Kesalahan Fatal Ritel

Mengira asing beli = saham bagus

Masuk saat forced buying

Keluar saat harga sudah murah

Menganggap bandar musuh, padahal mereka mesin, bukan lawan personal



Bandar tidak pernah “mengalahkan” ritel.
Ritel mengalahkan dirinya sendiri dengan salah ekspektasi.


$EMTK $ADRO

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy