$ASII — Apakah akan terbang?

Pemerintah Indonesia telah memastikan bahwa insentif untuk mobil listrik berbasis baterai (BEV) yang diimpor utuh (CBU) tidak akan diperpanjang setelah Desember 2025. Mulai Januari 2026, fasilitas berupa pembebasan bea masuk, keringanan PPnBM, dan PPN untuk mobil listrik impor tidak lagi berlaku, dan izin impor CBU dengan insentif dipastikan tidak akan dikeluarkan lagi oleh pemerintah.

Di sisi lain, ASII berada di posisi strategis karena sudah kuat di kendaraan hybrid, yang lebih realistis tanpa subsidi besar. Selain itu, melalui ekosistem Toyota, teknologi hidrogen (FCEV) juga mulai diperkenalkan di Indonesia, salah satunya lewat Toyota Mirai.

Secara lingkungan, hidrogen lebih ramah dibanding EV karena:
1. Emisi hanya uap air
2. Tidak bergantung pada baterai besar (minim dampak tambang litium)
3. Tidak tergantung listrik PLN yang masih dominan fosil

Jika arah industri bergeser dari EV murni ke hybrid dan hidrogen, maka ASII berpotensi diuntungkan secara struktural, bukan sekadar tren jangka pendek.

DWYOR & DYOR.