imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

➖ Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan bahwa kebijakan moneter dilakukan melalui 3 instrumen utama yaitu

1. Suku bunga
2. Stabilisasi nilai tukar Rupiah
3. Ekspansi likuiditas melalui operasi moneter

Untuk kebijakan suku bunga, BI masih membuka ruang penurunan suku bunga lanjutan.
Walaupun kali ini BI Rate masih dipertahankan di tengah tingginya ketidakpastian global yang membutuhkan stabilitas nilai tukar Rupiah.

Oleh karena itu, BI mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan instrumen yang ketiga, yaitu ekspansi likuiditas, bersinergi dengan ekspansi fiskal yang dilakukan pemerintah (Kemenkeu).

BI melakukan ekspansi likuiditas dengan cara :

1. Menurunkan SRBI dari posisi sekitar Rp 920 triliun di awal tahun, menjadi saat ini Rp 700 triliun.
Sekitar Rp 200 triliun telah menambah likuiditas di pasar.

2. Membeli SBN dari pasar sekunder.
BI sudah membeli SBN sebanyak Rp 327,45 triliun sepanjang tahun 2025.

3. Mulai hari ini, BI memberikan remunerasi kepada perbankan yang menaruh kelebihan likuiditasnya pada excess reserve, sebesar 3,5% yaitu 25bps di bawah suku bunga deposit facility.

Ekspansi likuiditas ini akan digunakan BI untuk mendorong pertumbuhan uang primer (M0) hingga persentase double digit di Desember 2025 hingga sepanjang tahun depan.

Ekspansi likuiditas diharapkan akan menciptakan fleksibilitas perbankan yang lebih besar untuk mendorong kelebihan likuiditas dari sektor keuangan ke sektor riil.

Sinergi ekspansi likuiditas BI dengan ekspansi fiskal pemerintah (Kemenkeu) akan dipererat, sehingga sektor riil bergerak makin cepat menyerap kelebihan likuiditas di perbankan.

https://cutt.ly/EtaxQnvj

Mari kita lihat dampaknya dalam beberapa waktu ke depan, apakah efektif menurunkan suku bunga kredit dan meningkatkan pertumbuhan kredit.

$BMRI $BBNI $BBCA

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy